Seungwoo dan Yohan bergegas menuju area UGD. Di area ruang tunggu, mereka melihat Seungyoun dan yang lain tengah menunggu dengan cemas. Byungchan bahkan terlihat tengah menenangkan Chaeyeon. Seungwoo berlari cepat mengampiri mereka.
"Jinhyuk?!" Dengan nafas terengah, Seungwoo bertanya pada Seungyoun yang mengetahui jelas tentang kronologi kejadian. "Gimana Jinhyuk? Apa kata dokter?"
Seungyoun menggeleng. "Masih dalam pemeriksaan. Om Dongwook sama Tante Inna lagi ngomong sama dokter Kang di dalam. Dan kayaknya, Jinhyuk perlu operasi secepatnya, kalau mau nyelamatin nyawanya."
Rasanya kaki Seungwoo begitu lemas saat mendengarnya. Karena tadi pagi, saat mereka berangkat ke kampus bersama, Jinhyuk masih terlihat baik-baik saja.
Yohan yang berdiri dekat Seungwoo berhasil memegangi tubuh Seungwoo sebelum pemuda itu benar-benar jatuh. Seungyoun lalu membantu Yohan untuk mendudukkan Seungwoo di kursi deret. Seungyoun menepuk bahu Seungwoo beberapa kali, lalu ia bicara pada Sejin.
"Jin, ajak Chaeyeon, Byungchan, Wooseok sama Yohan buat pergi makan siang dulu gih. Nanti kalo ada apa-apa, aku hubungin kamu," tutur Seungyoun.
Sejin menghela nafas pendek. Dia memperhatikan Wooseok yang duduk di sebelah Chaeyeon dengan kepala tertunduk dan Byungchan yang menepuk-nepuk pelan punggung Chaeyeon yang masih terisak sejak mereka datang dan menemukan gadis itu duduk sendirian di luar area UGD.
Seungyoun lalu memberikan kartunya pada Sejin. "Makan di café rumah sakit ajah kalo mereka gak mau pergi makan keluar."
Sejin mengambil kartu milik Seungyoun tersebut. Ia lalu meraih pergelangan tangan Wooseok dan membuatnya berdiri. "Makan dulu ya? Lagian ada Seungwoo sama Seungyoun yang nunggu di sini."
Wooseok melirik Seungyoun sekilas. "Langsung telepon ya."
"Iya, Seok. Sana pergi makan dulu. Nanti gantian," tutur Seungyoun.
Kemudian Wooseok berdiri, Yohan langsung merangkul sang kakak. Byungchan juga mengajak Chaeyeon untuk untuk pergi makan siang bersama mereka. Setelah teman-teman mereka pergi, Seungyoun duduk di sebelah Seungwoo sembari menghela nafas berat. Dia menepuk paha Seungwoo beberapa-kali.
Seungwoo menatap pintu UGD yang tertutup. "Youn, gimana kejadiannya?"
"Nggak ngerti juga. Pas gue keluar kelas, di depan gedung udah rame. Pas gue sadar kalo Jinhyuk yang dikelilingi sama reporter, gue pengen langsung nyamperin dia. Tapi Sejeong nahan gue. Dia bilang Jinhyuk yang minta. Soalnya lagi banyak reporter, kayaknya Jinhyuk takut misalnya nama gue ikut keseret. Gue dibawa ke common room sampe Chaeyeon dateng dan bilang kalo Jinhyuk kesakitan."
Seungwoo menahan nafas. Jadi, Jinhyuk mengalami serangan ketika dikelilingi oleh puluhan reporter yang terus membombardirnya dengan pertanyaan-pertanyaan.
Seungyoun kemudian melanjutkan ceritanya. "Tanpa pikir lagi, gue langsung nyamperin Jinhyuk. Dan lo tau yang paling buruk? Di saat Jinhyuk kesakitan, gak ada satu pun orang yang ngebantuin dia. Bahkan semua reporter itu masih ngambil foto Jinhyuk yang jatuh ke tanah karena kesakitan. Ironisnya, Jinhyuk bilang kalo gue gak boleh kasar ke repoter-reporter itu. Di saat dia masih kesakitan, dia bilang gitu. Tch... Gue rasa kita perlu cari kata yang cocok dibanding selfless buat Jinhyuk."
*****
Gaeun melangkah memasuki rumah sakit dengan amarah berada di ubun-ubun kepalanya. Siapa pun yang melihat ekspresi gadis itu sekarang, akan memilih untuk menyingkir dan tidak akan mencari masalah dengannya. Di belakang Gaeun, Yeon Jun lebih terlihat khawatir setelah mendengar kabar mengenai harassment yang dilakukan para reporter pada Jinhyuk.
YOU ARE READING
The Story of...
FanfictionJinhyuk yang selalu berusaha menjadi anak baik Dan Seungwoo yang berusaha untuk memahami Sequel of PoY ***COMPLETED****