Part 13: Solar Main bola yuk!

235 31 3
                                    

  Para gadis langsung berteriak melihat pemuda paling imut datang ke kelas mereka. Kedua mata gadis-gadis bersinar bagaikan Bintang di langit mereka semua beranjak dari kursi dan menuju ke pemuda tampan dan polos.

"Kyah!! Thorn kau manis sekali?"

"Kau pakai apa sih, bisa imut kayak gitu?"

"Keren lagi."

Kamu bingung melihat para murid langsung menghampiri Thorn layaknya artis papan atas dan memberi pertanyaan fangirl ke Thorn. Thorn hanya bisa tersenyum manis dan membuat semua fans Thorn menggila.

"Kyah Thorn!"

  Tak lama kemudian kedua kakak Thorn datang menjadi bodyguard dadakan siapa lagi kalau bukan tim trouble maker; Taufan dan Blaze. Pemuda bertopi merah bermanik oranye menyala itu tersenyum seringai menatap nakal ke arah fans Thorn. Para gadis itu tersenyum dan memilih melangkah mundur menuju ke bangku masing-masing.

Taufan melirik Blaze terkekeh,"kau pantas jadi psychopat Blaze. Cuman tersenyum nakal semua langsung mundur."komentar Taufan dibalas lirikkan datar. "Aku nggak mau jadi psychopat aku maunya jadi atlet sepak bola sama Thorn."balas Blaze santai dan pandangannya menatap ke arahmu dan Solar.

"Y/n dan Solar sini!"teriak Blaze. Kamu berdiri begitupun dengan Solar.

Gadis itu mengerit bingung dengan ketiga anak kembar yang kemarin membuat dirinya jatuh pingsan. Bagaimana tidak kaget, anak kembar tujuh identik--bagaimana proses persalinannya(?).

"Ada apa Taufan, Thorn dan Blaze?"tanyamu.

Taufan tersenyum ke kamu,"hmm,mau ngajak main Solar sepak bola di lapangan bareng Thorn dan Blaze."ucapnya dibalas angguk Thorn dan Blaze.

  Wajah polos Thorn terpasang membuatmu ingin mencubit pipinya itu saat ia pose seperti ini. "Itu benar kata Kak Taufan. Karena Solar jarang sekali main kalau di sekolah."ucapnya.

"Dan dia selalu menghabiskan waktu di perpustakaan. Kali-kali aja ia mau main sepak bola kali ini biasanya ia tidak mau."tambah Blaze sedikit menyindir pemuda bertopi putih yang sedaritadi hanya diam. Kamu curiga dengan Solar, lama-lama karena ia jarang sekali bicara.

  Solar menatap ketiga kakaknya itu,"kata siapa aku menolak ajakan! Tentu saja aku mau."balas Solar dingin dan sedikit gengsi. Sebuah keajaiban dunia yang pernah dikatakan oleh Solar yaitu menerima ajakan Trio Trouble maker. Mata ketiganya bersinar bak bintang membuat matamu silau.

"Cahaya apa ini?"

  Lapangan luas tim kakak kelas dan adik kelas siap untuk memainkan olahraga yang paling digemari oleh SMA Enam. Dan murid-murid sudah berdiri di tepi lapangan melihat tim keduanya yang sering bertanding. Kapten Blaze menatap serius ke kapten lawan yaitu Firdaus, kakak kelas yang tidak mau kepopulerannya tersingkirkan. Bisa dibilang seperti Fang.

"Kali ini aku akan mengalahkanmu!"ucapnya dibalas senyuman miring menakutkan dari Blaze.

"Hmm coba saja kalau bisa."ucap Blaze menerima tantangan yang ke 20 kali dari Firdaus.

  Taufan yang secara mendadak jadi wasit melemparkan koin dan yang menang adalah tim Firdaus. Blaze ke posisinya sebagai kapten bola. Suara peluitan terdengar dan pertandingan di mulai membuat para penonton bersorak ria meneriaki tim andalan.

Kamu tersenyum melihat pertandingan ini. Yaya berdiri di sampingmu tanpa disadari oleh kamu ketika menoleh kamu terkejut melihat keberadaan Yaya sudah ada di samping membuat jatuh. "Aduh,"ringismu dibalas kekehan kecil Yaya.

  Kamu berdecih kesal dan bangkit berdiri,"kau mengejutkanku saja,Yaya."

Yaya menunjukan jari dua tanda peace, tersenyum manis ke kamu. "Maafkan aku Y/n habis kau tadi tidak ada di kelas eh tau-taunya di lapangan nonton bola."ucap Yaya. Mereka berdua kembali menonton pertandingan yang memulai seru.

7 Kurcaci Elements (Readers) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang