Part 45: Kesalahpahaman Drama Absurd

154 22 5
                                    

  Istirahat telah tiba kamu selesai menggambar Hali entah mengapa kamu ingin sekali menggambar wajah Hali dan jantungmu bertedak-detak tidak karuan.

"Kamu nggak istirahat?"tanya Solar berdiri di sampingmu sembari melihat gambaran mu di atas meja. Dengan segera kamu menutup buku dan memasukkan semuanya ke dalam laci meja.

"Eng, iya. Aku istirahat!"ucapmu sedikit gugup. Entah mengapa hari ini kamu sangat gugup setelah pemilios di aula tadi. Di hari-hari sebelumnya kamu tidak pernah merasakan gugup seperti ini atau jangan-jangan aura wibawa Boboiboy Halilintar lebih berwibawa dari seorang raja. Kamu dan Solar keluar kelas barengan lalu bertemu dengan Yaya dan Trio Trouble maker.

"Solar, Yuk main bola!"ajak kapten bola bertopi merah menyala tersenyum.

Taufan menyenggol lengan Blaze di sampingnya,"Blaze! Kamu nggak cemburu sama Y/n jalan sama Solar?"tanya pemuda bertopi biru putih mencoba memprovokasi Blaze.

Blaze hanya memandang Taufan datar,"ngapain cemburu? Atau Kak Taufan yang cemburu sama Solar ya?"kata Blaze membalikkan ucapan Taufan. Pemuda Taufan membelalakkan kedua matanya lebar sembari melirik mu yang heran dengan topik pembicaraan.

"Tentu saja tidak!"kata Taufan dengan pipi merah merona. Blaze tertawa melihat ekspresi tsunder Taufan, jarang-jarang loh Taufan tsunder seperti ini. Apa mungkin ini efek yang selalu menganggu Raja Tsunder akut,Hali?.

Yaya yang mengamati isi pembicaraan mereka hanya menggeleng kan kepala,"kalian tidak ada topik lain apa? Y/n dan Solar nggak paham?"kata Yaya angkat bicara di balas tatap Taufan dan Blaze, datar.

"Salah sendiri nggak paham. Suruh siapa nggak paham."kata Blaze datar.

"Jadi orang itu harus paham satu sama lain. Jangan nggak paham-paham terus entar orang nya frestasi kan bahaya!"kata Taufan lidahnya kepleset dan mendapatkan tosekan dari Solar.

"Yang benar itu frustasi bukan frestasi!"Taufan menatap Solar sembari mengelus kepala bekas tosekan Solar.

"Tega kamu sama kakak sendiri!"kata Solar bibir mayun seperti anak gadis yang tidak mendapatkan barang dari kekasihnya di sebabkan nggak punya duit.

"Ini demi kebaikan kakak juga,"kata Solar kalem. Kamu yang melihat adik kakak berbincang-bincang begini ikut merasa senang. Thorn yang diam nampang polos mengajak Solar bermain sepak bola. Pemuda bertopi putih, berkacamata itu menolak karena tidak bisa bermain sepak bola.

Tanpa babibu Taufan dan Blaze menarik tangan Solar ikut mereka bertiga meninggalkan kamu dan Yaya di sana. Kamu tersenyum melihat Solar bermain sama saudara-saudara nya tidak seperti biasanya, selalu sendiri an dan juga membuat komik. Yaya mengajakmu ke kantin bersama sembari mengobrol santai sesekali tertawa kecil.

"Menurutmu siapa yang bakal jadi ketua osis? Y/n?"tanya Yaya menoleh ke arahmu.

  Kamu terdiam berpikir sejenak lalu menggeleng,"aku tidak tahu,"membuat Yaya kecewa mendengar nya,"aku pikir, kau mendapatkan gambaran siapa yang akan menjadi ketua osis, besok."kata Yaya.

"Kalau kamu sendiri, Yaya. Kamu menebak siapa?"tanya mu ke Yaya. Gadis berkerudung itu menatap mu sejenak lalu menghadap ke depan,"kalau aku masih labil antara Saga sama Hali. Karena mereka berdua itu sangat pantas jadi ketos."

"Rena?"

"Kalau Rena itu cocoknya jadi wakil ketos, menurutku."jawab Yaya.

    Mereka berdua sampai di kantin yang selalu ramai dengan murid-murid. Yaya memesankan makanan sedangkan kamu mencari bangku kosong. Akan tetapi bangku yang di sediakan oleh kantin sudah penuh, ini tidak seperti biasanya. Lalu  ada seseorang mengangkat tangan ke atas sembari memanggilmu, menoleh mendapati Gempa yang melambaikan tangan ke arahmu dengan segera kamu menghampiri Gempa dan sebelahnya ada Ice.

"Kamu mau makan di kantin?"tanya Gempa, kamu hanya mengangguk mengiyakan sembari melihat Ice menyantap makanan dengan lahap.

"Bentar lagi kita selesai makan,"ucap Gempa beranjak dari kursi dan mempersilahkan kamu duduk di kursi tersebut. Kamu ingin menolak akan tetapi Gempa menyuruhmu duduk. Ice sudah selesai dengan urusan makanannya membuat kamu sedikit kagum dengan pemuda bertopi biru itu.

"Kamu sendirian di kantin?"tanya Gempa ke kamu.

"Tidak. Aku berama Yaya ke kantin."jawabmu.

"Solar dimana?"tanya Gempa lagi karena Solar sering keluar kelas bersamamu seolah Solar dan kamu tidak bisa terpisahkan saja semenjak kejadian dimana ada pria asing yang ingin mencelakai mu dan Solar.

"Bermain bola dengan Taufan,Blaze dan Thorn. Memangnya kenapa?"jawab dam bertanya ke Gempa. Pemuda bertopi cokelat tersebut menggeleng pelan, Ice beranjak dari kursi dan tersenyum tipis ke arahmu.

Ice menatap kakaknya,berkata,"Kak Gem, aku ke kelas dulu ya? Ngantuk habis makan banyak?"mata Gempa melotot menatap adik nya yang super duber tukang tidur.

"Nggak boleh! Nggak baik buat kesehatan tahu!"

"Tapi kak, 5 menit aja,"tawar Ice memohon. Gempa menggeleng kuat,"tidak! Nanti nggak baik buat kesehatan mu karena sekarang musim penyakit,"lanjut Gempa. Kamu hanya menyimak pembicaraan kakak dan adik ini, bagimu ini hiburan gratis.

"Kan buktinya aku sehat-sehat aja kok, nggak sakit."kata Ice. Seekor nyamuk terbang dan hinggap di pipi Ice dengan segera Gempa menampar pipi Ice.

Plak!

Tentu saja membuat kamu dan Ice terkejut bukan main. Kamu menatap Gempa tidak percaya,"apa yang kau lakukan? Gem?"tanya mu membuat manusia yang di kantin tertuju ke mereka bertiga.

Ice menatap tidak percaya dengan apa yang dilakukan Gempa padanya. Ia menampar keras pipi Ice sampai panas ngalahin kekuatan Blaze. Pemuda bertopi biru dan berjaket biru tersebut menatap Gempa, kecewa. Kamu menatap Ice dan bertanya nada khawatir,"apa kau tidak apa-apa Ice?"tanyamu.

"Tidak apa-apa,"jawab singkat Ice memegangi pipi nya bekas tamparan maut Gempa.

Kamu melihat Gempa yang sedari tadi melihat telapak tangan nya,"apa yang kau tunggu? Gem, minta maaf lah sama Ice?"ucapmu angkat bicara.

Gempa memperlihatkan telapak tangan yang penuh darah nyamuk,"lihatlah aku mendapatkan nyamuk demam berdarah hinggap di pipi Ice,"katanya menatap Ice dan kamu terbelalak.

"Apa!"ucap kamu dan Ice kompak.

"Terus aku kudu gimana kak?"tanya Ice panik dan takut,"apa aku harus beristirahat?"kata Ice dibalas gelengan kepala Gempa.

"Tidak. Kau sepulang sekolah nanti harus mandi dan bersihkan kamar mu yang penuh makanan snack agar tidak ada nyamuk demam berdarah."kata Gempa menyuruh Ice ikut dengan nya. Pemuda datar dan banyak tidur itu hanya menghela nafas kasar. Kamu hanya berdiri mematung akibat kesalahpahaman.

Gempa menampar Ice karena ada nyamuk berada di pipi pemuda bertopi biru. Bukan karena Ice menawar untuk mendapatkan jatah tidur. Drama absurd apaan tadi. Kamu duduk di bangku lalu Yaya datang sembari melihat pintu kantin yang tempat keluar masuk murid.

Gadis itu meletakkan nampan berisi dua mangkok mie ayam dan dua gelas es teh. Yaya duduk di sebelah mu, bertanya,"apa yang terjadi tadi? Y/n. Gempa dan Ice?"tanya Yaya yang tadi memerhatikan dari kejauhan.

"Tadi hanya kesalahpahaman dong."

"Kesalahpahaman?"ulang Yaya menatap mu bingung.

Kamu hanya mengangguk,"hooh, hanya kesalahpahaman sambil drama dikit. Gempa nampar bukan karena nawar jam tidur melainkan karena nyamuk di pipi Ice,"jelas mu menyendok baso lalu memasukkan baso ke dalam mulut.

Yaya tertawa mendengar nya,"hahaha. Mereka berdua memang ada-ada saja."kata Yaya memakan baso miliknya.

"Hmm enak."

*7 Kurcaci Elements*

Bersambung...

Halo semua saya kembali lagi hehe. Bagaimana part nya maaf kalau partnya, aku kurangi humor boboiboy karena... Ya, partnya Hali ini minim lelucon. Jadi humor saya tiba-tiba hilang😭...baiklah,setidaknya ada terselip humor saudara lainnya😊...

See you next chapter semoga kalian tidak bosan dan mengikutinya sampai tamat...

7 Kurcaci Elements (Readers) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang