Mata indah itu perlahan terbuka, samar-samar penglihatannya mulai kembali. Obyek yang pertama kali kamu lihat adalah biru laut, punggungmu merasakan kalau tempat tidur yang kini kamu tempati sangat berbeda seperti tadi. Kamu sama sekali tidak ingat apapun yang terjadi beberapa jam yang lalu.
Secara perlahan kamu bangun dan duduk di atas kasur, melihat sekitar ruangan yang kamarnya bernuansa biru laut dan ada beberapa foto yang terpajang di dinding. Kamu pikir ini kamarnya Taufan, sayangnya tidak—ini kamar orang lain. Kamu ingin sekali keluar dari sini dan pulang.
Namun, kamu sendiri tidak tahu arah jalan pulang bahkan tempat dan lokasi dimana? Kamu tinggal sekarang. Pikiran tentang ayah, mama dan adik kecil di rumah memenuhi pikirannu?
"Pasti orang tuaku khawatir banget sama aku." ucapmu khawatir, memegang kepala bingung. Jari telunjuk kamu gigit untuk melepaskan rasa kekhawatiran yang kamu rasakan saat ini.
Kamar ini sangat nyaman dan tentram membuat dirimu rindu dengan suasana kamar sendiri serta suara berisik dari Della, meminta bermain bersama atau membacakan dongeng sebelum tidur. Suara detik jam terus berjalan, suasana sangat hening dan kamu tidak mengingat apapun kenapa kamu berada disini? Dan bingung harus melakukan apa?
Kedua lutut menekuk lalu kedua tangan memeluk dua lutut itu, pandangan matamu kosong dan pikiranmu terus menerus berbicara—mencari jalan keluar dari sini. Sembari berharap Boboiboy menyelamatkanmu menggunakan kekuatan. Antara percaya dan tidak percaya dengan adanya kekuatan dari jam kekuatan.
Benar kata Yaya, kalau ia dan lainnya memiliki kekuatan berkat jam kekuatan. "Selama aku tidur, kenapa aku merasakan seolah aku tenggelam dalam air?" monologmu mencoba mengingat-mengingat apa yang terjadi dan kenapa kamu berada disini?
Ingatanmu telah hilang sementara karena ulah Mr. Kane memberikan cairan menghilangkan ingatan sementara. Dengan tujuan kamu agar tenang, tidak disangka efek cairan itu membuat dirimu lupa kejadian beberapa waktu lalu, kamu bisa berada disini.
"Kenapa aku bisa ada disini?" tanyamu pada diri sendiri dan mencoba mengingat-ingat kembali.
Pintu terbuka membuat dirimu yang fokus dalam pikiranmu dengan pandangan kosong. Tatapan itu beralih ke pintu melihat sosok seorang pemuda tampan dengan iris biru cerah sekaligus senyuman manis.
Pemuda sempurna—ucapmu dalam hati, memuji kesempurnaan pemuda di hadapanmu.
Ia membawakan nampan berisikan banyak makanan dan minuman. "Makan lah, tenaga-mu harus diisi penuh dengan makanan ini." ucapnya lembut dan murah senyum.
Kamu hanya bisa mengangguk mengiyakan dan membalas senyuman kikuk pada pemuda asing yang sama seperti foto terpajang di kamar ini. "Makasih." ucapmu singkat dan mengambil sepiring makanan yang lezat.
Kebetulan sekali perutmu kosong saat ini. Melihat makanan yang tersedia disini begitu lezat membuat selera makan menggugah selera tidak karuan. Kamu melihat pemuda itu yang duduk menatapmu dengan senyuman manis, menunjukkan deretan gigi putihnya. Menyendok suapan pertama masuk ke dalam mulut terasa sangat lah lezat, makanan daging. Terasa makanan lezat, kamu menyendok makanan itu penuh kerakusan seperti tidak pernah makan sama sekali.
Setelah makan, kamu meneguk segelas susu yang mulai dingin begitu cepat. Pemuda yang melihatmu makan menatap tidak percaya, bibir merah muda memesona terangkat sedikit lalu menelan saliva tergantikan senyuman manis. Melihatmu sudah makan."Bagaimana makanannya enak?" tanyanya basa-basi. Kamu hanya bisa mengangguk mengiyakan menatap pemuda yang kelewatan ganteng.
Canggung banget—batinmu.
"Oh, perkenalkan namaku William Kane." ucap William mengulurkan tangan ke kamu.
Tanganmu menjabat tangan William, "F/n, panggil aja y/n. Senang bisa berkenalan denganmu." ucapmu memperkenalkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Kurcaci Elements (Readers) END
Fiksi PenggemarTamat: 12-10-2021 7 kurcaci Elements (Readers) x One Short Story Boboiboy. One Short Story: coming soon Kisah kehidupan sehari-hari 7 Boboiboy elemental bersama teman-temannya. Mereka memutuskan untuk tidak mengeluarkan kekuatan dari jam tangan mere...