47. Masuk Ke Kisah Kerajaan

139 23 9
                                    

  Pintu kamar mandi terbuka, kedua kaki jenjang putihnya melangkah menuju ke kamar. Pintu terbuka menampilkan kamar yang sangat rapih dengan cat dinding berwarna pink, begitu banyak aceccories dinding karakter imut dan tidak lupa pigura foto masa kecilmu yang tersusun rapih baik di dinding maupun di rak-rak dalam kamarmu.

  Membuka almari mengambil pakaian dress sederhana berwarna oranye cerah. Kamu sangat menyukai dress oranye warna jeruk dengan motif acescories buah jeruk di atas pundak. Rok dress selutut itu yang bikin kamu suka. Kamu tersenyum lebar melihat pantulan dirimu di depan cermin besar di almari lalu memutar membuat rok mekar seperti kelopak bunga yang bermekaran.

   Di sisirnya rambutmu yang panjang lalu di kuncir kuda dengan pita senada dengan dress berwarna oranye cerah dan bermotif kucing oranye. Kamu tidak percaya melihat pantulan penampilan mu sendiri di depan cermin.

"Wow! Aku tidak percaya ini! Aku sangat cantik memakai dress sederhana ini."ucapmu tersenyum lebar dan memutar kembali badanmu seperti putri kerajaan yang senang akan bertemu dengan pangeran kerajaan.

Kamu menatap cermin itu kembali dan kemudian memberikan hormat seperti putri kerajaan beneran. "Perkenalkan nama saya, [Full Name]. putri dari Kerajaan Zella. Saya datang ke sini untuk menghadiri makan bersama dengan ketujuh pangeran kembar yang tampan. Saya mendapatkan undangan dari Pangeran Mahkota, Boboiboy Halilintar secara langsung."ucapmu memperkenalkan diri seperti di hadapan warga kerajaan.

Nyatanya kamu hanya bicara di depan cermin yang memantulkan bayanganmu di sana. Ini gila, kamu benar-benar gila sekarang. Entah kenapa kamu bisa bersikap aneh seperti ini. Mendengar Hali menjadi ketos di sekolahnya, kamu tidak henti-hentinya tersenyum lebar dan kedua tangan ini yang kamu tatap lamat-lamat. Menggenggam tangan Hali dalam artian waktu hanya sebentar akan tetapi bagimu itu waktu lama.

Tangan menyentuh dada, merasakan ada getaran nadi yang berdetak kencang dan mengamati penampilan mu sekarang. Gempa mengundangmu makan malam bersama, hanya makan bersama dengan keenam saudaranya. Akan tetapi ketika melihat mata Hali yang tajam, muka datar bahkan pertama kali kamu bertemu dan melihat Hali, tidak seperti adik-adiknya. Menurutmu,Hali sangat misterius dan tidak bisa ditebak.

"Kenapa aku terus memikirkan Hali? Sebelumnya aku sama sekali tidak memikirkan ketujuh saudara itu, berlebihan seperti ini."ucapmu masih menyentuh dada merasakan jantung terus berdetak kencang.

Deg deg deg.

   Jarum jam sudah menunjukkan hampir pukul lima sore, kurang dua detik lagi jam sudah menunjukkan pukul lima tepat. Ketika detik sudah berada di angka 12 , tiba-tiba suasana menjadi berbeda dan jarum jam tersebut sama sekali tidak bergerak. Langit senja, awan yang ingin berubah hitam terhenti, sinar matahari yang ingin bersembunyi pun berhenti. Waktu berhenti secara tiba-tiba.

  Gadis cantik memakai dress oranye sama sekali tidak menyadari dengan keanehan yang menimpanya. Sedangkan di tempat lain dimana seorang gadis berkacamata, terbelalak melihat waktu berhenti. Semuanya terhenti, bahkan nyamuk yang terbang menuju gadis itu berhenti.

Lidya menatap langit senja lamat-lamat dan benar dugaannya. Waktu benar-benar terhenti secara mendadak. Gadis itu menggigit bibir bawahnya dan melirik ke kanan dimana ada bunga putih mekar begitu indah di dalam kaca. Lidya merawat bunga itu semenjak temannya pindah meninggalkannya akibat salah paham dan tahu, bahwa kekuatan Lidya memang suka lepas kendali tanpa sebab tidak jelas. Kenapa kekuatannya bisa lepas kendali?

Salah satu mahkota bunga tersebut terjatuh membuat mata Lidya terbelalak lebar. Kedua mata Lidya berubah menjadi kuning dengan air mata yang menetes di kelopak mata. Mulutnya terangkat sedikit, berkata, "maafkan aku,Ciam. Kekuatanku hilang kendali."ucap Lidya.

7 Kurcaci Elements (Readers) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang