Kamu di tuntun oleh Taufan dan Thorn menuju ke ruang tengah karena lututmu berdarah akibat tersandung. Sebenarnya kamu tadi udah menolak mereka berdua dan memilih berjalan sendiri seperti biasanya. Namun kedua pemuda itu masih keras kepala, mereka berdua menganggapmu seperti orang spesial padahal kamu di sini hanya tamu.
Solar yang ingin ke ruang laboratoriumnya terkejut melihatmu dituntun oleh Taufan dan juga Thorn. "Eh Y/n kenapa?"tanyanya khawatir.
"Aku tidak apa-apa Lar. Hanya luka dikit sih tapi mereka berdua berlebihan."jawabmu melirik bergantian ke Taufan dan juga Thorn.
"Tadi selesai main kejar-kejaran kayak film India di belakang jadi Y/n jatuh."sambung Ice melewati mereka berempat lalu berbalik memberitahu kalau ia akan mengambil kotak P3K yang ada di bawa tangga.
Kamu duduk di sofa sambil menatap lukamu yang hanya tergores sedikit, mengeluarkan sedikit darah. Ice sudah datang sambil membawa kotak p3k. Taufan ingin mengobati lukamu tapi dengan sigap di tepis oleh Ice.
"Nanti kalau Y/n kesakitan kalau yang ngobatin kau."ucap Ice tajam.
"Aku kan udah profesional jadi ya wajar ajalah sakit. Noh, buktinya kakinya Thorn udah sembuh tu karena aku pijitin."jelas Taufan sambil menunjuk Thorn yang ada di samping Y/n.
Ice dan Taufan saling bertatap mata tajam satu sama lain. Kamu memberikan kode ke Thorn dan pemuda bertopi hitam-hijau hanya membalas senyuman tipis. Lalu Thorn menengahi kedua kakaknya yang beradu argumen dan Thorn yang mengobati lukamu.
"Tidak bisa! Harus aku!"ucap mereka berdua kompak dan kali ini menatap tajam Thorn. Kamu hanya bisa melongo melihat pertengkaran kecil mereka harusnya tadi di taman belakang kamu tidak lari seperti film India.
*7 Kurcaci Elements*
Langit biru yang cerah terdapat banyak sekali burung terbang dengan bebasnya sambil mengeluarkan kicauan yang merdu. Sebuah bola melambung tinggi dan jatuh menggelinding di atas rerumputan lapangan. Fang yang menguasai bolanya menuju ke gawang. Gopal dan Blaze tidak akan membiarkan Fang mencetak gol.
Mereka berdua saling bertatapan mengkode dan membuat rencana dibalas angguk Gopal yang tahu apa yang dimaksud oleh kapten bola ini. Pemuda gendut itu berlari ke samping Fang,arah pandangnya tidak lepas dengan bola tersebut. Lalu disisi kiri ada Blaze, ia tidak akan membiarkan Fang mencetak gol yang ke empat kalinya.
Skor sementara Fang dapat 4 angka sedangkan Blaze dan Gopal dapat 2 angka. Fang tidak akan membiarkan kedua temannya mencentak gol sampai angka 6. Ya mereka bertiga udah sepakat kalau latihan sepak bola ini maksimal 6 angka tendangan gol. Mereka tidak memakai waktu karena tidak ada wasit.
Blaze sekuat tenaga dan taktik sebisa mungkin untuk merebut bola. Tak lama kemudian Blaze berhasil merebut bola dari Fang membuat pemuda berambut landak tersebut kaget. Ia tidak akan membiarkan Blaze mencetak gol.
"Ih, tidak akan kubirakan!"ucapnya geram dan berlari mengejar Blaze berusaha merebut bolanya kembali. Fang sudah berada di samping Blaze dan menjegal buat merebut bolanya tapi pemuda bertopi merah itu berhasil mengoper bola ke Gopal.
Pemuda gendut itu berlari menuju gawang. Fang menggeram dan berlari secepat mungkin. Gopal menoleh kebelakang mendapati Fang menatapnya tajam dan memberikan. Gopal panik dan berusaha untuk mencetak gol.
"Gopal! Oper sini!"teriak Blaze sambil melambaikan tangan menyuruh Gopal memberikan oper padanya. Gopal menendang bola mengarah ke Blaze dan di bawanya bola tersebut.
Merasa ada kesempatan Blaze dengan aura ceria membara menembak bola mengarah ke gawang. Fang yang melihat tersebut cepat-cepat menghadang bola agar tidak masuk ke gawang namun ia kalah cepat dengan bola tersebut. Akhirnya Blaze mencetak gol.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Kurcaci Elements (Readers) END
FanficTamat: 12-10-2021 7 kurcaci Elements (Readers) x One Short Story Boboiboy. One Short Story: coming soon Kisah kehidupan sehari-hari 7 Boboiboy elemental bersama teman-temannya. Mereka memutuskan untuk tidak mengeluarkan kekuatan dari jam tangan mere...