Part 04:Y/n

395 42 4
                                    

     7 Kurcaci Elements(Boboiboy All Elements)  kembali. Kini sudut pandang Y/n dan aku akan membuat kalian readers masuk kedalam ceritaku pakai nama Kamu sebelumya aku memakai sudut orang pandangan ketiga kalau pikir² enakkam sudut pandang orang ke dua (Kamu)

Okaylah Happy Reading guys
Don't forget to vote&Comments.

*7 Kurcaci Elements*

      Mereka berdua sampai di kelas 10-F,kelas Yaya. Taufan menarik nafas panjang berusaha tidak gugup belum berhadapan dengan Yaya ia sudah keringat dingin, Yaya bagaikan guru killer. Ice yang ada disebelah Taufan mendorong kakaknya ini masuk ke kelas.

"Asalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Yaya menoleh mendapati Taufan dan Ice datang ke kelasnya. Gadis itu merasa senang dan bertanya sekali lagi tentang hasil masakannya.

"Bagaimana rasa nasi gorengnya?enakkan?kalau enak, aku akan menitipkan nasi goreng itu ke kantin seperti biskuitku."ucap Yaya semangat dan tersenyum. Taufan bergidik ngeri mendengar kalimat paling mengerikan dari Yaya.

Benar kata Gempa,kalau Yaya akan menitipkan masakannya di kantin sama seperti biskuit keras yang tidak bisa di makan itu, batin Taufan.

Ia tersenyum,"anu Yaya, sebenarnya aku mau bicara sesuatu masalah nasi goreng tadi."ucapnya merasa tidak enak mengatakan hal sebenarnya dan habis sudah nyawanya yang sebentar lagi di ujung tanduk.

"Mau bicara apa?Taufan?"ucap Yaya meminta jawaban pasti dari Taufan. Pemuda bertopi biru-putih itu menggigit bibir bawahnya mencoba untuk mengatakan kenyataan pahit tapi ia sama sekali tidak bisa mengatakan itu di depan Yaya. Taufan takut kena amukan Singa Yaya setelah amukan Banteng Halilintar.

Kenapa ada dua makhluk seperti mereka berdua di dunia ini?--batin Taufan.

Yaya menatap Taufan ingin mendengar bicaranya itu. Ice yang tidak ingin membuang waktu hanya menonton dua orang yang tidak bicara akhirnya membuka suara,"Hasil masakanmu tidak enak,Ya. Rasanya hampa, tidak ada rasa asin maupun pedas."kata Ice mengomentari masakan Yaya.

Gadis itu yang mendengar komentar dari Ice menunduk lesu,"ya, aku gagal lagi."ucapnya membuat nafas Taufan tidak bisa terkendali dan pikirannya sudah berpikir yang tidak-tidak yaitu ingin mengeluarkan amukan ke Ice. Yaya melihat mereka berdua dengan seulas senyum tipis.

"Tidak apa-apa. Aku paham kok."jawabnya tersenyum membuat Taufan merasa lega, memegang dada bersyukur kalau ia tidak menerima amukan dari Yaya.

"Terima kasih sudah mengatakan itu kalau masakanku hari ini tidak enak. Aku tidak akan marah kalau jujur padaku tapi..."ucap Yaya tersenyum ke arah Ice lalu penglihatannya beralih ke Taufan tajam,"...beda lagi sama orang itu telah berbohong padaku kalau masakanku itu tidak enak bilang enak."lanjutnya siap-siap menerima pukulan maut dari Yaya.

Pemuda bertopi biru-putih itu langsung berlari keluar kelas sambil berteriak.

"Mari kesini, aku jewer telingamu Taufan!"amuk Yaya mengejar Taufan dengan kecepatan tinggi. Ice hanya tersenyum tipis melihat kejar-kejaran antara anjing dan kucing.

*7 Kurcaci Elements*

  Matahari perlahan naik mengarah arah jam 12 satu pesawat mendarat dengan mulusnya di Bandara Ven. Gadis cilik berumur 8 tahun memakai pakaian lucu berwarna pink dengan rambut diikat kuda ada hiasan pita di kepalanya, mata lebar dan bulu matanya lentik, pipi yang berisi turun dari pesawat menuju ke bandara. Di belakang gadis itu ada seorang gadis remaja berambut panjang membawa dua koper besar dan satu tas besar di punggung.

7 Kurcaci Elements (Readers) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang