Part 08:Y/n Pingsan

310 39 0
                                    

     Suasana kopsis hari ini sangat ramai sampai gadis berambut bergelombang berkacamata kualahan dan salah satu guru Bu Liana membantu gadis itu. "Gantian semua!"ucap Bu Liana ke murid yang datang ke kopsis banyak banget tidak seperti biasanya.

  Halilintar memesan minuman favorit sekolahnya,"Sule rasa melon dua ya!"pesannya di dalam desak-desakkan murid yang entah kenapa pada di kopsis semua. Gadis berkacamata itu mengambil pesanan Hali, cowok dingin di sekolah enam dan juga diidolakan semua murid, tampan juga. Ia memberikan sule(susu kedelai) ke Halilintar.

  Hali merogoh sakunya dan memberikan uang ke penjaga kopsis. Lalu tak lama kemudian bel masuk berbunyi dan perlahan murid yang mengumpul disini kembali ke kelas mereka masing-masing, gadis berkacamata itu memberikan uang kembalian ke Hali.

"Terima kasih,Lid."ucapnya berterima kasih pada gadis berkacamata yang bernama Lidya(Author).

Lidya tersenyum ke Hali,"sama-sama Hal."balasnya tersenyum. Lalu cowok dingin itu kembali ke kelasnya, ia sering sekali datang ke kopsis soalnya kalau di kantin nggak bisa tenang buat makan. Lidya hanya bisa menggeleng. Bu Liana menatap punggung Hali dan menoleh kearah Lidya membuat gadis berkacamata itu mengerit.

"Lid, besok suruh teman kelasmu jaga kopsis. Jangan kamu terus nanti tertinggal pelajaran loh."ucapnya sedikit menakut-nakuti Lidya. Gadis itu hanya membalas ekspresi datar,"bukanya saya memang udah tertinggal jauh pelajaran di kelas karena teman saya tidak mau jaga kopsis. Saya aja jaga kopsis seorang diri kan harusnya ada dua orang."jelas Lidya ke Bu Liana.

Yang dikatakan oleh Lidya memang suatu hal fakta, ia tidak pernah dibantu oleh murid lain untuk menjaga kopsis bersama dan tidak ada juga yang gantian jaga sehingga ia tertinggal banyak pelajaran. Dan terpaksa pakai sistem kebut semalam demi mengejar pelajaran yang tertinggal.

"Besok, aku saja yang jaga sama dia. Bu Liana!"tiba-tiba suara pemuda terdengar jelas membuat Lidya dan Bu Liana menoleh mendapati Ice, cowok dingin setelah Hali yang tiba-tiba nyambung.

"Eh Ice, sejak kapan kau ada disini!"ucap Bu Liana masih terkejut dengan keberadaan Ice untung saja tidak mempunyai penyakit jantung.

Ia memasang wajah datar, dingin dan pantas dengan namanya. "Barusan, dan aku tidak sengaja mendengar percakapan tentang jaga kopsis. Aku besok yang jaga sama dia, gadis berkacamata."ucapnya santai sambil menunjuk Lidya(Author). Gadis itu menatap tidak percaya kalau ia tidak kenal dengannya.

Keterlaluan si Ice--batin Lidya.

"Hei namaku Lidya lah, masa sama teman kelas tetangga nggak kenal!"protes Lidya ke Ice. Cowok bertopi biru muda itu melirik ke gadis berkacamata datar membuat Lidya kesal.

Sepetinya aku akan sabar, jaga kopsis sama Ice--batin Lidya.

****

   Bel pulang sudah berbunyi dan diluar sana hujannya sangat deras sehingga semua murid tertahan. Ice melihat keluar jendela seperti biasa dengan tatapan kosong, membosankan. Ia melipat kedua tangan di atas meja dan memilih untuk tidur menunggu hujan reda. Thorn duduk santai sambil bersenandung kecil,Gempa berpikir sampai rumah memasak apa?. Di mana kelas Taufan sangat ramai sampai Hali tidak nyaman di kelasnya sendiri karena kedua adiknya melontarkan banyak jenaka yang bisa dibilang garing kek krupuk dan gombalan-gombalan Cinta.

Hali memilih untuk sibuk dengan ponselnya. Beda lagi dengan Solar, ia masih sibuk dengan kesenangan menyendiri yaitu sibuk membaca dan juga membuat komik. Kamu yang sedari tadi mengamati gerak-gerik pemuda bertopi putih itu merasa heran, ia tidak pernah berbicara dengan teman-temannya sama sekali. Dan kamu masih belum bisa melihat wajah pemuda tersebut.

7 Kurcaci Elements (Readers) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang