ANTARA KITA (3)

754 101 4
                                    

Satu semester telah berlalu, setelah melalui proses yang sangat panjang, kini hubungan antara Chanyeol dan  Baekhyun menjadi sedikit lebih dekat, setidaknya untuk menjadi teman.
Meskipun masih tetap ada rasa sedikit canggung, tapi keduanya tidak ragu untuk sekedar makan siang bersama di kantin, atau bahkan pergi bermain di luar lingkungan sekolah di hari libur seperti saat ini.

"Membosankan sekali, alur ceritanya terlalu mudah di tebak." Baekhyun mengomel karena film pilihan Chanyeol yang mereka tonton tidak sesuai dengan ekspektasinya.

"Padahal orang-orang memberikan ulasan yang bagus untuk film itu, jadi kupikir kau juga akan menyukainya." Jawab Chanyeol selagi membenarkan tali sepatunya.

"Sejak kapan kau peduli dengan penilaian orang lain?"

"Aku memang tidak peduli dengan penilaian orang lain jika mereka bergosip tentangku atau semacamnya, tapi untuk beberapa hal 'penilaian' orang lain itu terkadang sedikit diperlukan.

"Baiklah, baiklah. Kau cukup biarkan aku memilih film yang akan kita tonton lain kali."

"Ok, sure." Jawab Chanyeol santai. "Maaf karena pilihanku mengecewakanmu."

Setelah selesai menonton film di bioskop, kedunya memilih untuk membeli makan siang di sebuah restoran yang menjual makanan cepat saji.
"Tentang apa yang pernah kau katakan dulu, apa kau punya alasan khusus kenapa kau membenci orang kaya?"
Chanyeol bertanya untuk memecah keheningan setelah keduanya hanya saling diam sambil memakan makanan masing-masing.

"Seperti yang kau tau, aku hanya orang biasa yang kerap tidak dimanusiakan oleh anak-anak lain di sekolah, mereka pikir orang sepertiku hanyalah samsak yang bisa mereka jadikan mainan kapan saja meraka mau dan tanpa merasa bersalah."
Ya, setelah merasa cukup akrab dengan Chanyeol, akhirnya Baekhyun mengakui tentang perundungan-perundungan yang yang dapatkan yang sebenarnya telah Chanyeol ketahui. "Alih-alih meminta maaf, mereka hanya akan menawariku sejumlah uang agar aku tidak mengadu pada guru."

Chanyeol mengangguk paham, bukan salah Baekhyun jika akhirnya ia memilih untuk menilai orang lain berdasarkan apa yang ia lihat.

"Selain karena alasan itu, ibu juga pernah bercerita tentang seorang pria kaya yang dikenalnya, ibu bilang pria kaya itu sangat menyukai banyak wanita hanya karena dia memiliki banyak harta." Baekhyun bergidik ngeri saat menceritakan cerita yang pernah ia dengar dari sang ibu.
"Sungguh, hanya dengan membayangkannya saja aku sudah menaruh banyak benci pada pria semacam itu." Baekhyun meremas kaleng minuman soda miliknya dengan kesal.
"Apa menurutnya uang dan bercinta adalah segalanya? Apa hebatnya punya banyak harta jika dia tidak bisa setia?"

Awalnya Chanyeol hanya terdiam untuk mendengarkan, tapi setelah ia mencerna tentang cerita yang Baekhyun ceritakan padanya, ia tiba-tiba teringat pada sang ayah yang sangat suka berganti-ganti wanita sejak dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar, dan karena alasan itu pula sang ibu pergi meninggalkannya hingga sekarang.
"Apa kau diam-diam mencaritau tentang latar belakangku?" Tuduhnya pada Baekhyun yang membuat lelaki mungil itu tidak mengerti.
"Apa kau harus bertindak sejauh itu? Lalu kenapa kau masih menerimaku untuk menjadi temanmu jika kau sudah tau sebanyak itu tentang ku?"
Chanyeol mengepalkan kedua tangannya dengan kesal, lalu pergi meninggalkan Baekhyun yang masih tidak mengerti di mana letak kesalahannya.

"Bukankah dia bertanya tentangku?" Baekhyun menunjuk dirinya sendiri.
"Lalu kenapa dia bersikap seolah aku sedang bercerita tentang hidupnya?"
Baekhyun masih tidak mengerti, tapi ia memilih untuk pulang menggunakan ojek online alih-alih mengejar Chanyeol yang tengah kesal padanya.

(To be continue....)

CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang