Bagian 15

289 48 12
                                    

Seungyoun melirik Seungwoo yang hanya diam memegangi ponselnya. Saat ini mereka berdua sedang berada di café dekat rumah sakit. Karena saat Seungyoun mengatur pertemuan ini, Wooseok mengatakan kalau dia ingin menjenguk Jinhyuk dulu.

Jadi, sembari menunggu Wooseok dan Yohan yang dari rumah sakit, Seungwoo, Seungyoun dan Sejin menunggu di café. Nanti gantian, Seungyoun dan Sejin yang pergi menjenguk Jinhyuk setelah pembicaraan ini.

Seungyoun menoleh ke arah counter di mana Sejin sedang mengambil pesanan minuman mereka berdua. Seungwoo ditanya ingin pesan apa, malah hanya menggeleng. Tak lama, Sejin kembali dengan membawa tray berisi iced Americano dan iced latte.

Sejin memberikan cup ice Americano pada Seungyoun dan duduk di sebelah kekasihnya.

"Seungwoo diem banget," ucap Sejin yang menatap Seungwoo yang duduk dihadapan mereka.

Seungwoo tersentak. Ia memandang Sejin dan tertawa canggung. "Gak papa kok, Jin."

"Kita ngomongnya setelah Wooseok sama Yohan sampe?" tukas Sejin lagi.

Seungwoo mengangguk. "Biar sekalian."

Sejin bergumam pelan. Ia menyeruput minumannya. Pandangannya tidak pernah lepas dari Seungwoo yang menghela nafas berat. Wajah Seungwoo terlihat begitu lesu, bahkan seperti kurang tidur. Sejin menaruh cup minumannya lalu menoleh pada Seungyoun.

Seungyoun hanya tersenyum tipis dan menepuk lembut punggung tangan Sejin. Seolah isyarat kalau tidak ada apa-apa yang perlu dikhawatirkan.

*****

Setelah menunggu sekitar tiga puluh menit, Wooseok dan Yohan memasuki café. Wooseok yang langsung melihat Sejin langsung setengah berlari ke meja mereka dengan wajah begitu antusias.

"Jinhyuk udah sadar!" seru Wooseok.

Membuat tiga orang di meja tersebut menatapnya dengan terkejut. Wooseok lalu duduk di sebelah Seungwoo sedangkan, Yohan harus mengambil satu kursi kosong dari meja lain. Seungyoun dan Sejin harus sedikit bergeser agar Yohan tidak menghalangi jalan.

"Kapan?" tanya Seungwoo.

"Baru ajah. Pas kita mau pamit pulang, gak lama Jinhyuk bangun. Makanya agak lama. Sorry, ya," tutur Wooseok.

Seungyoun melirik Seungwoo. Oh, ia tahu persis kalau Seungwoo pasti ingin segera ke rumah sakit saat ini juga. Tapi Seungwoo harus menuntaskan apa yang sudah direncanakannya hari ini.

Wooseok kemudian melanjutkan, "Tadi gue juga sempet ngomong sama Jinhyuk. Bilang kalo lo sama Seungyoun mau jenguk dia," ucapnya pada Sejin.

"Kak? Mau beli minum apa? Haus nih gue," sahut Yohan.

Wooseok kemudian memberikan dompetnya pada Yohan. "Yang biasa ajah, Yo."

Yohan mengambil dompet itu lalu beranjak pergi ke counter untuk memesan minuman.

"Terus gimana kondisinya? Mulai pulih kan?" tanya Sejin.

"Kata dokter yang meriksa dia sih, Jinhyuk kemungkinan bakal ngerasain sakit di seluruh tubuhnya paling gak untuk beberapa-hari. Tapi selebihnya dia mulai pulih kok. Pas gue balik, suster bawain makanan buat dia," jelas Wooseok.

Sejin mengangguk. "Syukur deh kalo dia baik-baik ajah."

Wooseok kemudian menoleh pada Seungwoo. "Katanya lo mau ngomong sesuatu sama kita? Jadi, mau ngomongin apa?"

Seungwoo menarik nafas perlahan. Ia menatap Seungyoun sekilas. Temannya itu lalu memberi kode untuk bicara. Toh, kalau mereka menunda lebih lama, tidak baik juga. Seungwoo bisa minta maaf pada Jinhyuk nanti soal keputusan sepihaknya ini.

The Story of...Where stories live. Discover now