HARAPAN (3)

619 74 1
                                    

Terhitung sudah 3 bulan sejak kali pertama Baekhyun tinggal bersama dengan Chanyeol, dan saat ini usia kehamilannya telah menginjak bulan ke 8, itu artinya Baekhyun akan melahirkan dalam waktu kurang dari 2 bulan kedepan.

Keduanya belum menjadi semakin dekat memang, usaha Chanyeol untuk membuat Baekhyun jatuh cinta padanya juga tidak berkembang banyak, tapi setidaknya keduanya tak lagi merasa asing ataupun canggung satu sama lain.

"Bagaimana hasilnya? Apakah kalian berdua baik-baik saja?" Itu adalah kalimat pertama yang Chanyeol tanyakan saat dirinya baru saja pulang dari bekerja dan menemukan Baekhyun tengah duduk di sofa bersama beberapa scoups es krim di tangannya dengan televisi yang menyala.

Siang tadi, pria mungil yang tengah berbadan dua itu menolak untuk Chanyeol temani ke dokter dengan alasan ia tidak mau merasa canggung saat ada hal-hal yang harus ia konsultasikan pada dokter, selain itu, Chanyeol juga bukan suami ataupun ayah dari anaknya, jadi Baekhyun pikir Chanyeol tidak perlu serepot itu hingga harus membatalkan rapat penting demi menemaninya.

"Dia baik, dan aku juga baik." Baekhyun melirik perutnya sekilas. "Dokter masih mengatakan hal yang sama seperti bulan-bulan sebelumnya, aku tidak boleh stres karena akan sangat berpengaruh pada kesehatannya." Baekhyun menjeda kalimatnya saat satu suap es krim ia suapkan pada mulutnya. "Dokter juga memberi saran agar aku melakukan 'pregnancy sex' karena otot pinggulku terlalu kaku, dan daya tahan tubuhku sedikit menurun."

Chanyeol mengerutkan keningnya dan menelan ludahnya dengan kasar, bukan karena ia seorang pria yang berotak mesum, tapi karena ia tidak dapat memikirkan solusinya.
Jika menyangkut tentang makanan, vitamin dan sejenisnya, jelas ia bisa mengurusnya, tapi untuk bercinta? tentu Chanyeol tidak tau harus berbuat apa.

"Tidak usah khawatir, itu hanya saran, bukan perintah mutlak." Ucap Baekhyun yang seolah tau bahwa pria jangkung yang berada di sampingnya itu tengah cemas dan berpikir keras.
"Tapi aku akan berterima kasih seandainya kau mau membantuku."

"Huh?"

"Ya, aku akan berterima kasih seandainya kau mau membantuku untuk urusan yang satu itu, lagi pula aku tidak mungkin bermasturbasi disaat perutku sudah sebesar ini, 'kan?" Baekhyun berucap dengan enteng, padahal biasanya ia terlalu irit dalam hal berbicara.

"Itu bukan hal sepele, Baekhyunie. Bagaimana dengan traumamu? Aku takut jika nantinya aku justru menempatkanmu pada rasa yang tidak seharusnya." Chanyeol mendadak teringat tentang apa yang membuat Baekhyun berada dalam kondisi yang sekarang.

"Lalu bagaimana dengan janjimu bahwa semuanya akan baik-baik saja? Selama ini aku tidak salah menaruh rasa percaya padamu, 'kan?"

Ya, Chanyeol memang pernah berjanji bahwa semuanya akan baik-baik saja, tapi ia tidak memiliki keyakinan untuk hal yang satu ini, ia tidak ingin jika nantinya Baekhyun akan semakin merasa tidak aman dan justru berbahaya untuk Baekhyun ataupun bayinya.

"Aku memang memiliki trauma dengan hal menjijikkan itu, tapi aku rasa tidak ada salahnya jika aku melakukan yang terbaik untuknya sekali saja, sebelum aku benar-benar meninggalkannya nanti. Meskipun aku pernah berpikir untuk mengajaknya mati bersama, tapi aku juga ingin dia terlahir dengan sehat karena kau menginginkan keberadaannya." Lagi, Baekhyun melirik perutnya, dan tanpa Chanyeol sadari kini pria mungil itu telah duduk di pangkuannya.
"Jadi, apa kau mau membantuku?" Tanyanya tepat di depan wajah Chanyeol.

"Eung." Chanyeol mengangguk kecil. "Ayo kita coba."

Perlahan jarak wajah keduanya mulai terkikis, lalu jarak itu menghilang saat bibir tipis Baekhyun menyentuh bibir Chanyeol terlebih dulu, tidak ada pergerakanan, hanya saling menempel untuk beberapa detik, lalu di detik berikutnya Chanyeol mulai merasa bibir tipis itu melumat dan menyesap bibirnya dengan cara yang sedikit berantakan.
Tidak bermaksud untuk menjadi pihak yang pasif, hanya saja Chanyeol membiarkan Baekhyun untuk mendapatkan keyakinannya terlebih dulu, lalu setelah itu Chanyeol mulai membalas lumatan Baekhyun saat dirasa pria mungil itu  benar-benar memiliki keyakinan untuk 'melakukannya'.

CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang