Bagian 34

245 38 6
                                    

Yeon Jun baru saja mengirimkan laporan pada Minamoto Rei terkait masalah wartawan yang membuat Jinhyuk terluka. Kemarin malam, dia mendapat telepon mendadak dari Jaeshin yang tidak sengaja bertemu dengan Jinhyuk.

Dari cerita Jaeshin, para wartawan itu dengan secara sengaja mengerumuni Jinhyuk untuk melakukan wawancara dan ketika Jinhyuk menolak dan hendak pergi ada salah satu dari mereka yang menarik tas ranselnya hingga Jinhyuk jatuh dan tangannya terluka. Jaeshin mengirimkan list kantor berita yang wartawannya berada di tempat kejadian. Dan pagi ini, teamnya sudah mengirimkan surat somasi pada semua kantor berita tersebut.

Beberapa dari kantor berita langsung memberikan respon untuk permintaan maaf secara resmi dan wartawan yang terlibat sudah diberi hukuman. Tapi Yeon Jun masih menunggu respon kantor berita lainnya.

Dan seperti biasa, semua hal yang berkaitan dengan Jinhyuk, Yeon Jun harus memberikan laporannya kepada Minamoto Rei. Jujur, Yeon Jun berpikir kalau Minamoto Rei akhirnya akan bersikap keras jika Jinhyuk selalu mendapatkan masalah seperti ini –terutama dari wartawan.

Kemudian terdengar ketukan pintu diikuti oleh pintu yang terbuka dan satu orang yang didorong kasar. Di wajah pria tersebut ada bekas lebam. Pria itu kembali didorong oleh dua orang pria berbadan tegap sampai ia duduk di sofa. Salah satu dari pria berbadan tegap dengan wajah menyeramkan kemudian menutup pintu.

Yeon Jun berdiri dari kursinya lalu berjalan mendekati pria tersebut. Diperhatikannya baik-baik wajah pria dengan luka lebam di bagian pipi dan ujung bibirnya.

"Kalian siapa?! Kenapa kalian memperlakukanku seperti ini?! Aku akan melaporkan kalian ke polisi!!" teriak pria itu sembari berusaha untuk berdiri dan pergi, namun satu pria kembali mendorongnya jatuh duduk ke sofa.

Yeon Jun mendengus pelan. Ia kemudian duduk di sofa lainnya, berhadapan dengan pria yang berteriak marah.

"Kantor berita mana?" tanya Yeon Jun.

Pria yang tadi menutup pintu berjalan menghampiri Yeon Jun dan mengeluarkan beberapa lembar kertas yang dilipat. "Penyelidikan kami menemukan kalau dia bukanlah wartawan dari daftar kantor berita yang anda kirimkan kemarin, Tuan."

Yeon Jun menerima kertas-kertas tersebut dan membaca apa yang telah ditemukan oleh dua orang suruhannya. "Park Joon. 35 tahun, freelance. Food delivery, pekerja bangunan, debt collector. Praktisnya, dia adalah seseorang yang akan melakukan apa saja demi uang."

"Memangnya kenapa?!! Jangan karena anda seorang pengacara, maka anda berhak melakukan hal seenaknya! Aku bahkan tidak mengenal anda!!"

Pria bernama Park Joon itu kembali memberontak tapi satu orang kembali menahan bahunya dengan keras agar ia tetap duduk.

Yeon Jun melemparkan kertas itu ke atas meja. "Tapi jelas anda mengenal Lee Jinhyuk, bukan? Kalau tidak, untuk apa anda membuatnya terluka."

Mata Park Joon melebar. "Lee... Siapa? Aku tidak mengenalnya! Anda pasti salah orang!!"

"Tch! Saya sudah mempunyai rekaman CCTV restaurant mengenai kejadian semalam. Memang sulit melakukan identifikasi karena terlalu banyak orang. Anda mungkin berpikir kalau anda cerdik dengan memanfaatkan situasi. Sayang sekali, anda terlalu lengah Tuan Park. Dan jika bayaran anda terima setimpal dengan hukuman penjara, maka pikir lagi."

Park Joon tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia hanya diam dengan sorot mata yang terlihat begitu ketakutan. Well, Yeon Jun telah menusuk titik lemah pertahanan pria tersebut.

Yeon Jun tersenyum sinis sembari bersandar pada sofa.

"Seperti yang anda bilang. Anda mungkin tidak mengenal Lee Jinhyuk, tapi anda menerima uang untuk melukainya. Jadi, bicaralah dengan sukarela. Siapa yang menyuruh anda, Tuan Park Joon?"

The Story of...Where stories live. Discover now