SIAP!

1.3K 105 3
                                    

Jika boleh jujur, Chanyeol sudah sangat muak dengan kesibukannya di kantor, selain disibukkan dengan proyek baru yang sedikit mengalami kendala, ia juga harus turun tangan untuk menyelesaikan masalah yang ditimbulkan oleh salah satu karyawan kepercayaannya yang belakangan ini dicurigai menggelapkan dana perusahaan dengan jumlah yang tidak sedikit.

Awalnya Chanyeol hanya berangkat lebih pagi dari biasanya, tapi ia akan pulang tepat waktu seperti biasanya pula. Lalu di hari berikutnya, Chanyeol berangkat lebih pagi lagi, tapi ditambah dengan pulang yang begitu larut malam. Dan di hari-hari selanjutnya, Chanyeol bahkan memutuskan untuk menginap di kantor bersama beberapa karyawan lain karena waktu yang tidak memungkinkan untuk ia pulang dan pergi lagi hanya dalam hitungan jam. Sungguh, Chanyeol benar-benar lelah hingga rasanya ia sampai lupa kapan terakhir kali ia dapat menikmati makanannya dengan tenang dan dapat tertidur dengan nyenyak.

*
Waktu menunjukkan pukul 3 sore, akhirnya Chanyeol dapat bernafas dengan lega saat semua masalah yang terjadi telah terselesaikan dengan baik. Proyek baru yang ia kerjakan berjalan dengan lancar dan Loey yang dicurigai sebagai pelaku penggelapan dana perusahaan pun telah dijatuhi hukuman penjara serta denda setelah dirinya yang dibantu oleh pengacara kantor telah berhasil mengumpulkan semua bukti dan menyerahkannya ke pengadilan.

"Baekhyun-ah, aku sangat merindukanmu hingga rasanya aku nyaris gila." Chanyeol bergumam selagi membereskan isi tas kerjanya, lalu bergegas untuk meninggalkan ruang kerjanya.

Di sepanjang perjalanan pulang, Chanyeol tak henti menyunggingkan senyumannya, hanya dengan membayangkan bagaimana Baekhyun menyambut kepulangannya saja sudah membuat hatinya terasa begitu berbunga-bunga.

*
Dengan langkah kaki yang tergesa, Chanyeol segera berlari menaiki anak tangga untuk mencapai kamar yang ia tempati bersama Baekhyun di lantai 2.
Ya, ia memang tidak memberitau Baekhyun bahwa dirinya akan pulang sedikit lebih cepat, makanya tidak ada si mungil yang menyambutnya di pintu utama seperti biasanya.

Setelah sampai di depan pintu kamar, Chanyeol segera meraih knop pintu dan hendak membukanya, tapi pergerakan tangannya terhenti saat kedua telinganya telah lebih dulu mendengar sayup-sayup suara desahan Baekhyun dari dalam kamar.

"Baekhyun-ah." Suara Chanyeol terdengar lemah dan gemetar saat mengucap nama pria pujaannya itu. "Maafkan aku." Gumamnya yang merasa bersalah karena belakangan ini ia terlalu sibuk dengan dunia kerja. Ya, bahkan ia tidak akan menyalahkan Baekhyun jika pada akhirnya pria mungil itu memilih untuk menduakannya. "Aku tau ini salahku." Gumamnya lagi, lalu memberikan diri untuk membuka pintu kamarnya secara perlahan.

Sungguh, awalnya Chanyeol berpikir bahwa Baekhyun tengah berselingkuh dan tengah bercinta dengan seseorang di dalam sana, tapi apa yang ia lihat saat ini benar-benar jauh di luar dugaannya.
"Astaga, bagaimana bisa aku memiliki pemikiran sejahat itu padanya." Monolog Chanyeol saat menyaksikan Baekhyun tengah berbaring di tempat tidur tanpa sehelai kain dengan alat vibrator yang bergetar keras di dalam lubang analnya.

Baekhyun terus mendesah, menikmati getaran vibrator di bawah sana dan sesekali menyelipkan nama Chanyeol dalam desahannya, sampai pada akhirnya matanya yang terpejam menikmati permainan penis palsu itu perlahan terbuka dan bertemu tatap dengan mata bulat si jangkung yang menatapnya.
"Ugh... Kenapa kau pulang cepat?" Baekhyun yang terkejut segera merapatkan kedua pahanya untuk menyembunyikan batang penisnya yang mengacung tegak dan lubang analnya yang penuh dengan vibrator yang masih bergetar.

"Kau ingin aku kembali ke kantor?" Jawab Chanyeol sambil berjalan untuk mendekat. "Kupikir kau merindukanku, makanya aku segera pulang setelah semuanya selesai." Ucapnya selagi mendudukkan diri di tepi tempat tidur. "Maaf jika aku mengganggumu." Sebuah senyuman meledek tersungging di bibir tebalnya.

"Apa maksudmu 'kembali ke kantor' dan 'mengganggu'?" Baekhyun berucap dengan kesal. "Ayo cepat bantu aku!" Serunya.

"Kupikir kau tidak membutuhkanku lagi, penis palsu itu sudah berhasil membuatmu mendesah dengan keras." Chanyeol terkekeh, karena meskipun Baekhyun berusaha menutupi area bawahnya, suara getaran dari vibrator itu masih terdengar sangat jelas di telinganya, bahkan tubuh mungil yang beberapa kali menggelinjang karena permainan penis palsu itu juga tak luput dari perhatian si jangkung.

"Tidak, itu tidak benar." Baekhyun segera membuka kedua pahanya, lalu meraih vibrator itu dan mengeluarkannya, menyisakan lubang analnya yang menganga dan berkedut. "Aku membutuhkanmu, Chan. Tolong bantu aku." Pintanya dengan penuh permohonan.

"Baiklah, aku akan membantumu, tapi sebelum itu, kau harus membantuku terlebih dulu."

"Huh? Apa?" Baekhyun menatap Chanyeol dengan tatapan polosnya.

Chanyeol berdiri dan menelanjangi dirinya. "Kau sudah sangat basah, sementara milikku masih belum siap." Pandangan Chanyeol tertuju pada pusat tubuhnya di bawah sana.

"Oke, siap! Aku mengerti!" Baekhyun berseru dengan semangat, lalu beranjak dari tempat tidur dan berlutut di hadapan Chanyeol yang bediri. "Kau benar, aku harus membantumu terlebih dulu." Kekehan kecil terdengar dari mulutnya saat menatap penis Chanyeol yang menggantung di tempatnya, tapi tak lama setelah itu, ia terdiam sambil menelan ludahnya sendiri beberapa kali.
Ya, ia mendadak tidak menyangka bahwa penis milik Chanyeol yang sebelumnya hanya ada di dalam imajinasinya itu, kini benar-benar berada tepat di hadapannya.

Perlahan Baekhyun mulai menggenggam batang penis Chanyeol, menjilat puncuknya serta sedikit mengulumnya, lalu ia mulai  memaju mundurkan kepalanya hingga membuat daging tak bertulang itu nyaris masuk semua kedalam mulutnya.
Sesekali Baekhyun akan menatap Chanyeol guna melihat bagaimana reaksi Chanyeol atas permainan mulutnya, dan saat Chanyeol menunjukkan ekspresi yang diinginkannya, Baekhyun pun tidak ragu untuk semakin melahap batang penis itu dan mengulumnya dengan sensual, membuat pusat pelepasan milik Chanyeol itu benar-benar mengeras dan terangsang dengan sempurna.

"Aku sudah siap." Chanyeol memegang kepala Baekhyun agar berhenti mengoral batang penisnya, lalu menuntun pria mungil itu untuk kembali naik ke atas tempat tidur.
"Apa kau melakukan itu setiap hari?" Tanyanya sambil memposisikan kedua kaki Baekhyun agar mengangkang dengan nyaman.

"Hehe." Baekhyun terkekeh, telapak tangan kecilnya ia gunakan untuk menutup wajahnya yang memerah karena merasa malu dengan aksi bermain solonya yang tertangkap basah oleh sang suami.

"Dasar anak nakal." Ucap Chanyeol di depan bibir Baekhyun, lalu melumatnya, sementara tangannya mulai mengarahkan ujung penisnya untuk masuk ke dalam lubang anal si mungil yang sangat dirindukannya.

"Katakan itu pada, 'hngggg' dirimu. Kau yang membuatku 'mmmph....' melakukan hal itu." Jawab Baekhyun sambil bersusah-payah menahan lenguhannya saat batang penis Chanyeol mulai masuk setengahnya, lalu pria jangkung itu menghentaknya dengan sedikit kuat untuk melesakkan batang penis itu sepenuhnya.

"Baiklah, aku yang salah dan aku minta maaf untuk hal itu." Chanyeol mengecup bibir tipis itu sekilas, lalu menatap kedua mata Baekhyun dengan intens tanpa menghentikan aktivitas menumbukknya.
"Tolong jangan melakukannya lagi, itu membuatku sedih." Ucapnya sambil memilin kedua puting Baekhyun secara bersamaan.
"Lain kali kau bisa menghubungiku kapanpun kau 'menginginkannya'. Aku janji akan pulang cepat sesibuk apapun perkerjaanku. Atau jika kau mau, kau bisa menyusulku ke kantor dan kita bisa 'melakukannya' di sana."

"SIAP!" Baekhyun berseru dengan senyuman yang mengembang, tanda bahwa ia menyetujui ucapan Chanyeol, tanpa Chanyeol tau bahwa selama ini pria mungil itu memang selalu menahan diri untuk tidak menyusulnya ke kantor.
Jadi, jangan salahkan Baekhyun jika nantinya pria mungil itu akan sering menyusulnya ke kantor untuk menguras kantong spermanya.

CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang