Part 31: Nada Dering

114 23 17
                                    

Terdengar suara pintu terbuka kasar, waktu itu Ice ingin makan popcorn buatan Gempa terjatuh ke lantai. Ice terkejut bukan main ia menatap nasib popcorn yang belum ia santap terbuang sia-sia. Ice ingin menangis tapi ia tahan, tangannya mengepal dalam hatinya pasti bakal di marahin Gempa sebab lantai rumah menjadi kotor. Pemuda bertopi biru itu segera menuju ke depan siapa yang membuka pintu dengan kasar.

Cukup dunia ini yang kasar dan kejam jangan pintu rumah ikutan kasar.

"Siapa sih yang membuka pintu kasar?si--"gerutu Ice berhenti melangkah. Badannya seketika bergetar hebat aura-aura yang penuh penekanan seolah memenuhi ruang tamu. Mata biru cerah Ice terbelalak lebar melihat seorang pemuda bertopi hitam-merah berdiri tegak menunduk, tangan kanannya masih menggenggam kenop pintu.

Keringat dingin mengucur deras di pelipis Ice. Kalau aura ini terasa kuat dan menyeramkan itu tandanya Hali sedang marah besar. Ice menelan silvanya susah payah ia melihat kekuatan petir Hali sudah bermunculan.

"Siapa yang berani membajak hp gue!"teriaknya marah seketika Ice terkejut dan jatuh tertunduk.

Buset, pantat ku sakit--batin Ice mencoba untuk berdiri.

Gempa yang ada di kamar selesai mandi dan mengganti pakaian terkejut. Ia menengok ke pintu kamar, karena mendengar teriakan Hali. Taufan yang ada di kamar Blaze bersama Thorn juga ikutan terkejut. Keempat pemuda itu keluar kamar bersamaan. Gempa menoleh ke kiri melihat Taufan, Blaze dan Thorn dengan ekspresi wajah "kenapa? Ada apa?".

Ice menyuruh Hali untuk menarik nafas dan turunkan begitu terus sampai emosi Hali mereda. Ice juga mengeluarkan kekuatan bekunya ke dahi Hali, pemuda itu menatap Ice tajam sehingga es batu yang menempel ke dahi Hali meleleh.

Gempa menuruni anak tangga cepat dan langsung bertanya,"ada apa ini Kak Hali?"ucap Gempa berusaha untuk tenang ia melihat Ice memasang wajah sedikit ketakutan dan menegang lalu mengalihkan pandang ke Hali.

Trio Trouble maker baru datang dan Taufan angkat bicara. Hali menatap ketiga adiknya Trio Trouble Maker tajam karena ketiga adiknya sering membuat ulah dan mengambil barang milik orang tanpa izin.

"Apa kalian yang mengubah dering telpon hp gue jadi goyang dua jari ha!"ucapnya dengan tatapan tajam mengintrogasi ketiga adiknya itu. Gempa menaikkan sebelah.

Mereka bertiga terdiam sejenak mendengar apa yang dikatakan Hali berusaha connect. Lalu kedua mahkluk yang pengen cari mati tertawa terbahak.

"Bahahaha."

Sedangkan Thorn menatap kedua kakaknya yang tiba-tiba ketawa sendiri menatap polos. Hali yang melihat respon kedua adiknya tertawa seperti itu mulai geram. Ia mulai mengeluarkan kekuatan petirnya. Gempa yang melihat itu melotot ia segera mengeluarkan kekuatan tanahnya.

"Tembok tanah!"serunya seketika di depan Blaze dan Taufan muncul tanah untuk melindungi dari serangan Hali.

Hali berdecak kesal ia melirik ke Gempa tajam,"biarkan aku kasih mereka pelajaran."

"Jangan kak. Kan mereka belum jawab pertanyaan. Jangan asal nyerang dong!"

"Aku nggak mau tahu. Gerakkan kilat!"jawabnya ketus dan bergerak cepat ke belakang. Gempa melindungi kedua adik dan kakaknya.

"Pelindung tanah!"

"Bola petir!"

Kekacauan yang ada di dalam rumah 7 kurcaci itu begitu ricuh kalau di lihat dari atas rumah, rumah tujuh pemuda kembar itu seperti lampu disko. Kekuatan milik Gempa menimbulkan efek pada tetangga rumah lainnya yaitu gempa bumi. Orang-orang yang beraktivitas di sore hari kaget dan berteriak kencang kalau ada gempa.

7 Kurcaci Elements (Readers) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang