Kelas yang sangat damai,tidak ada suara berisik sedikit pun. Cahaya matahari perlahan meredup dan pandangan di luar terlihat indah jika di pandang. Pena terus menari di atas selembar kertas tugas membuat pertanyaan berserta jawaban.
Selama mengerjakan tugas kamu masih teringat-ingat gombalan Blaze tadi. Hatimu berkata, apa aku memang mirip Putri Elsa hari ini?. Ya, hari ini memang kamu menguncir rambut panjangmu seperti Putri Elsa,kelabang dan di selampirkan ke depan.
Entah angin apa yang masuk ke dalam pikiran Blaze sehingga ia bilang seperti itu ke kamu. Dan besok hari sabtu, kamu akan pergi ke rumah Thorn alias tujuh kurcaci itu--di sisi lain kamu juga akan bertemu dengan Blaze. Mengapa kamu bisa berpikir seperti ini?kamu juga tidak bisa fokus dalam mengerjakan tugas. Kepala mendongak dan melihat jam dinding yang di atas papan tulis sudah menunjukkan angka setengah tiga kurang sepuluh menit.
Lalu kamu melihat pekerjaanmu tinggal dua nomer dan waktu tinggal sembilan menit, delapan,tujuh. Oh rasanya waktu berlalu sangat cepat. Kamu tidak bisa membuat pertanyaan dan jawaban yang cepat dalam jangka waktu sepuluh menit. Ini mapel kimia. Pikiranmu sudah tidak kuat lagi harus buat soal dan jawaban meskipun waktu masih tinggal delapan menit.
Tangan kananmu menyangga kepala,pusing yang kamu rasakan saat ini. Memikirkan soal aja udah bingung apalagi gombalan Blaze sekarang menghantui pikiranmu, ingin sekali kamu bilang ke Blaze, apa maksudnya perkataan itu tadi. Kalau kamu berhasil mengatakan itu hatimu akan merasa lega dan damai. Tidak seperti ini.
Kamu menoleh ke belakang melihat pemuda bertopi putih abu dan ada sedikit warna kuning sedang melakukan kegiatannya yaitu membuat komik atau membaca buku pelajaran yang belum guru terangkan. Kamu sempat kaget melihat Solar sangat rajin belajar dan pantas ia menjadi murid kebanggan sekolah.
"Huh!"menghela nafas sebal sambil menulis pertanyaan di kertas itu, tidak lama kemudian bel sudah berbunyi membuatmu merasa kesal. Kamu memukul meja pelan sambil menggerutu, mengusap wajah kasar.
Pemuda di belakang bangkumu menatapmu, gadis aneh. Tidak seperti biasanya ia melihatmu kesal tanpa sebab apapun. Tugas mereka di kumpulkan ke guru. Kamu menatap lembaran tugas tinggal dua nomer dan tidak sempat selesai. Kamu dengan berat hati memberikan tugas tersebut ke guru dan berjalan ke bangku membereskan barang-barangmu ke dalam tas.
Solar bangkit berdiri sambil menyangkut tas di bahu kanannya menatap anak baru itu memasukkan barang-barangnya kesal. "Kenapa kau kesal sekali hari ini?"tanya Solar membuatmu diam sejenak lalu menoleh ke Solar yang menatap bingung dan ada sedikit kaget ke arahnya.
Kamu menghela nafas sebal dan sedikit menundukkan kepala, "Kesal hanya karena tugasku belum selesai tadi. Aku belum membuat soal dan jawaban nomer sembilan dan sepuluh."jawabmu ke Solar padahal ada masalah lain yang membuatmu tidak fokus. Di rasa cukup dirimu dan Yaya yang tahu kejadian tadi.
Alis Solar terangkat sebelah, matanya sedikit memincing. "Kau yakin?"ada nada tidak yakin dari suaranya sesekali membenarkan kacamata miliknya. Kamu hanya membalas anggukan lalu memasukkan buku terakhir ke dalam tas lalu menggendong tas yang lumayan berat.
"Kalau kau kesusahan dalam pelajaran seperti Kimia atau lainnya. Kau bisa belajar denganku."ucap Solar berjalan beriringan dengan mu. Kamu diam merasa tidak enak aja gitu belajar bersama dan kali ini belajar bersama dengan seorang pemuda. Ini pertama kalinya dalam kehidupanmu, serius.
Ia melirik sejenak ke arah kamu yang hanya diam tidak bergeming. Menghela nafas,"tidak usah sungkan bertanya. Aku akan membantumu."ucapnya menatap ke depan. Kamu menoleh ke Solar, ia adalah pemuda yang baik terkesan dingin tapi ia peduli-- sangat peduli sekali dengan sekitarnya. Tetapi kamu tidak pernah melihat Solar bergaul dengan murid lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Kurcaci Elements (Readers) END
FanfictionTamat: 12-10-2021 7 kurcaci Elements (Readers) x One Short Story Boboiboy. One Short Story: coming soon Kisah kehidupan sehari-hari 7 Boboiboy elemental bersama teman-temannya. Mereka memutuskan untuk tidak mengeluarkan kekuatan dari jam tangan mere...