Part 28: Makan Bersama Di Kantin

139 23 13
                                    

Di sepanjang koridor terlihat banyak sekali yang mengerumuni kakak kelas yang beberapa hari yang lalu menjatuhkan harga diri Blaze serta melukai kaki Thorn. Laki-laki itu tersenyum lebar tanpa ada rasa bersalah sedikit pun, para gadis yang mengerumuninya memuji ketampanan dan kehebatan Firdaus.

Entah apa yang merasuki para gadis-gadis itu sampai tergila-gila dengan kakak kelas yang sombong itu.
Lalu tidak lama kemudian terdengar suara teriakan para gadis lain di koridor tersebut membuat arah pandang Firdaus beralih ke arah kerumunan yang membuat telinganya sedikit terusik. Siapa lagi kalau bukan ketujuh anak kembar yang paling famous kalau bukan Hali,Blaze dan Taufan.

Giginya menggertak geram melihat topi berwarna merah menyala,kapten sepak bola. Niat buruk Firdaus ia urungkan sementara waktu karena ia tidak mau berurusan dengan kakak paling tua yaitu Hali. Firdaus ingat betul kalau kakak tertua ketujuh bersaudara itu tidak menyukai sesuatu yang menarik emosi nya jika itu terjadi bersiap-siap kena resiko tinggi dari Hali.

"Nanti kalau istirahat makan di kantin bareng!"ajak Taufan pada mereka berdua.

"Baiklah. Karena kita jarang banget makan bareng di kantin."jawab Hali datar dan singkat menoleh ke arah Taufan.

Taufan tersenyum ke arah Blaze sebab ia memiliki sebuah rencana yang ia susun se-apik mungkin setelah mendengar interogasi Ice di laboratorium milik Solar. Sungguh ia tidak menyangka saat itu. Blaze mengangguk mengiyakan membuat Taufan berteriak kegirangan dalam hatinya,ia segera masuk ke dalam kelas menaruh tas ke bangku kemudian pergi keluar kelas.

Di sisi lain kamu berjalan beriringan dengan Yaya seraya mengobrol ringan lalu sampai di tengah-tengah perjalanan kamu dan Yaya melihat Taufan menghampiri.

"Hei Yaya dan Y/n!"sapa nya tersenyum bahagia penuh maksud.

"Hei Taufan,ada apa?"sapamu balik lalu bertanya ke pemuda bertopi biru putih itu.

Taufan menggigit bibir bawahnya sejenak berusaha untuk rileks tidak terlalu gugup. Ia memandang mereka berdua bergantian lalu angkat bicara,"nanti kalian ke kantin makan bareng. Tenang aku ajak yang lainnya kok. Gempa meminta bangku tambahan di kantin alias pesan bangku."kata Taufan membuat mereka berdua berusaha menahan tawa rasanya seperti pemesanan sebuah restoran bintang lima untuk berkencan berdua.

"Kelihatan nya seru."ucapmu mengulum senyum manis.

Taufan yang melihat senyuman mu hampir terpesona lalu dengan cepat menggeleng kuat. Ia seharusnya tidak memiliki pikiran seperti itu.

"Kami akan makan bareng saat istirahat bersama kalian."ucap Yaya kemudian kamu dan Yaya pergi ke kelas bersama.

Taufan yang mendengar respon baik itu akhirnya melompat senang,senyuman mengembang di bibirnya ini sesuai rencananya.

  Suara pijakan terdengar jelas, sepatu hitam berjalan menuju ke ruangan OSIS dibukanya pintu dengan lebar di sana sudah ada Sai dan Shielda,mereka adalah ketua dan wakil OSIS.

Sai selaku OSIS yang mau turun jabatan karena ia akan naik ke kelas 12 begitupun Shielda. Sai,pemuda itu sengaja memanggil Hali untuk berdiskusi sebentar hanya tiga orang termasuk Hali sendiri.

"Sebentar lagi,aku dan Shielda akan turun jabatan sebagai anak OSIS. Dan kami bentar lagi akan mengadakan pemilihan suara pemilihan ketua,wakil ketua,bendara dan lainnya. Tapi yang utama ketua dan wakil OSIS. Aku sudah bertanya pada Bu Arum selagi pembina OSIS."kata Sai ke Hali. Pemuda itu menghela nafas berat rasanya kemarin ia baru masuk kelas 11 dan secara tiba-tiba mau naik ke kelas 12,ini terlalu cepat.

Sai menatap iris mata merah gelap Hali yang memiliki kesan tegas,"aku ingin sekali kau yang jadi ketua OSIS setalah ku."ucap Sai berharap membuat Hali mengumpat dalam hati.

7 Kurcaci Elements (Readers) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang