Seungyoun tengah sibuk mengerjakan paper tugas ketika Jinhyuk mengirim pesan dengan beberapa foto sebuah kamar kosong. Ia mengerutkan kening, karena tahu bahwa itu bukan kamar Jinhyuk. Lebih terlihat seperti sebuah kamar flat.
Apa nih? Ngirim foto kamar flat begini?
Minggu depan gue pindah ke sana
Mata Seungyoun membulat setelah membaca balasan dari Jinhyuk. Kemudian ia langsung menelepon sang sahabat untuk mendapatkan penjelasan langsung. Setelah beberapa kal terdengar nada dering, akhirnya Jinhyuk menerima panggilan teleponnya.
"Kenapa nelpon sih?"
"Ya, lo pikir ajah! Tiba-tiba banget mau pindah ke flat!" seru Seungyoun. Ia melirik laptop dan beberapa modul materi di hadapannya kini. Oh, ia sudah tidak mood mengerjakan tugas kalau begini.
"Lo pilih flat yang di mana?" tanya Seungyoun seraya menyimpan dokumen tugasnya sebelum mematikan laptop.
"Hm, yang deket kampus. Satu gedung sama Min Joon."
Seungyoun mendesah. Ia kemudian meninggalkan meja belajarnya dan melangkah menuju pintu geser balkon kamar. Kuncinya diputar, lalu pintunya digeser. Seungyoun bisa merasakan hembusan angin musim semi hangat.
"Itu kan gak terlalu gede," tukasnya seraya duduk di sofa rotan.
"Ya, buat apa sih gede-gede. Kan cuma buat gue sendiri ajah. Tadi sih nyokap juga gak ngebolehin. Katanya mending pilih apartment kayak punya Seungwoo."
Seungyoun bergumam pelan. "Terus kenapa dibolehin?"
"Jinwoo bilang buat direnovasi ajah. Jadinya, yaa..."
Seungyoun tertawa kecil. "Kamar sekecil itu apa yang mau direnov sih?"
"Gak tau. Urusan nyokap sama temennya yang designer interior. Bagusnya, pemilik gedung ngebolehin. Jadi ya, paling butuh tiga-empat hari."
Seungyoun melipat kedua kakinya bersila. "Mau ngomong sama yang lain kalo lo pindah ke flat? Terutama Seungwoo."
Ada helaan nafas di seberang telepon. Seungyoun menunggu sampai Jinhyuk bicara. Samar ada suara grasak-grusuk. Mungkin Jinhyuk pindah dari posisinya saat ini ke tempat lain. Tak lama, ada suara pintu terbuka dan sesuatu diletakkan.
Kening Seungyoun mengernyit.
"Hyuk...? Lo gak papa?" tanya Seungyoun.
Ada jeda beberapa detik sebelum jawaban dari Jinhyuk.
"Engga. Bentar ya, Youn."
Suara Jinhyuk terdengar aneh. Itu peringatan buat Seungyoun. Jadi, Seungyoun bergegas keluar kamarnya untuk pergi ke kamar Kyuhyun. Masih tidak terdengar suara apa-apa dari Jinhyuk. Dan itu malah membuat Seungyoun panik.
Seungyoun membuka pintu kamar Kyuhyun dan mendapati kakaknya sedang sibuk dengan game controlnya. Seungyoun melihat ponsel Kyuhyun di atas nakas. Ia dengan cepat berjalan dan meraih ponsel tersebut.
"Bang, pinjem hape lo, ya."
Tanpa mendengar persetujuan dari Kyuhyun, Seungyoun langsung menekan nomor seseorang yang dihapalnya. Kyuhyun menatap adiknya yang terlihat panik. Lagipula untuk apa meminjam ponselnya, kalau Seungyoun sedang memegang ponselnya sendiri. Kyuhyun bahkan sampai mempause game yang sedang dimainkannya.
"Jinhyuk...? Lo masih denger gue?" tanya Seungyoun, untuk memastikan.
Tidak ada jawaban langsung. Tapi ia mendengar dua ketukan. Seungyoun mengumpat pelan. Ia kemudian berfokus pada ponsel Kyuhyun. Masih ada nada dering.

YOU ARE READING
The Story of...
FanfictionJinhyuk yang selalu berusaha menjadi anak baik Dan Seungwoo yang berusaha untuk memahami Sequel of PoY ***COMPLETED****