Byungchan melirik Sejin yang masih sibuk dengan ponselnya. Lalu Wooseok yang bahkan tidak berselera untuk makan dan terakhir Yohan. Mereka berempat tengah makan siang di kantin fakultas psikologi dan bukannya di KLE seperti kemarin. Karena hari ini Jinhyuk Seungyoun, Seungwoo dan Hangyul bolos kuliah.
Semua pesan tidak dibalas, bahkan Sejin yang menghubungi Seungyoun saja diabaikan. Entah mereka berempat tengah melakukan apa –itu pun jika mereka sedang bersama saat ini.
Byungchan menghela nafas pendek. "Wooseok, habisin makanannya. Kita harus balik ke kelas, kan."
Wooseok melirik tray makanannya. Ia baru menghabiskan beberapa suap dan jika ia membuang makanan begitu saja, pihak kantin akan memberikan sanksi. Jadi, mau tidak mau, Wooseok harus menghabiskan makan siangnya.
Byungchan kemudian menatap Yohan. "Yohan, temen Hangyul gak ada yang tau dia bolos kenapa?"
"Engga, kak Chan. Biasanya kalo Hangyul bolos, dia emang bakal kasih tau temen sekelasnya. Tapi hari ini gak sama sekali," tutur Yohan.
Sejin menaruh ponselnya ke atas meja dengan keras, diikuti oleh helaan nafas berat. Byungchan dan Yohan menatap pemuda tersebut.
"Kenapa?" tanya Byungchan.
"Ternyata ada temen gue yang tadi pagi liat Seungyoun dateng ke kampus. Bareng sama Seungwoo dan Hangyul juga. Mereka ketemuan deket gedung perpus dan keliatan bicara serius. Gak lama langsung pergi."
Wooseok ikut memandang Sejin penasaran. "Gak ada Jinhyuk?"
Sejin menggeleng. "Gak ada. Bahkan gue tanya ke Yuvin, dia juga gak tau Jinhyuk kenapa gak masuk. Tapi Yuvin bilang kalau Min Joon yang tinggal satu gedung flat bareng Jinhyuk cerita kalau petugas keamanan gedung ngeliat Jinhyuk pergi tengah malem naik taksi."
"Hah? Pergi naik taksi?! Mau ke mana?!" seru Yohan.
Sejin menggeleng. "Gak tau. Si Min Joon ini juga cuma diceritain sama petugas keamanannya karena tau dia sama Jinhyuk satu jurusan. Dan si petugasnya bilang kalo..."
Cerita Sejin terganggu oleh suara dering ponsel miliknya sendiri. Ada nama Seungyoun di layar ponsel. Dengan cepat, Sejin menerima panggilan tersebut dan hendak mengomel tapi sepertinya Seungyoun berhasil membuat Sejin bungkam.
Wooseok, Byungchan dan Yohan hanya memperhatikan Sejin yang mendengarkan apa ucapan Seungyoun dan meresponnya dengan tenang. Seolah kemarahan itu hilang bagai uap air.
"Lantai berapa? Oh... Oke. Iya, nanti dikasih tahu. Iya!! Dan... asal kamu tau ya, aku masih marah."
Kemudian Sejin memutus sambungan telepon sepihak. Sejin memandang pada tiga temannya yang begitu penasaran dengan apa yang dikatakan oleh Seungyoun dan di mana dia saat ini. Sejin mendesah berat lalu menyimpan ponselnya ke saku jaketnya.
"Jinhyuk ada di rumah sakit. Seungyoun sama yang lain udah di sana ternyata. Dan... sepertinya petugas keamanan yang liat Jinhyuk pergi tengah malem itu karena dia mau ke rumah sakit setelah ngalamin serangan."
*****
Seungwoo mengusap lengan Jinhyuk dengan lembut. Ia memperhatikan wajah Jinhyuk yang terlelap, masih agak pucat bahkan tubuhnya terasa hangat. Tapi dokter Kang bilang kondisi Jinhyuk sekarang tidak mengkhawatirkan. Demamnya akan segera turun karena tadi sudah diberi obat.
Di kamar rawat itu hanya ada Seungwoo yang menemani Jinhyuk. sedangkan Hangyul dan Seungyoun pergi membeli makan siang sekalian menunggu Sejin, Wooseok, Byungchan dan Yohan yang akan datang. Oh, Seungwoo mungkin harus mempersiapkan diri karena ke-empatnya sejak pagi sudah berusaha menghubungi mereka bertiga tapi baru mendapat balasan dari Seungyoun menjelang makan siang.

YOU ARE READING
The Story of...
FanfictionJinhyuk yang selalu berusaha menjadi anak baik Dan Seungwoo yang berusaha untuk memahami Sequel of PoY ***COMPLETED****