Part 26: Salah Paham

151 23 1
                                    

Mereka berdua berjalan mengendap-endap berusaha tidak menimbulkan suara dan memilih bersembunyi di balik pohon seraya mengintip ada dua makhluk yang duduk bersebelahan, bertatapan muka yakin kalau itu lama banget.

Pemuda bertopi putih biru itu berjongkok sedangkan pemuda bertopi merah berdiri,mengintip apa yang sebenarnya terjadi. Ya mereka berdua sedang mengintip Ice sedang bersama seorang gadis berkacamata yang ternyata Lidya.

Mata Taufan menyipit, berpikir--apa yang membuat Ice menghampiri Lidya. Mereka berdua mulai fokus mengamati. Ice sedang membicarakan sesuatu yang penting, Blaze dan Taufan tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan kalau mereka berjalan lebih dekat lagi malah mereka yang dipergok oleh Ice dan Lidya.

Terlihat Ice mengusap wajah Lidya dengan lembut dan menyuruh Lidya menatap wajah Ice. Taufan dan Blaze mendelik bersamaan, saling beradu pandang.

"Pemandangan apa ini? I-Ice tidak bilang kalau... Ka-kalau ia pacaran sama Lidya."kata Taufan tidak percaya dan kembali mengamati hingga ia lupa untuk berkedip.Blaze hanya cengo dan ia tidak sadar telah memeluk pohon begitu erat seperti memeluk sang pacar.

"Demi apa?ini berita besar Kak Taufan."ucapnya pelan yang masih bisa di dengar oleh Taufan. Pemuda itu mengangguk,"kau benar. Sayangnya kita tidak membawa handphone kalau kita bawa pasti yang lain ikut terkejut."lanjut Taufan tanpa menoleh sedikitpun ke Blaze.

"Hooh. Ice keterlaluan. Masih pagi udah pacaran memang tuh adik. Tidak tahu diri, masa kakaknya di loncati sih."gerutu Blaze.

  Setelah Ice memegang dagu Lidya sekarang pemuda itu memegang tangan Lidya dan wajah Ice mendekat ke wajah Lidya. Taufan dan Blaze beradu pandang sebagai kode, Blaze mengangguk--ia mengerti apa yang akan terjadi dan harus di laporkan ke yang lain. Mereka berdua segera berlari cepat menuju kembali ke rumah dan memberitahu berita besar tentang Ice.

*7 Kurcaci Element*

    Kondisi rumah kini menjadi jauh lebih bersih dari sebelumnya. Keempat kurcaci itu langsung beres-beres rumah setelah jogging, Solar menyetel lagu volume sedang, bernyanyi sambil membersihkan rumah. Gempa memasak di dapur. Thorn membersihkan kaca sedangkan Hali menyapu dan mengepel.

Ia menoleh ke belakang melihat Thorn masih sibuk dengan membersihkan kaca. "Thorn,Blaze dan Taufan udah datang atau belum?"

"Belum kak."

"Duh,mereka lama sekali sih. Jemput Ice kayak jemput siput, lama bener."gerutu Hali kembali menyapu lantai.

  Belum lama dibicarakan kedua pemuda itu sampai rumah dengan nafas ngos-ngosan.

Hosh hosh!

Membuat Hali dan Thorn saling beradu pandang menatap keduanya seperti lari di kejar anjing. "Kalian berdua kenapa lari? Dan dimana Ice?"tanya Hali dingin.

Taufan menyuruh Hali untuk diam ia menyuruh semua untuk berkumpul ada berita penting tentang Ice. Hali mengekerutkan kening. Taufan sudah mengumpulkan saudara-saudaranya dengan tatapan "ada apa?".

  Blaze menarik nafas panjang dan mulai cerita apa yang sudah mereka lihat di taman bahwa Ice sedang berpacaran dengan Lidya. Tentu saja membuat keempat pemuda di depan Taufan dan Blaze terkejut.

Yang benar saja.

"Kalian bener, kalau mereka berdua sedang berpacaran atau hanya mengobrol saja."kata Gempa memastikan dibalas angguk mantap mereka berdua.

"Iya, Kak Gem. Bener, dua rius. Masa Ice ngobrol sama Lidya berpegangan tangan terus memegang dagu buat lihat wajah Ice."kata Blaze menoleh ke arah Taufan.

7 Kurcaci Elements (Readers) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang