Jinhyuk sudah berganti memakai pakaian rumah sakit lagi. Kini ia tengah melipat pakaiannya. Walaupun Mama sudah mengatakan kalau beliau yang akan melakukannya, tapi Jinhyuk menolak.
Jinhyuk kembali ke kamarnya setelah dokter Kang menyuruhnya. Saat kembali, hanya ada Mama dan Papa. Keduanya terlihat begitu lelah. Karena sepertinya masalah tidak pernah berhenti sejak identitas Jinhyuk terungkap.
Suasana di dalam kamar begitu sunyi. Jinhyuk yang melipat pakaian, Mama yang hanya dia memandanginya di ujung ranjang sedangkan Papa tengah berfokus pada ponselnya di sofa. Entah apa yang akan dilakukan Papa untuk menghentikan semua pemberitaan tersebut.
Suasana berubah lebih cair ketika Jinwoo kembali dari taman. Diikuti oleh Hangyul. Jinwoo yang datang langsung memeluk Jinhyuk dengan erat. Jinhyuk tersenyum dan mengusap punggung adiknya tersebut.
Jinhyuk menatap pada orang tuanya. "Papa sama Mama pulang ajah. Kasian Jinwoo juga. Pasti udah capek."
Jinwoo melonggarkan pelukannya dan menatap abangnya lekat. "Gak mau. Jinwoo mau sama abang."
"Jinwoo pasti capek kan? Pulang, ya. Lagian abang pasti juga disuruh istirahat sama dokter."
"Tapi besok Jinwoo ke sini lagi, ya."
Jinhyuk tersenyum. Tidak menjawab apa pun. Dia hanya mengusak kepala sang adik. Kemudian Jinhyuk menatap pada Mama. "Pulang ya, Ma. Mama juga keliatan capek banget. Nanti sakit. Ya?"
"Kakak..."
"Kita ngomongin hal tadi nanti lagi, ya. Lagian kasian Papa juga. Papa pasti harus nyelesaiin masalah di media kan? Maaf kalo aku bikin masalah terus."
Mama menggeleng. Beliau segera menghampiri Jinhyuk. "Engga sayang. Kamu gak bikin masalah apa-apa. Om sama Tante kamu tadi juga ngomongnya karena emosi. Jangan didengerin ya, kak."
"Gak apa-apa kok. Aku udah biasa juga." Jinhyuk melirik Hangyul yang hanya diam. "Gyul, pastiin Mama sama Jinwoo pulang, ya."
Hangyul menghela nafas dan mengangguk.
******
Seungwoo kembali masuk ke kamar Jinhyuk setelah dokter Kim selesai melakukan pemeriksaan.
Sejak Jinhyuk kembali ke kamar rawatnya setelah disuruh oleh doker Kang, Seungwoo memilih untuk menunggu di luar. Toh, sebenarnya ia tahu kalau Jinhyuk ingin menyelesaikan masalah tadi dengan kedua orang tuanya tanpa ada orang lain yang melihat.
Namun, Seungwoo sedikit terkejut saat Tante Inna dan Om Dongwook, lalu diikuti Jinwoo dan Hangyul keluar kamar setelah tiga puluh menit. Hangyul bilang kalau Jinhyuk meminta mereka untuk pulang saja. Tante Inna sama Om Dongwook tidak bicara banyak. Jinwoo juga hanya sekilas meliriknya sembari terus mengikuti orang tuanya.
Seungwoo menutup pintu dan berjalan menuju ranjang di mana Jinhyuk tengah duduk memandang ke arah luar jendela. Kemudian ia ikut duduk di sebelah Jinhyuk.
"Apa kata dokter Kim?" tanya Seungwoo pelan.
"Gak apa-apa. Luka bekas operasinya juga bersih. Paling dua atau tiga hari juga boleh pulang," tutur Jinhyuk.
Seungwoo mengangguk. Ia kemudian melirik pada kedua tangan Jinhyuk yang bertaut. Pemuda itu meremas jemarinya sendiri. Seungwoo menghela nafas panjang.
"Mau gue temenin gak malem ini?"
Jinhyuk menarik ujung bibirnya. "Pulang ajah, Woo. Gak apa-apa kok. Lagian lo perlu tidur yang nyaman setelah kemarin lo gak tidur dengan nyenyak."
"Tapi lo sendirian."
"Udah biasa."
"Jangan dibiasain."

YOU ARE READING
The Story of...
FanfictionJinhyuk yang selalu berusaha menjadi anak baik Dan Seungwoo yang berusaha untuk memahami Sequel of PoY ***COMPLETED****