Part 36: Masalah Makhluk Parasit selesai

139 23 4
                                    

"B-Blaze? Apa dia Blaze?"gumamnya pelan. Pandangan yang samar-samar seperti melihat neraka yang real, mendengar rintihan semua teman-temannya. Ice mencoba untuk bangkit menenangkan Blaze atau menetralkan kekuatan Lidya yang hilang kendali.

Apakah ini kekuatan Lidya yang asli?

"Panas sekali, hiks!"Ice mendengar suaramu yang nampak jelas, seperti nya kamu berusaha untuk bangkit seperti Ice. Blaze mencambuk makhluk parasit itu dengan pecutnya.

Betapa galaknya Blaze mencambuk makhluk parasit itu tanpa ampun. Ice harus mengeluarkan kekuatan esnya tetapi ia tidak sebegitu mampu untuk menjadikan semua gedung sekolah SMA Enam ini menjadi beku.

Mata biru lautnya terpejam ia mencoba untuk fokus sesekali menarik nafas dalam-dalam. Kedua tangannya menyentuh tanah lalu munculah sinar biru yang perlahan memenuhi lapangan itu. Matanya terbuka lebar, ia seolah mendapatkan Power Unlimeted jadi sebanyak apapun ia mengeluarkan kekuatan esnya, kekuatan itu tidak akan habis dan Ice tidak akan cepat kelelahan.

"Pembeku Es!"seru Ice, seketika kekuatan esnya merambat begitu cepat menjadikan seluruh sekolah beku. Tempat yang awalnya panas seperti neraka sekarang menjadi dingin seperti kutub utara. Untung saja disini tidak ada seekor pinguin.

Awan hitam yang pekat kini memunculkan sedikit cahaya yang menyorot ke arah Ice. Pemuda itu tersenyum mengarah ke Blaze. Blaze belum sepenuhnya sadar apa yang ia lakukan, pemuda api itu terus menerus mencambuk makhluk parasit.

Makhluk parasit mencoba untuk melarikan diri di susul oleh Blaze menyerang dengan kekuatan lava miliknya. Kamu berganti posisi menjadi duduk, memeluk tubuh mu sendiri dari rasa dingin yang masuk ke dalam tubuhmu. Setiap kali kamu bernafas keluar asap dari mulut, ini sama saja membuat kamu mati rasa setelah rasanya di bakar oleh api membara.

Lalu ada sesuatu yang menempel di tubuhmu, sebuah jaket berbulu berada di tubuhmu lalu ada suara lembut tepat di telingamu.

"Pakai lah jaket ku agar kamu tidak kedinginan,"kata pemuda bertopi biru itu tersenyum. Senyuman itu membuat mu terasa ingin terbang ke atas langit, bagaimana tidak. Ice yang sangat nyebelin dan jarang terlihat senyum itu kini menampilkan senyuman yang membuat jantungmu berdebar-debar.

Kamu melihat Ice yang memakai lengan pendek,"bagaimana denganmu? Nanti kamu bakal sakit kalau nggak pakai jaket juga."katamu khawatir.

"Tidak apa-apa. Setelah aku membereskan mahluk itu dan menyadarkan Blaze. Oh iya, kamu coba bangunkan Lidya."kata Ice melihat makhluk parasit dan Blaze masih bertarung tanpa henti.

"Yo, kita serang bersama-sama Blaze!"

Langkahmu terhenti melihat Lidya yang masih pingsan di sebelah Solar. Kamu menggoyangkan gadis berkacamata itu sembari memanggil namanya lembut. Matamu juga melihat Solar yang masih pingsan lalu semua teman-temanmu satu sekolah juga ikut tidak sadarkan diri. Semua murid yang terkena efek kekuatan mahluk parasit sudah terlepas.

"Lidya,Lidya. Bangun!"katamu beberapa saat Lidya tersadar dan terbatuk-batuk. Kamu mengangkat kepala Lidya ke paha mu, gadis itu menatap mu dengan mata yang susah untuk terbuka lebar.

"Y/n, mana Ice?"tanyanya,kamu melihat Ice dan Blaze sedang menyerang makhluk parasit sesekali Ice meneriaki nama Blaze untuk sadar dan menjadi diri sendiri.

"Dia sedang menyerang musuh sama Blaze tapi kenapa Ice menyuruh Blaze sadar?"jelasmu sambil bertanya-tanya terlalu banyak pertanyaan yang tertumpuk di otak seperti tumpukan tugas.

Lidya tersenyum miring,"yang lainnya?"

Kamu menatap Lidya khawatir,"mereka pingsan di atas kekuatan es. Di sini dingin tapi mereka seolah tidak merasakan rasa dingin itu."

7 Kurcaci Elements (Readers) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang