Bagian 56

243 34 30
                                        

Jang Ryun memperhatikan Yeon Jun yang tengah sibuk dengan pekerjaannya. Sebelum ke rumah sakit, ia menyempatkan datang ke kantor Yeon Jun karena sudah beberapa hari ini mereka sulit sekali bertemu, bahkan di rumah. Yeon Jun lebih sibuk dengan beberapa kasus, terutama kasus Jinhyuk.

Jang Ryun mengetuk pintu untuk menarik perhatian Yeon Jun. Pria itu mengangkat kepala dan sedikit mengulas senyum saat Jang Ryun memperlihatkan dua gelas kopi yang ia bawa dan juga dua potong sandwich.

Jang Ryun kemudian pergi duduk ke sofa sementara Yeon Jun mengecek dokumen terakhir sebelum ikut bergabung di sofa. Jang Ryun menyodorkan segelas kopi dingin dan satu potong sandwich pada Yeon Jun.

"Kamu belum sarapan kan? Aku gak ngeliat gelas kotor di bak cuci piring soalnya."

Yeon Jun mengangguk. "Buru-buru. Thanks."

Jang Ryun mengulas senyum melihat Yeon Jun yang melahap sandwich telur dan ham tersebut. Ia membelinya di foodtruck pinggir jalan dekat kantor Yeon Jun.

"Sudah hampir selesai?" tanya Jang Ryun.

Yeon Jun melirik Jang Ryun sekilas lalu menelan makanannya dulu sebelum menjawab. Selain itu, dia juga harus berhati-hati makan sandwich tersebut agar tidak membuat pakaiannya kotor. Yeon Jun harus ke kantor polisi nanti.

"Polisi bilang mereka membutuhkan bukti yang kuat untuk mengeluarkan surat pemeriksaan untuk Lee Jinwook. Jadi, aku akan ke kantor polisi nanti. Dongwook juga akan datang."

Jang Ryun bergumam pelan. Ia kemudian berjalan ke meja kerja Yeon Jun dan membuka laci untuk mengambil kotak tissue yang biasanya disimpan. Jang Ryun menaruh kotak tissue itu di meja. Yeon Jun kembali menggumamkan terima kasih sembari mengambil beberapa lembar untuk mengelap bibirnya yang terkena saus.

"Jun..."

"Kenapa?"

Jang Ryun menghela nafas pendek. "Kemarin Jinhyuk masuk rumah sakit."

Sontak Yeon Jun berhenti mengunyah. Ia menatap Jang Ryun dengan mata melebar. Dan sebelum Yeon Jun melempar sandwich tersebut untuk mengambil ponselnya, Jang Ryun kembali bicara.

"Tolong jangan panik, Jun. Dia udah ngga apa-apa."

Oh, selera makan Yeon Jun hilang. Sandwichnya baru setengah dimakan lalu diletakkan begitu saja di atas meja. Yeon Jun mengambil gelas kopinya lalu menyeruput cepat.

"Jam berapa masuk rumah sakitnya? Kenapa Dongwook sama sekali ngga memberitahuku, padahal dia udah janji kalau terjadi sesuatu pada Jinhyuk, aku akan diberitahu."

Jang Ryun mendesah. Reaksi seperti ini yang ia takutkan jika Yeon Jun tahu soal Jinhyuk.

"Aku dengar kabar kalau Jinhyuk masuk rumah sakit pukul dua pagi. Dan kurasa, ayahnya ngga memberitahumu karena dia juga nggak tau."

Kening Yeon Jun berkerut. "Dia juga gak tau? Maksudnya?"

"Jinhyuk udah gak tinggal di rumah itu. Setelah keputusan pengadilan minggu lalu, Jinhyuk pindah ke flat dekat kampusnya. Jadi, ketika ngalamin serangan, dia sendirian. Bahkan Jinhyuk juga pergi ke rumah sakit sendiri naik taksi."

Mata Yeon Jun semakin melebar. "Pergi ke rumah sakit sendiri? Di jam dua pagi?! NAIK TAKSI!"

"Yeon Jun, aku ngasih tau kamu sekarang dan bukannya kemarin, supaya kamu gak panik."

"Gimana aku gak panik?! Jinhyuk sendirian pas dia ngalamin serangan. Bahkan dengan nekat, dia pergi ke rumah sakit sendiri? Naik taksi pula?!! Jinhyuk juga sama sekali gak ngasih kabar apa-apa ke aku!!" seru Yeon Jun keras.

The Story of...Where stories live. Discover now