“Wah… emang ya nasib orang tuh gak ada yang tau.”
Seungwoo menoleh dan melihat kerumunan di depan televisi yang terpasang di perpustakaan fakultas. Di layar televisi sedang menayangkan berita soal persidangan pertama Lee Jinwook, bersamaan dengan Jinhyuk yang diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Tapi sepertinya fokus berita hari ini lebih tertuju pada Jinhyuk, mungkin karena kemarin Minamoto Rei datang dari Osaka untuk menjenguk keponakannya. Dan karena publik sudah mengetahui Jinhyuk adalah bagian dari keluarga Minamoto, maka tidak aneh jika Minamoto Rei hadir di rumah sakit.
Itu yang menarik perhatian pewarta berita.
Dari seorang anak adopsi yang mengalami abuse dari keluarga besar yang mengadopsinya, ternyata seorang cucu dari keluarga konglomerat dari Osaka. Seungwoo sering mendengar orang-orang berkomentar seperti itu soal Jinhyuk. Andai saja mereka semua tahu fakta sebenarnya.
Seungwoo menghela nafas pendek lalu kembali fokus pada laptopnya. Dia sudah berjanji pada Jinhyuk untuk fokus agar dia tidak perlu mengulang mata kuliah di semester berikutnya.
“Woo, nanti kirim gue materi yang dikasih sama Professor Lee, ya.”
Seungwoo hanya mengangguk atas permintaan Jaehwan yang sama fokus dengannya. Berbanding terbalik dengan Yuri.
“Woo, lo udah pernah ketemu sama om kandungnya Jinhyuk yang dari Osaka itu belum?” tanya Yuri.
Seungwoo melirik sekilas pada temannya yang malah mengabaikan laptopnya sendiri. “Udah, sekali.”
“Serius? Kapan?? Kayaknya berita soal JInhyuk itu ternyata bagian dari keluarga Minamoto tuh baru keluar beberapa minggu sebelumnya deh.”
Jaehwan menghela nafas pendek. “Jangan kepo banget kenapa sih, Yuri. Tugas lo tuh kerjain, bukannya gosip.”
Yuri mendengus. Tapi dia mengubah posisi duduknya dan menatap layar laptopnya sejenak sebelum kembali bertanya pada Seungwoo.
“Tapi kok lo gak ikut jemput Jinhyuk pulang sih, Woo?”
*****“Kok gak pulang ke rumah tante sih?" tanya Yohan.
Hangyul mengangkat bahu. Keduanya tengah makan siang di kantin KLE. Tidak peduli dengan semua lirikan dari mahasiswa lain yang ada di kantin tersebut. Hangyul sudah kebal dengan semua tatapan dan omongan sinis semenjak kasus abuse JInhyuk terungkap di publik.
Toh, Hangyul tidak salah. Dia tidak pernah terlibat. Itu adalah masalah keluarga Lee, dan mungkin keluarga Yoo juga. Tapi dia tidak peduli.
“Kak Jinhyuk gak mau pulang ke sana. Maunya ke flat. Gue denger sih sempet berdebat, bahkan Om Dongwook sama Tante Inna sempet minta tolong ke kak Seungwoo. Tapi gak berhasil tuh. Kak Seungwoo malah lebih mihak kak Jinhyuk,” jelas Hangyul.
Yohan hanya mengangguk paham. “Tapi nanti kak Jinhyuk sendirian di flat. Kalo ada apa-apa gimana?”
“Gak paham deh. Tapi apart kak Seungwoo kan mayan deket ke flat kak Jinhyuk. Jadi, yaa…” tukas Hangyul seraya memasukkan damuji ke dalam mulutnya.
“Tapi tumben, kak Seungwoo lebih mihak kak JInhyuk buat tinggal sendirian di flat. Padahal dia kan protective banget soal kondisi kak Jinhyuk,” sahut Yohan. “Gue pikir kak Seungwoo bakal nawarin kak Jinhyuk buat tinggal bareng sama dia.”
“Han, lo lupa ya kalo kak Seungwoo tinggal bareng sama kak Seungsik. Kak Jinhyuk gak bakal maulah ngerepotin kak Seungsik buat numpang di apart mereka.”
“Iya sih, kalo ngeliat gimana sifat kak Jinhyuk selama ini, gue juga bakal ngira kalo dia gak akan mau ngerepotin orang lain.”
*****
YOU ARE READING
The Story of...
FanfictionJinhyuk yang selalu berusaha menjadi anak baik Dan Seungwoo yang berusaha untuk memahami Sequel of PoY ***COMPLETED****