Baekhyun yang tengah asik bermain game online bersama teman-temannya terpaksa harus log out dari permainan itu saat sang ibu menyuruhnya untuk pergi ke warung membeli garam, cabai, dan terasi udang.
Sejujurnya Baekhyun merasa kesal karena ia hampir saja memenangkan permainan itu, hanya saja ia terpaksa berhenti bermain daripada ia mati kelaparan karena tidak ada makanan nantinya.
"Garam, cabai, terasi udang. Garam, cabai, terasi udang." Baekhyun terus mengulang daftar belanjaan itu sepanjang perjalanan menuju ke warung agar ia tidak lupa, tapi tiba-tiba...
"Adeeeek, mau kemana cantik?" Suara seorang pemuda yang menggodanya membuat daftar belanjaan yang susah payah Baekhyun hafalkan itu seketika buyar dari kepalanya.
"Sore-sore sendirian tidak takut diculik mas-mas?" Sahut pemuda lain yang juga tengah berada di sana.
Baekhyun berkacak pinggang dan memicingkan matanya kepada sekumpulan pemuda yang tengah nongkrong di pos ronda itu.
"Berhenti menggodaku, kalian jelek dan bau asap rokok." Ucapnya dengan berani."Ey, anak cantik tidak boleh galak. Nanti cantiknya berkurang." Suara gelak tawa terdengar bersahutan saat seorang pemuda dengan rambut berwarna abu-abu monyet mengucapkan kalimat itu.
"Berhenti menggodanya sebelum dia menangis dan mengadu pada ibunya." Chanyeol yang sejak tadi hanya diam sambil memainkan ponselnya mencoba menengahi perseteruan kecil antara Baekhyun dan teman-temannya.
"Heh! Tiang listrik!" Kini tatapan Baekhyun hanya terfokus pada Chanyeol dengan kedua tangan yang masih berkacak pinggang saat pemuda itu mengoloknya.
"Apa?" Chanyeol balas menatap Baekhyun.
"Pertama, aku tidak cantik karena aku laki-laki. Kedua, aku tidak takut diculik karena penculik itu akan menyesal jika berani menculikku. Ketiga, aku tidak akan galak jika kalian tidak menggodaku terlebih dulu." Baekhyun menatap teman-teman Chanyeol secara bergantian. "Dan yang paling penting!" Kini Baekhyun kembali terfokus pada Chanyeol sambil melangkahkan kaki-kaki kecilnya untuk berdiri tepat di depan pemuda bermata besar itu. "Aku tidak akan menangis karena aku bukan anak cengeng yang suka mengadu!" Tegasnya dengan wajah tengil.
"Benarkah?" Chanyeol menatap Baekhyun dengan remeh, lalu berdiri dari duduknya dan sedikit membungkuk untuk menyamakan tinggi badannya dengan lelaki mungil yang hanya setinggi ketiaknya itu. "Kau sungguh tidak akan mengadu pada ibumu?" Tanyanya memastikan.
"Tentu saja! Aku bukan anak manja yang suka menga-"
Ucapan Baekhyun terpotong saat sebuah bibir tebal menyapa bibir tipisnya. "Berhenti mengoceh, anak kecil. Kau benar-benar membuatku ingin menculikmu." Ucap Chanyeol sambil mengusap bibir Baekhyun dengan ibu jarinya setelah membubuhkan sebuah kecupan singkat itu.
"Dasar sinting!" Baekhyun menyeka bibirnya dengan punggung tangan, lalu berlari menuju ke arah warung.
"TOLONG PASTIKAN UNTUK TIDAK MENGADU PADA IBUMU!" Chanyeol berteriak, tanpa tau bahwa dari kejauhan seorang ketua RT tengah merekam aksinya yang tentu saja akan melaporkan kejadian itu kepada orang tua (ayah) Baekhyun yang tak lain adalah seorang kepala kepolisian.
"Siap-siap dipenjara, anak muda." Ucap ketua RT yang ternyata lupa menekan tombol 'rekam' pada ponselnya.
(Sepertinya, dewi fortuna sedang berpihak kepada Chanyeol) 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)
Fanfiction*Kumpulan Short AU CHANBAEK. *BXB area ⚠⚠⚠ *Mature content 🔞🔞🔞 *Main Cast : Chanyeol - Baekhyun. *Panggilan 'Papa' untuk Baekhyun & 'Ayah' untuk Chanyeol *Semua cerita hanya fiksi & imajinasi penulis / tidak ada kaitannya dengan kehidupan prib...