Part 23: Uang Solar

145 24 7
                                    

Blaze berharap bahwa dirumahnya sudah tidak ada kamu jadi ia bisa menyantap makanan dengan pikiran enteng dan makan bersama saudara sekaligus teman-temannya yang ingin berkunjung ke rumah. Ia berjalan memimpin dan membuka pintu dengan salam begitu keras.

"Assalamualaikum!"salam Blaze dibalas teriakan saudaranya dari ruang tengah.

Gempa keluar dengan seulas senyuman kalau adiknya sudah datang dan teman-temannya ikutan berkunjung ke rumah.

"Eh kalian, selamat datang."ucap Gempa tersenyum.

Pemuda gendut itu berseru ria tentang makanan yang sudah dimasak oleh Gempa. Yakin bahwa temannya ini sudah memasak makanan lezat sudah tercium aroma lezat dari dapur. Tanpa basa-basi lagi atau mendengar penjelasan Gempa, Gopal langsung berlari masuk menuju ke rumah membuat yang lain terkejut menatap Gopal yang langsung nyelonong masuk tanpa amit pada tuan rumah.

  Gempa dan lainnya hanya menggeleng melihat kelakuan Gopal yang tidak pernah berubah jika berhubungan dengan makanan lezat terutama masakan Gempa dan ibunya sendiri.

"Haiya. Si Gopal langsung masuk ke rumah orang tanpa izin si pemilik rumah. Kebiasaan."komentar Ying berkacak pinggang.

Gempa membalas kekehan kecil. "Biarkan saja,Ying. Gopalkan memang gitu dari SD."jawabnya.

"Kak Gem, masak apa? Aku udah laper nih."tanya Blaze dengan perasaan riang.

Gempa tersenyum,"masak sayur dan oseng-oseng sambal hijau."katanya membuat semua tergiur. "Plus kari ayam."lanjutnya.

"Pantas aja. Gopal langsung nyelonong aja."kata Fang.

"Gem. Aku bantu ya!"kata Yaya dibalas angguk Gempa. Mereka semua berjalan menuju ke ruang tengah dan Blaze menghela nafas lega kalau di rumahnya sudah tidak ada tanda-tanda keberadaan kamu karena ia masih ada tantangan dari Kakak laknatnya, Taufan.

  Saat sampai ke ruang tamu ia hanya melihat Ice dan Hali. Fang bertanya pada dua makhluk tengah asik menonton televisi itu. Kedua makhluk keren itu terkejut melihat semua teman-temannya datang ke rumah, mereka berdua mengira kalau yang datang hanya Gopal seorang diri karena Gempa memasak kari ayam.

"Kalian cuma berdua saja. Mana Solar, Taufan dan Thorn?"tanya Ying.

Ice menoleh menatap Ying sejenak lalu fokus kembali ke televisinya. "Hmm. Mereka bertiga tengah menjalankan hukuman dariku dan juga Hali."jawabnya enteng dibalas kejutan dari mereka semua.

"Karena mereka ribut mulu masalah sepele."sahut Hali yang seolah tahu apa yang akan mereka tanyakan selanjutnya.

"Masalah sepele tentang apa?"kini Blaze bertanya.

"Ya. Aku tidak bisa menjelaskannya."kata Hali datar dan fokus ke layar handponenya. Blaze menatap datar dan mengerucutkan bibir. Ia segera naik ke tangga mengambil peralatan mandi karena setelah latihan sepak bola itu sangat melelahkan dan membuat badan lengket.

*7 kurcaci Elements*

  Solar protes pada kedua kakaknya yang membuat dirinya harus menjalankan hukuman padahal ia tadi berniat mengantarkan kamu pulang ke rumah akan tetapi kalau masalahnya dengan anggota trio trouble maker. Maka jadinya seperti ini.

  Mereka bertiga disuruh oleh kedua kakak kejam yaitu Hali dan Ice. Meski Ice itu saudara paling santuy jika masalah membalas dendam ia akan nomer satu jika Hali, tidak usah di tanya bagaimana sikap dia--tidak memiliki perasaan.

  Hukuman yang mereka jalanin harus mereka jalankan dengan lapang dada karena mereka berbelanja untuk Ice dan Hali dengan uang mereka bertiga:Solar,Thorn dan Taufan.

7 Kurcaci Elements (Readers) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang