Part 56: Kimia Solar dan Kekesalan Hali

113 23 21
                                    

  Bau-Bau cairan kimia tercium menyengat di Indra penciuman Gempa setelah memasuki lab laboratorium Solar. Ia menahan nafas sedikit karena bau cairan kimia-kimia terlalu menyengat dan pikiran Gempa bertanya-tanya, 'Solar lagi buat apa?'—pikirnya.

  Solar sedang menguji suatu cairan dan disusun rapi wadah-wadah dengan warna berbeda-beda. Ia memberikan cairan ke bahan kimia berwarna biru dan muncul asap begitu banyak, berhasil. Cairan-cairan tersebut sudah di pilih oleh Solar di kaca memiiki ketebalan yang tipis. Sangat berbeda dengan kaca biasanya untuk memantulkan sinar matahari, membiaskan cahaya.

"Baunya menyengat sekali. Kau sedang membuat apa?" tanya Gempa membuka suara. Ia berusaha untuk mencium bau-bau kimia meski Gempa tidak sebegitu kuat dengan bau seperti ini kecuali bau masakan.

"Aku mau menguji coba ramuan menambah energi kekuatan." kata Solar meneteskan cairan di atas kaca di depannya.

Laboratorium yang berukuran kecil serta sedikit redup, hanya ada satu lampu menyala berwarna putih tepat di atas Solar mengerjakan eksperimennya. Kedua alis Gempa menyatu dan mendekat ke Solar melihat beberapa kaca dengan kode Inisial serta angka A-1, A-2, B-1, B-2. Ini membuat Gempa sama sekali tidak mengerti maksud kode-kode tersebut.

"Kode-kode ini apa?" tanya Gempa menunjuk A-2, cairan berwarna hijau.

Solar melirik sebentar dan berjalan menuju ke lemari mengambil mikroskop lalu di letakkan benda tersebut di atas mejanya buat melihat sel-sel yang ada dalam eksperimennya. Solar sengaja membuat eksperimennya "menambah energi kekuatan" meski itu terdengar tidak masuk akal. Namun, percobaan Professor Solar hampir tidak pernah gagal.

Yang artinya 93% percobaan Solar dalam bereksperimen berhasil karena Blaze dan Taufan, pernah menjadi korban. Tidak, mereka berdua bukan korban dan lebih tepatnya karma. Dulu Solar ingin membuat ramuan membesarkan sesuatu. Dan ramuan tersebut belum optimal sukses masih dalam proses yang artinya sekitar 34% berhasil dan sisanya sebesar 66% belum di penuhi. Blaze dan Taufan malah meminumnya, mereka pikir itu adalah jus alpukat dan akhirnya mereka berdua—perutnya membesar.

Mengalahkan perut Ice saat berat badan, pemuda pemalas itu bertambah. Serta ke gemuk-kan Gopal, kalah dengan Blaze dan Taufan. Mereka berdua seperti ibu-ibu hamil, 9 bulan.

"Kode-kode itu sampel yang aku masukkan ke dalam cairan itu. Negatif dan positif." balas Solar mulai mengecek bahan-bahan yang ia buat lewat mikroskop. Tangan kanannya mengzoom lensa serta sebelah mata Solar menyipit.

  Gempa diam di samping Solar, menunggu adiknya ini selesai dengan eksperimennya. Jika bidang akademik dan non akademik, memang Solar yang juara. Ia pemuda yang sangat kompeten terhadap apapun, terutama di akademik. Yang lainnya juga pintar, namun, Gempa sering meragukan kemampuan adik bawahannya serta kakak kedua, Taufan.

Solar melihat beberapa sel aktif di kode B-2 serta A-1. "Mereka sangat aktif banget menyebar." katanya melirik ke wadah aquarium dimana ada katak percobaan.

"Waktunya untuk mencoba uji coba ke katak itu!" serunya tersenyum sumringah.

Gempa melipat kedua tangan. "Aku tidak percaya kalau kodok itu, berguna untukmu. Sebagai kelinci percobaan." celetuknya tersenyum tipis.

"Iya, Kak Gem. Lumayan, ada kelinci percobaan hewan. Biasanya uji cobaku, tumbuhan." ucap Solar. Mata Gempa terbelalak mendengar kalimat Solar barusan.

"Apa kau kata?! Kau ngambil tumbuhan Thorn buat uji coba?" tanya Gempa shock dengan segera Solar membungkam mulut Gempa.

Jari telunjuk Solar mendarat ke bibirnya sedangkan tangan kananya membengkap mulut Gempa.

"Sst! Jangan di ceritakan ke Thorn, Kak Gem. Aku takut, kalau Thorn marah besar nanti. Bisa gawat!" kata Solar buat Gempa nutup mulut.

*7 Kurcaci Elements*

7 Kurcaci Elements (Readers) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang