Part 34: Kesepakataan

147 20 10
                                    

Awan hitam semakin menghitam bercampur suara gledek yang amat besar. Kamu tidak percaya apa yang kamu lihat di depanmu, semua teman-temanmu memiliki kekuatan. Yang jelas tidak masuk akal di dunia nyata. Bahkan Papa Zola juga ikut serta, ia membawa senjata saat pelurunya habis. Papa Zola berteriak seperti wanita.

"Aaaaa!"teriak Papa Zola.

"Harimau bayang!"

"Larian laju!"

"Pedang Halilintar!"

"Puting Beliung!"

Semua nya melawan makhluk jahat yang singgah di tubuh Firdaus. Kamu yang ada di dalam kelas sembari melihat perkelahian itu. 7 kurcaci melawan Firdaus dengan kuasa yang entah darimana, kamu sama sekali tidak tahu. Kekuatan-kekuatan itu sama persis dengan mimpi nya selama ini. Kamu melihat tujuh pria yang berdiri membelakangi dan setiap tangannya ada kekuatan, kekuatan element dasar.

"Jadi tujuh orang itu? 7 Kurcaci!"pekikmu masih tidak percaya, menoleh melihat beberapa murid yang hening dan pandangnya juga kosong.

"Penjerat akar!"seru Thorn berhasil menjerat akar ke tubuh Firdaus. Blaze yang geram pun menyuruh makhluk hitam itu keluar dari tubuh Firdaus. Mereka tidak akan melukai tubuh Firdaus lebih parah lagi.

"Aku tidak akan keluar dari tubuh ini sebab ia masih benci pada kalian terutama kau, Blaze."ucap makhluk itu membuat yang lain bergedik ngeri sebab penampilan kakak kelasnya yang sombong seperti orang kerasukan setan.

"Jadi bagaimana ini. Kalau terus menerus dia ada di dalam tubuh Kak Firdaus maka--"kata Yaya pada yang lain.

Firdaus tersenyum miring dan menyerang beberapa teman Boboiboy.

"Yaya, Ying, Gopal!"

Mereka bertiga terkena serangan tiba-tiba dari makhluk tidak memiliki wujud asli itu. Halilintar sangat geram melihat makhluk jahat yang seenaknya main serang. Janji mereka tidak menggunakan kekuatan kini sudah terlanjur, mereka tidak menyangka kalau di bumi ada beberapa musuh baru selain alien.

"Beraninya kau!"kata Hali geram. Ia mengeluarkan pedang halilintar nya, aliran merah menyala sudah terlihat jelas. Ice juga tidak kalah kesalnya. Kamu yang melihat suasana yang tidak baik begitu panik, kamu berusaha untuk membantu mereka semua. Langkahmu berlari menuju ke lapangan membuat Solar yang melihat mu.

"Kau pergi saja, Y/n. Disini berbahaya!"teriak Solar.

Makhluk itu tersenyum melihat mu datang kemari dan penuh maksud. Manusia biasa berhasil lolos dari kekuatan miliknya padahal kekuatannya ini sangat besar dan hanya menyisakan orang yang memiliki kekuatan jam kuasa saja tapi kamu berbeda.

Gempa yang melihat ekspresi musuh seperti itu, angkat bicara,
"jangan macam-macam melukai temanku lagi,"katanya.

"Wah ada mangsa yang lezat."katanya menatap mu. Kamu menatap balik musuh yang mengerikan.

"Kau keluar dari tubuh Kak Firdaus sekarang juga!"lantang mu ke makhluk yang singgah di tubuh Firdaus.

Ia menggeleng menolak perintahmu lalu Taufan berkata kalau ia tidak akan keluar dari tubuh Firdaus kalau pemilik tubuh itu masih memiliki dendam ke Blaze. Kamu diam sejenak dan berpikir mencari solusi lalu Lidya datang memberitahu.

"Dia adalah makhluk parasit. Ia membutuhkan tubuh seseorang untuk singgah dan bertahan hidup. Tempat yang cocok buatnya adalah rasa dendam yang kuat, rasa benci yang kuat. Itu sangat cocok buatnya. Kalau mau mengalahkannya, kita harus menantang sebuah permainan sesuai pemilik tubuh inginkan."jelas Lidya begitu rinci melihat teman-temannya sedangkan makhluk tersebut sangat kesal, ia mengeluarkan bola hitam mengarah gadis berkacamata yang membuka kartunya.

7 Kurcaci Elements (Readers) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang