Penggemar {Thorn}

46 5 0
                                    

  Kamar dominan dengan warna hijau, penuh dengan ornamen berwarna hijau dan cokelat bagai hutan dan tumbuh-tumbuhan. Seorang gadis yang memakai pakaian berlengan panjang berwarna  hijau toska dan terdapat gambar seorang pemuda yang tampan tengah tersenyum imut. Gadis itu adalah {Name}, ia adalah penggemar penyanyi music terkenal dari Malaysia.

   Senyuman dari idola bernama Thorn membuat harimu sangat damai dan tentram. Thorn sangat menyukai warna hijau dan menyukai tanaman, ada kecocokan antara {Name} dan idola bernama Thorn. Tahu, kalau {Name} adalah penggemar antuasias Thorn dan menganggap kalau Thorn seperti tau perasaannya. Lagu-lagu yang di ciptakan pun, banyak untuk membangkitkan semangat {Name} kembali.

   Ada tiket konser yang 10 hari lalu, {Name} membelinya. Ya, {Name} menonton konser idolanya nanti malam. Jadi ia harus bersiap-siap mulai dari sekarang walau hari belum malam. Semua pakaian {Name} ia keluarkan dan memilih antara 3 warna yaitu berwarna hitam, hijau lumut dan cokelat. Melihat kamarnya memang seperti suana hutan karena penuh berwarna hijau dan barang-barang berwarna cokelat dan hitam.

     Mengambil ponsel melihat foto-foto Thorn untuk mencari warna baju yang cocok, lebih tepatnya perpaduan warna. {Name} sangat payah memilih paduan warna yang cocok. Tidak heran, kalau {Name} sering di tatap oleh orang lain, aneh. Karena warna baju, celana dan sepatu tidak cocok. Fashion {Name} bisa dikatakan minim.

  Setelah menemukan apa yang ia cari, ia memilih pakaian yang cocok dengan peraduan warna yang pantas yaitu warna hijau gelap, atas bawah. Warna feminimnya warna hitam. Waktu pun berlalu sangat cepat. Langit sudah mulai gelap dan arah jarum jam sudah menunjukkan angka 8. {Name} buru-buru keluar rumah, tidak lupa dengan mengunci rumah.

   Taxi yang sudah berada di depan rumah segera berangkat saat {Name} sudah naik di dalamnya. Konser Thorn akan di mulai pukul 9 malam, tinggal satu jam konser akan di mulai. Taxi yang di tumpangi {Name} melaju kencang menuju ke konser di stadion N di jalan raya 05.

"Terima kasih, Pak." kata {Name}

"Sama-sama, mbak."

  {Name} berlari menuju ke pintu masuk sembari menunjukkan tiket ke penjaga. Setelah itu, masuk ke dalam stadion yang penuh penonton. Mereka sangat antusias ingin melihat konser Thorn yang meriah. Suara-suara dari penggemar lainnya membuat {Name} senang sekali. Ini adalah konser pertama yang dikunjunginya, kebetulan kalau Thorn adalah idolanya jadi ia bisa membeli tiket. {Name} mendapatkan barisan depan dekat dengan panggung jadi bisa melihat Thorn dari dekat.

Impianku! Bisa melihat idola ku, Thorn. Tepat di depan mataku!—batin {Name} kegirangan.

   Semua lampu di dalam studio mati dan semua penggemar menyalakan penlight hijau di genggaman mereka. Layar di panggung menyala dalam hitungan mundur kemudian Thorn muncul berbarengan dengan petasan yang keluar dari panggung. Semua penggemar berteriak melihat Thorn bernyanyi di atas panggung. {Name} tersenyum lebar melihat Thorn di atas panggung.

"Dia keren dan imut sekali." pujinya sambil bernyanyi mengikuti alunan musik.

   Pertunjukkan berlangsung meriah dan {Name} tidak bisa memudarkan senyuman sumringah di mulutnya. Selama acara konser berlangsung tiba-tiba terdengar suara tembakkan membuat semua orang terkejut. Suara tembakkan tidak terdengar satu kali melainkan, berkali-kali. Dan ada salah satu penonton yang terkena tembakkan membuat semua orang di sana, menjerit.

{Name} terbelalak dan tidak percaya kalau ada kejadian tidak terduga di sini. Thorn yang masih di atas panggung, terdiam melihat salah satu penggemarnya celaka. {Name} melihat lampu-lampu yang di atas panggung hendak roboh dan jika  tiang lampu menimpah, Thorn. Di dalam kondisi kacau ini, {Name} berusaha menyelamatkan idol tanpa peduli yang lainnya dan juga keselamatannya sendiri.

7 Kurcaci Elements (Readers) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang