Seungyoun memberikan masing-masing kartu reservasi pada mereka.
"Pake kartu itu, kalian bisa main sepuasnya di resort. Udah sekalian sama alat ski dan snowboard. Kata bang Siwon, ada satu kamar di lantai atas yang isinya mantel, goggle sama sepatu. Letaknya ada di ujung lorong sebelah kanan dari tangga. Kalian bisa pake, tinggal cari yang ngepas ajah," tutur Seungyoun memberi penjelasan.
Mereka lalu memperhatikan kartu yang bahkan tertera nama masing-masing. Byungchan menatap Seungyoun dengan lekat. Saat ini mereka tengah berkumpul di ruang tengah dengan perapian yang menyala. Yohan dan Hangyul juga sudah kembali dari supermarket dan semua bahan makanan sudah tersimpan di dalam lemari pendingin.
"Ini kayak kartu pas kita pergi ke A.R.T kemarin gak sih? Yang pas kita masuk untuk kedua-kalinya bareng kak Jaeshin. Nggak sama banget sih. Tapi cukup mriplah. Jangan-jangan..."
Seunyoun menyengir lebar. "Resortnya punya keluarga Choi. Sumpah ya, gue gak tau sekaya apa calon suaminya abang gue. Kayaknya abang gue melet bang Siwon deh."
Byungchan melirik kartu miliknya sendiri. Kemudian ia menatap Wooseok dengan lekat. "Kayaknya gue mesti nanya bokap gue deh. Kira-kira gue punya hubungan gak sama keluarga Choi Siwon."
Wooseok dan Sejin hanya tertawa mendengar ocehan Byungchan. Sementara Seungwoo melempar sepupunya dengan bantal sofa.
"Kak Youn, kartunya bisa langsung dipake kan?" tanya Hangyul dengan antusias.
Seungyoun mengangguk. "Bisa sampe besok kok. Jadi, kalo lo ke sini lagi dan pake kartu itu ya gak berlaku. Kecuali kalian ngomong langsung ke bang Siwon sih. Mungkin bisa diusahain."
Yohan dan Hangyul bersorak senang kemudian langsung bergegas naik ke lantai atas untuk pergi ke ruangan yang tadi disebutkan oleh Seungyoun. Sepertinya, mereka berdua berniat langsung main sepuasnya hari ini. Kapan lagi, kan? Apalagi ini gratis.
Sejin melirik Jinhyuk yang memandangi kartu miliknya. "Lo mau main sekarang gak, Hyuk?"
"Kalo kalian mau langsung main, boleh."
Wooseok melirik jam yang terpasang di dinding. "Hampir jam dua. Kalo mau main sekarang, ya gak papa. Asal selesai sebelum jam lima. Kita masih harus nyiapin buat BBQ kan? Lagian besok masih bisa main lagi sebelum pulang. Gimana?"
*****
Jinhyuk tengah menikmati waktunya memperhatikan tiap pengunjung resort ski yang terlihat gembira menikmati waktu liburan mereka. Ada yang datang bersama keluarga, teman-teman dan sepertinya Jinhyuk lebih banyak melihat yang datang berpasangan.
Jinhyuk memilih duduk di salah satu area pengunjung di dekat gedung utama resort. Dengan parasol besar di tiap meja kayu. Ada segelas teh citrus hangat yang dipesan Jinhyuk tadi. Sementara, yang lainnya sibuk menikmati permianan salju yang disediakan oleh resort. Semuanya berpencar-pencar.
Jinhyuk sendiri tidak mempunyai keinginan untuk main ski atau snowboard.
Jinhyuk menyeruput pelan teh hangat tersebut. Sensasi hangat dan rasa sedikit asam dari citrus langsung memberikan efek di tubuhnya.
"Sendirian ajah," tiba-tiba Seungwoo datang dan langsung duduk dihadapan Jinhyuk. "Minta dong. Minum apa?"
Jinhyuk menyodorkan minumannya. "Teh citrus."
Seungwoo meneguk hati-hati agar tidak membakar lidahnya. "Thanks."
"Kok udahan?" tanya Jinhyuk.
"Bosen ajah. Hangyul sama Yohan lagi tanding di turunan paling tinggi. Siapa yang sampe bawah duluan. Gak ngertilah sama mereka. Terus tadi juga ke pisah sama Byungchan dan Wooseok. Seungyoun sama Sejin katanya mau ke danau beku. Mau main ice-skating di sana," jelas Seungwoo.
![](https://img.wattpad.com/cover/216464224-288-k910173.jpg)
YOU ARE READING
The Story of...
FanfictionJinhyuk yang selalu berusaha menjadi anak baik Dan Seungwoo yang berusaha untuk memahami Sequel of PoY ***COMPLETED****