tw: ada obrolan sedikit mengenai kondisi mental healthnya jinhyuk. mohon maaf kalo aku ada salah penulisan dan mohon koreksinya ya..
*****
Jinhyuk memperhatikan Seungwoo yang terlihat sibuk dengan pikirannya sendiri. Sejak bertemu dengan Gaeun, sepertinya ada yang menganggu pikiran Seungwoo. Jinhyuk sedikit mengubah posisi duduknya hingga miring menghadap Seungwoo yang fokus menyetir.
"Lo kenapa?" tanya Jinhyuk pelan. "Kayaknya ada yang lagi dipikirin."
Seungwoo menoleh lalu tersenyum. "Engga kok. Cuma ya..."
"Kenapa? Soal Gaeun atau hal lainnya?"
Seungwoo menghembuskan nafas. Mobilnya berhenti ketika lampu lalu-lintas berubah merah. Kedua tangannya masih berada di kemudi.
"Gue kayak pernah ketemu dia. Tapi gak tau di mana. Mungkin kayak sekedar papasan gitu."
Jinhyuk menyandarkan kepalanya di sandaran kepala jok. "Mungkin ajah. Lagian walaupun Seoul cukup besar, kita seenggaknya pasti pernah ngerasa papasan sama orang berkali-kali."
Seungwoo menatap Jinhyuk, lalu mengulas senyum tipis. Kemudian Seungwoo meraih tangan Jinhyuk dan meremasnya lembut. "Iya, kali ya. Tapi dia udah berapa lama di Seoul?"
"Katanya sejak awal tahun. Sebelumnya dia tinggal di Xiamen untuk kuliahnya. Gue belum ngobrol banyak sama dia."
Seungwoo mengulum senyumnya lalu mengecup jemari Jinhyuk sekilas sebelum kembali memegang kemudi, karena lalin sudah berubah hijau. Jinhyuk hanya tertawa kecil melihat afeksi Seungwoo. Dan karena tawa Jinhyuk, mau tak mau Seungwoo juga ikut tertawa. Rasanya aneh sekali.
Mereka berpacaran, tapi masih saling memanggil kasual dan tidak ada nama panggilan layaknya sepasang kekasih kebanyakan. Seungwoo terkadang menunjukkan afeksinya, tapi setelahnya dia akan malu sendiri. Jinhyuk juga sama. Dibandingkan terlihat seperti sepasang kekasih, mereka memang hanya terlihat sebagai teman dekat.
Tapi mana ada teman dekat yang saling cium dan bahkan tidur berpelukan.
"Nanti mau ketemu lagi sama Akihime?"
Jinhyuk tertawa geli. "Gaeun ajah sih. Dia juga bilang kalo lo bisa manggil dia dengan Gaeun. Walaupun kayaknya dia lebih tua beberapa tahun dari kita."
"Lucu sih sebenernya. Akihiko dan Akihime. Kayak nama anak kembar gitu."
Jinhyuk hanya tersenyum mendengarnya. Ia kemudian memperhatikan jalan, di mana mobil Seungwoo sudah memasuki area perumahannya. Dan dalam hitungan menit, Seungwoo menghentikan mobil di depan rumah Jinhyuk.
Jinhyuk menghela nafas seraya melepaskan seatbelt. Ia melirik pada Seungwoo. "Makasih ya, udah dianter pulang. Hati-hati nyetir pulang ke apart-nya ya."
Seungwoo mengangguk kecil. Jinhyuk kemudian turun dari mobil dan menyadari kalau ada Mama yang sudah menunggu di depan pintu pagar. Mama tersenyum lalu melirik pada Seungwoo.
"Kak, Seungwoo ajak masuk ya. Ajak makan malam sekalian. Oke, kak?" Kemudian Mama langsung masuk dan membiarkan pintu terbuka.
Jinhyuk mengernyit bingung lalu berbalik menatap Seungwoo.
"Disuruh ikut masuk sama Mama. Ikut makan malam juga."
*****
Seungwoo tengah duduk di sofa dekat jendela kamar sembari menunggu Jinhyuk di kamar sang kekasih. Ia memperhatikan kamar yang terlihat berbeda dari terakhir kali ia datang berkunjung. Selain itu ada satu koper dekat meja belajar yang terbuka dan isinya adalah buku-buku kuliah Jinhyuk.

YOU ARE READING
The Story of...
FanfictionJinhyuk yang selalu berusaha menjadi anak baik Dan Seungwoo yang berusaha untuk memahami Sequel of PoY ***COMPLETED****