Hari sabtu yang cerah benderang di kamar bernuansa kuning terlihat seorang gadis berdiri di depan cermin sambil melihat pakaian yang dikenakannya. Sebelumnya kamu tidak pernah melakukan ini tapi demi ajakan pemuda itu, kamu akan melakukan apapun. Entahlah apa yang terjadi padamu.
Kamu juga malu, tidak ingin bertemu dengan Solar ketika kejadian kemarin di toko buku. Kejadian itu berhasil membuatmu salah tingkah dan bayangan itu telah menghantui mu setiap semalam. Rambut panjangmu, kamu gulung serapih mungkin, takut menganggu saat berkebun di taman belakang rumah 7 kurcaci.
Pintu kamar terbuka membuatmu menoleh melihat siapa yang membuka pintu kamar. Ternyata Della membuka pintu kamar sambil memegang boneka beruang putih. Della yang melihat kakaknya memakai pakaian kaos putih, celana hitam dan tak jauh darinya ada topi yang biasanya di pakai berkebun ketika di Zuan.
"Kak Y/n, mau kemana? Kenapa kakak makai topi yang biasanya buat berkebun?"ucapnya menatapmu dengan wajah menggemaskan ingin rasanya kamu mencubit pipi Della.
Kamu jongkok menyamai tinggi Della,mengelus rambut lembut menatap mata cokelat terang milik Della. "Kakak mau ke rumah Kak Thorn, bentaran kok. Kakak mau bantuin dia berkebun."katamu tersenyum manis.
Mata Della berbinar-binar dan melompat kegirangan tidak lupa senyuman kebahagiaan di wajah imut Della. "Benarkah! Aku mau ikut boleh?"tanyanya menatap wajahmu berharap.
"Della, disini saja ya. Besok hari Minggu, Kak Thorn bakal datang ke rumah buat main sama Della."ucapmu tersenyum. Della sedikit mendengus sebal sedikit kecewa, menunduk.
"Yah, nggak bisa ketemu sama Kak Thorn."ucapnya sedih sambil memonyongkan bibir imutnya ke depan. Kamu mencubit pipi Della gemas. Lalu kamu mengambil topi hitammu dan memakainya, kedua kakimu turun menuruni anak tangga diikuti Della yang berjalan lemas memeluk boneka beruang putih erat.
Wilda melihat kedua anak perempuannya tersenyum dan arah pandangnya terpaku dengan penampilanmu. Meskipun kamu berpenampilan sederhana tapi aura yang terpencar di wajahmu membuat semua orang senang saat memandang wajah cantikmu.
"Anak mama cantik bener. Mau berkebun kemana?"tanyanya padamu, beliau sudah tahu kalau kamu memakai pakaian sederhana sambil membawa topi yang biasanya untuk menanam tanaman kalau kamu ingin berkebun.
Kamu tersenyum,"mau ke rumah teman Y/n kok Ma. Mau ke rumahnya Gempa."jawab mu. Ya, kalau bilang ke Wilda harus menyebut nama Gempa karena mamanya hanya ingat satu nama saja yaitu Gempa dari 7 bersaudara.
"Aku mau ikut! Tapi nggak dibolehin sama Kak Y/n."Della mengaduh ke Wilda kalau kamu tidak memperbolehkan Della ikut denganmu. Wilda hanya terkekeh dan mengendong Putri kecilnya, mengecup pipi Della. "Della disini saja. Nanti mama ajak kamu ke taman."kata Wilda membujuk Della supaya tidak sedih lagi. Kamu pamit dan segera pergi ke rumah Boboiboy.
-7 Kurcaci Elements-
Hari Sabtu di rumah anak kembar tujuh selalu saja ada kerusuhan setiap hari libur sekolah, terutama Taufan yang jadi biang keroknya. Gempa dan Hali menyuruh Taufan untuk diam tapi dia tetap aja membuat kekacauan. Ya, Taufan sekarang merasa bosan jadi ia membuat kerusuhan.
Seperti mengacak-acak kamar, menganggu Ice yang tidur di sofa, menganggu Solar membaca buku barunya. Thorn, ia sekarang diam karena ingat kalau kamu akan datang jadi ia tidak membantu Taufan menganggu saudara-saudaranya. Jadi ia terpaksa mengeluarkan kekuatan tumbuhannya mengikat Taufan yang sudah kelewatan batas.
"Pengikat akar berduri!"
"Lepaskan aku Thorn!"teriak Taufan yang tubuhnya sudah diikat oleh akar tumbuhan duri milik Thorn.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Kurcaci Elements (Readers) END
FanfictionTamat: 12-10-2021 7 kurcaci Elements (Readers) x One Short Story Boboiboy. One Short Story: coming soon Kisah kehidupan sehari-hari 7 Boboiboy elemental bersama teman-temannya. Mereka memutuskan untuk tidak mengeluarkan kekuatan dari jam tangan mere...