Wooseok mengernyit saat Seungyoun mengatakan kalau Jinhyuk bolos kuliah.
Hari ini, mereka makan siang di kantin FE. Dan minus Jinhyuk dan Seungwoo, jadi Seungyoun makan siang berempat dengan Sejin, Byungchan dan Wooseok. Seungyoun memberitahu kalau Jinhyuk menghubunginya tadi pagi dan mengatakan kalau dia tidak masuk kuliah.
Saat Seungyoun tanya alasannya, Jinhyuk hanya bilang kalau dia akan bersama Seungwoo seharian ini.
"Mereka gak ada masalah kan?" tukas Sejin.
Seungyoun mengangkat bahu. "Entah. Tapi dari chat Jinhyuk sih, baik-baik ajah. Dia cuma bilang mau seharian bareng Seungwoo."
"Tapi itu gak menjamin mereka baik-baik ajah kali, Youn," tukas Byungchan.
"Ya mana tau. Kalopun mereka ada masalah, biarin mereka selesaiin berdua deh. Kita jangan terlalu ikut campur. Kecuali... kalo emang masalahnya genting banget."
Sejin mengangguk setuju. Byungchan sendiri menghela nafas. Sepupunya jarang sekali cerita soal masalah pribadinya. Walaupun Byungchan tahu kalau dia tidak bisa ikut campur, namun Jinhyuk juga adalah temannya. Dia hanya merasa khawatir.
Seungyoun yang tengah menyuap nasi memperhatikan Wooseok yang diam, tidak banyak berkomentar sejak dia membicarakan perihal bolosnya Jinhyuk. Ya, dibanding siapa pun di meja ini, Wooseok yang mempunyai perasaan jauh dalam pada Jinhyuk. Namun, kemudian Seungwoo datang dan merebut kesempatan itu.
Seungyoun mengetuk tray makanan Wooseok dengan sumpitnya. Wooseok mengangkat kepala dan menatap temannya itu.
"Khawatir?"
Wooseok bergumam. "Sedikit."
"Jinhyuk gak sendirian, Seok. Ada Seungwoo. Lagian gue yakin Seungwoo juga gak akan ngasarin Jinhyuk atau apa kalo misalnya mereka berdebat," tutur Sejin.
Mata Byungchan membelalak. "Ih!! Sejin kok ngomong gitu?!!"
"Apa?!!"
"Itu!! Kalo mereka berantem, kak Seungwoo gak bakal ngasarin Jinhyuk!! Kesannya kayak masalah mereka gede banget sampe harus begitu!!" seru Byungchan.
Seungyoun mendesah. "Ya emang gede, gak sih? Ada masalah paling gede yang sama sekali belum selesai."
"Soal... keluarga Jinhyuk?" ucap Wooseok.
"Bukan. Soal operasi Jinhyuk," jawab Seungyoun. "Ya, kalo soal keluarga, gue yakin Seungwoo juga gak bakal ikut campur. Tapi Seungwoo masih berusaha untuk ngubah keputusan Jinhyuk soal operasi. Ya mungkin ajah kemarin abis pulang piknik bareng kita, mereka ngomongin soal itu lagi dan akhirnya berdebat sampe bikin Jinhyuk bolos hari ini."
Dan asumsi Seungyoun itu malah membuat Byungchan menyerukan kalau pulang kuliah mereka harus pergi menemui Jinhyuk.
*****
Yeon Jun mengernyit saat ia melihat Jinhyuk datang bersama Seungwoo. Well, bukan bermaksud untuk melarang. Tapi ketika Jinhyuk mengatakan kalau dia bisa datang ke bank, Yeon Jun pikir anak itu akan datang sendirian.
Tapi Yeon Jun tidak berkomentar apa pun. Terlebih dengan sikap Seungwoo yang sepertinya agak lebih clingy pada Jinhyuk. Pemuda itu memegangi ujung kemeja yang dikenakan oleh Jinhyuk. terlihat seperti anak kecil yang tidak ingin kehilangan sang ibu.
Yeon Jun tersenyum.
"Kamu bawa id card sama buku tabungan kan?"
Jinhyuk mengangguk dan sedikit melirik Seungwoo. "Maaf ya, Paman. Aku ngajak Seungwoo juga."
"Nggak papa, Jinhyuk. Yuk masuk, udah ditunggu."
Mereka bertiga langsung memasuki gedung bank dan Yeon Jun mengatakan kalau mereka sudah ada janji untuk bertemu dengan Kepala Cabang bank tersebut dan segera diarahkan oleh salah satu staff untuk naik ke lantai tiga. Jinhyuk dan Seungwoo terus mengikuti Yeon Jun menuju anak tangga.
YOU ARE READING
The Story of...
FanfictionJinhyuk yang selalu berusaha menjadi anak baik Dan Seungwoo yang berusaha untuk memahami Sequel of PoY ***COMPLETED****