Detektif Solar

64 4 0
                                    

  Judul: Detektif {Solar With Reader}

Rate: 16+ {ada kata sedikit sensitif}

Catatan: bijaklah dalam memilih bacaan.

Genre: Misteri Detektif

----

   Semalam terdapat kasus kriminal misterius yang terjadi di bangunan tua. Penemuan korban seorang wanita tanpa busana, tewas  di dalam sana dan sekitarnya ada banyak benda-benda tajam yang sengaja ditinggalkan oleh pelaku. Menurut penyidik yang mengecek ke TKP (Tempat Kejadian Perkara)—mengatakan kalau wanita ini adalah "p*l*c*r".

"Dia melayani seorang pria yang di duga adalah pelaku pembunuhan wanita ini." kata penyidik begitu yakin karena pisau yang ditemukan hanya ada satu sidik jari, di duga pemilik pria itu.

     Keesokkan harinya begitu banyak dokumen yang sudah ada di atas meja mu. Kasus kemarin malam dan pekerjaan mengecek dokumentasi seperti ini membuat kepala mu rasanya meledak. Kamu harus menulis bagian penting ke folder terbaru dan dokumen baru. Kedua jari-jari tangan yang indah sedang mengetik cepat di atas keyboard. Mata kamu sangat fokus menatap layar komputer di depanmu dan dalam jati berharap agar pekerjaanmu cepat selesai.

  Setelah melihat beberapa kalimat yang kamu tulis. Begitu banyak pertanyaan yang masuk ke dalam pikiranmu. Serta berkeinginan untuk ikut menganani kasus pembunuhan ini dan pasti Detektif Solar tidak akan pernah menolak mu buat ikut bersamanya. Selain menjadi detektif yang cerdas, Solar adalah teman masa kecilmu. Kamu keseringan iri terhadap Solar karena kecerdasannya.

  Sebelumnya, Solar ingin sekali menjadi seorang idol. Namun, melihat  kalau menjadi seorang idol itu melelahkan dan juga merepotkan. Jadi ia memutuskan menjadi seorang detektif yang jauh lebih menantang. Entah, apa yang dipikirkan oleh Solar? Yang terpenting sekarang, kamu bisa bertemu dengannya tiap hari.

"{Name} apa kamu nanti ada waktu luang?" tanya Yaya staff kantoran sama seperti dirimu.

"Hmm...lihat aja ya, nanti. Pekerjaanku sangatlah banyak." katamu tersenyum kearah Yaya.

"Memangnya kamu mengerjakan apa?" tanyanya penasaran dan melihat layar komputer mu.

Yaya tersenyum penuh maksud sehingga membuat dirimu bertanya-tanya dengan salah satu rekan kerjamu. Tidak biasanya, ia diam-diam tersenyum tanpa alasan yang jelas. Ini membuat kening mu berkerut sambil menaikkan sebelah alis, heran.

"Apa yang lucu?" tanya mu sedikit ketus.

Yaya terkekeh kecil sambil menutup mulutnya. Mata indah Yaya menatapmu dengan senyuman miring, berkata,"kayaknya sebentar lagi kamu ditugaskan turun lapangan sama Solar lagi."

   Matamu seketika membulat sempurna ketika Yaya mengatakan hal itu. Bagaimana bisa ia seyakin itu kalau kamu akan turun lapangan lagi bersama Solar? Yang memang sering kali Solar dan kamu, turun lapangan untuk memecahkan misteri kasus kriminal yang terjadi. Yaya langsung pergi begitu saja dan memberikan pesan ledekan padamu.

"Berdua lagi sama Solar." ledeknya lalu berlalu pergi. Kamu menggembungkan kedua pipi, cemberut.

'Yaya selalu saja demen menggodaku.'—katamu nada sebal.

  Dokumen dokumen baru yang sukses kamu tulis dan di rangkum. Segera kamu print lalu disetorkan pada atasan untuk di koreksi dan mendapatkan tanda tangan. Ceo perusahaan bernama Halilintar mengamati dokumen yang kamu buat sesekali melihat ke arahmu, tatapan dingin. Lalu pria itu mendatangi dokumen tersebut yang artinya tidak ada bagian "revisi". Ini membuatmu sangat senang.

7 Kurcaci Elements (Readers) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang