Bagian 63

152 28 8
                                    

Wooseok mengernyit saat melihat Jinhyuk keluar dari kamar Seungwoo dengan membawa sebuah bantal. Pemuda itu kemudian ikut berbaring di sebelah Wooseok dan memasukkan kakinya ke dalam selimut.

Well, ide untuk menginap di apartment Seungwoo tidak batal.

Setelah Seungwoo menarik Jinhyuk ke dalam kamarnya, mereka semua kembali menonton film yang lanjutan dari film sebelumnya. Seungyoun sendiri mengatakan pada Seungsik untuk bertanya lebih lanjut tentang apa yang diucapkan oleh Jinhyuk, terutama mengenai keluarganya pada Jinhyuk langsung. Itu pun kalau dijawab oleh Jinhyuk.

Wooseok memperhatikan Jinhyuk yang merebahkan kepalanya di bantal dan menatap ke arah layar televisi.

"Udah menit ke-berapa?" tanya Jinhyuk pelan.

Karena Byungchan dan Sejin sudah tidur. Hangyul tertidur di sofa yang mengharuskan Yohan untuk ikut berbaring di lantai.

"Baru tiga puluh menit. Mau diulang?" ujar Wooseok.

Jinhyuk menggeleng. "Nggak usah. Belom begitu jauh."

Wooseok bergumam dan berusaha fokus menonton. Sekilas ia melirik ke arah Seungyoun yang memastikan kalau Sejin tidur dengan nyaman. Beruntung Seungsik dan Seungwoo menyimpan selimut tambahan.

Wooseok dan Seungyoun sempat bertukar kontak pandang.

Seungyoun menghela pelan, lalu memberi isyarat gelengan kepala. Artinya mereka tidak perlu mengungkit soal kejadian tadi dan mengenai apa yang dibicarakan oleh Seungwoo dan Jinhyuk di dalam kamar. Ya, mungkin mereka tidak perlu ikut campur. Kecuali Jinhyuk yang bicara langsung.

Wooseok sedikit terkejut ketika ia merasakan Jinhyuk sedikit beringsut ke arahnya. Pemuda itu sedikit menyandarkan kepalanya di bahu Wooseok.

"Ngantuk?"

"Sedikit, tapi filmnya lagi seru."

Wooseok meraba untuk mencari remote televisi yang tadi dipegang oleh Byungchan sebelum sahabatnya itu jatuh tidur. Setelah ketemu, Wooseok hendak mematikan televisi, tapi dengan tangan panjangnya Jinhyuk mengambil remote itu lagi.

"Yohan lagi nonton juga. Biarin ajah..."

Wooseok melirik pada adiknya yang berbaring di antara Byungchan dan Sejin. Adiknya itu bahkan terlihat begitu serius menonton, padahal ini film lama dan mereka sudah sering menonton ulang. Wooseok mendesah pelan, sepertinya mereka akan begadang.

*****

Seungsik membuka pintu kamarnya dengan mata setengah terbuka. Dia hendak pergi ke kamar mandi untuk bersiap pergi ke kampus, tapi siapa yang menyangka kalau ia mendapati televisi masih menyala sedangkan semua teman-teman Seungwoo masih tidur. Mungkin mereka ketiduran di saat masih menonton film, jadi tidak ada yang mematikan televisinya.

Namun, yang membuatnya semakin terkejut adalah Seungsik melihat Seungwoo yang tidur dengan posisi duduk bersandar pada jendela balkon. Di sisi lain, Seungsik melihat Jinhyuk tidur pulas di sebelah Wooseok, dengan posisi memunggungi Seungwoo.

Seungsik mendengus pelan, lalu memutuskan untuk pergi ke kamar mandi.

Seungyoun terbangun ketika ia mendengar suara air mengalir, mungkin karena posisi tidurnya lebih dekat dengan kamar mandi. Setelah mengeliat untuk pereganggan ototnya, Seungyoun bangun dan sedikit merapatkan selimut untuk Sejin.

Matanya masih terpejam di saat telinganya menangkap suara lain, selain suara air. Itu suara televisi, siaran berita pagi. Dengan mata yang masih begitu berat, Seungyoun berdiri untuk mematikan televisi tersebut secara manual (karena entah siapa yang memegang remotenya).

The Story of...Where stories live. Discover now