Bagian 27

277 39 40
                                    

Okay.. di part pertama ada sedikit scene sesi terapi jinhyuk dengan dokter jang. untuk nulis scene ini, aku nonton beberapa video tentang sesi terapi CBT dan baca-baca mengenai terapi ini.

walaupun begitu, aku mungkin masih membuat kesalahan. So, please dikoreksi jika aku nulis kesalahan.

dan seperti yang kubilang sebelumnya, aku gak akan terlalu implisit deskripsiin untuk sesi terapinya.

please be wise.

*****

Hari Kamis datang begitu cepat tanpa Jinhyuk sadari. Dan sepanjang hari, Seungyoun begitu memperhatikannya. Berulang-kali, Seungyoun menanyakan hal yang sama pada Jinhyuk 'mau gak ditemenin ke rumah sakit?' dan jawaban yang diberikan oleh Jinhyuk pun masih belum berubah 'gak perlu, Youn'.

Selain perhatian dari Seungyoun, Jinhyuk juga mendapatkan beberapa pesan dari Paman Yeon Jun. hanya beberapa pertanyaan kasual menanyakan tentang kuliah Jinhyuk dan bagaimana harinya.

Oh, Minamoto Rei sebenarnya sudah kembali ke Osaka hari Senin kemarin. Terakhir, Jinhyuk bertemu dengan beliau adalah hari Sabtu lalu ketika Minamoto Rei datang ke rumah untuk berpamitan padanya. Dan, Minamoto Rei memastikan kalau dia akan kembali ke Seoul untuk mengunjungi Jinhyuk.

"Kakak udah makan malam belum? Nanti pulangnya jangan terlalu larut, ya."

Jinhyuk bergumam. "Iya, udah makan kok. Obatnya juga udah diminum. Jinhyuk usahain untuk gak pulang terlalu larut. Tapi kalo gak selesai, kemungkinan bakal nginep, Ma."

"Yaudah. Tapi kabarin ya, kak. Jam berapa pun, Mama bakal nunggu kabar dari kamu."

Jinhyuk menengadah, menatap langit-langit ruang tunggu poli psikiatri –menunggu namanya dipanggil oleh suster. Ia menarik nafas perlahan.

"Iya, nanti Jinhyuk kabarin bakal pulang atau engganya."

Kemudian Jinhyuk memutuskan sambungan telepon. Pagi ini, Jinhyuk mengatakan kalau dia kemungkinan akan pulang larut atau bahkan menginap untuk mengerjakan tugas. Memang tidak baik terus berbohong pada Mama, tapi ia sudah kepalang basah.

Dan keputusannya untuk pulang atau menginap pun akan diambil nanti selepas pertemuan pertamanya dengan dokter Jang. Walaupun Jinhyuk tidak tahu di mana ia akan tidur jika memutuskan untuk 'menginap'. Entah bermalam di mobil atau dia mengambil sedikit resiko pergi ke motel.

Jinhyuk menimang-nimang ponselnya. Ada hal lain yang tengah dipikirkan keputusannya. Soal omongan Seungyoun agar Jinhyuk bicara dengan kakaknya. Kyuhyun memang menyandang gelar master di bidang psikologi. Walaupun Kyuhyun tidak mempunyai lisensi untuk membuka 'sesi konseling' tapi setidaknya Jinhyuk mendapatkan pengawasan dari seseorang yang ahli di bidangnya.

Selain dokter Jang Ryun, maksudnya.

"Tuan Lee Jinhyuk..?"

Jinhyuk menoleh ketika namanya dipanggil oleh suster. Ia berdiri dan berjalan menghampiri suster. Sang suster memastikan lagi identitas Jinhyuk sebelum mengantarkannya ke ruangan dokter Jang.

Jinhyuk memasuki ruangan yang ditata gaya minimalis dan pemilihan warna peach lembut yang cukup dominan. Dengan dua buah sofa besar yang empuk saling berhadapan diantara coffee table berbentuk lingkaran. Satu sisi dinding terdapat rak buku tinggi, kemungkinan isi bukunya adalah buku-buku kedokteran yang berkaitan dengan psikiatri atau semacamnya.

Dokter Jang tersenyum pada Jinhyuk dan mempersilakannya untuk duduk di sofa.

Di ruangan tersebut kini hanya ada mereka berdua. Dengan canggung, Jinhyuk menaruh tas ranselnya di lantai dekat kaki sofa sebelum ia duduk. Dokter Jang masih tersenyum padanya sembari ikut duduk.

The Story of...Where stories live. Discover now