PERNIKAHAN (3)

1.2K 130 1
                                    

Seperti hari-hari biasanya, yang Chanyeol lakukan setiap pagi hanyalah mandi dan bersiap, lalu pergi ke kantornya tanpa menyentuh sarapan yang telah Baekhyun siapkan atau setidaknya berpamitan.

Sementara Baekhyun masih selalu berusaha bangun sedikit lebih pagi untuk menyiapkan sarapan yang sama sekali tidak pernah Chanyeol sentuh dan menyiapkan setelelan baju ganti yang tidak pernah Chanyeol sentuh pula, atau lebih tepatnya pria jangkung itu benar-benar tidak menganggap keberadaan Baekhyun di sana. Kecuali saat ia ingin menjadikan pria mungil itu sebagai mainannya seperti sebelum-sebelumnya.

"Bagaimana kabarmu? Apakah kau baik-baik saja?" Satu pesan yang Jihoon kirimkan berhasil membuyarkan lamunan Baekhyun selagi mengunyah sesendok nasi goreng di mulutnya.

"Emm, aku baik. Bagaimana denganmu? Dan bagimana dengan Seojun? Apa dia sudah membaik?" Baekhyun mengirimkan rentetan pesan itu sebagai balasan untuk adiknya.

"Aku baik, tapi tentang Seojun, sepertinya masih belum ada tanda bahwa dia akan segera sadar." Balasan dari Jihoon itu membuat Baekhyun menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya untuk mengurangi rasa sesak di dadanya.

Ya, semenjak Baekhyun menikah dengan Chanyeol, Baekhyun tidak pernah bertemu dengan kedua adiknya lagi, yang mereka lakukan hanyalah bertukar pesan setiap harinya, karena Chanyeol benar-banar tidak pernah mengizinkan Baekhyun untuk selangkahpun keluar dari apartemennya, Chanyeol tidak mau jika media akan menyoroti kehidupan pribadinya, tentang Baekhyun lebih tepatnya.

Dan saat malam hari, masih seperti biasanya pula, Chanyeol hanya pulang untuk mandi, lalu mengurung dirinya di dalam kamar, tanpa peduli dengan Baekhyun yang mungkin saja menunggunya pulang.
Meskipun terdengar naif, tapi nyatanya Baekhyun benar-benar selalu menunggu kedatangan suaminya itu dengan TV yang menyala sebagai alasan, seolah dirinya tidak sedang menunggu.

Setelah menarik nafas beberapa kali, akhirnya Baekhyun beranjak dari duduknya dan memberikan diri untuk mengetuk pintu kamar Chanyeol, lalu masuk setelah si pemilik kamar memberinya izin.

"Apakah aku boleh aku keluar sebentar besok? Aku janji tidak akan lama."
Baekhyun menunduk gemetar, ia takut bahwa Chanyeol akan melarangnya atau lebih buruknya Chanyeol akan memarahinya, tapi diluar dugaannya, Chanyeol justru mengangguk tanda bahwa Chanyeol memberikan izin untuk Baekhyun pergi.

"Aku akan mengantarmu." Ucap Chanyeol sebelum Baekhyun meninggalkan kamarnya.
Sebenarnya bukan karena Chanyeol menaruh perhatian pada Baekhyun, tapi karna Chanyeol berpikir bahwa mungkin saja ini hanya alasan untuk Baekhyun kabur atau mungkin untuk datang menemui mamanya, lalu mengadu tentang apa yang terjadi dalam rumah tangga keduanya.

*
Di sepanjang perjalanan, tidak ada percakapan yang cukup penting antara Baekhyun dengan suaminya itu, Chanyeol hanya bertugas menyetir dan berfokus pada jalanan, sementara Baekhyun bertugas menggantikan peran GPS sebagai penunjuk jalan.

Chanyeol masih enggan menanyakan apa yang akan Baekhyun lakukan saat keduanya memasuki area parkir di sebuah rumah sakit, meskipun sebenarnya Chanyeol merasa sedikit penasaran, apalagi saat seoarang anak muda menghampiri Baekhyun dan menjukkan satu ruangan tempat satu pemuda lainnya yang memiliki wajah nyaris serupa dirawat di ruangan itu.

Ya, meskipun rencananya Baekhyun ingin menyembunyikan keberadaan adik-adiknya hingga akhir, tapi sekarang ia memutuskan untuk hal yang sebaliknya. Ia hanya perlu berharap semoga Chanyeol tidak akan menyakiti adik kembarnya itu.

"Jika aku boleh tau, kalian siapa dan apa yang terjadi padanya?" Chanyeol bertanya pada Jihoon yang sedari tadi terlihat enggan untuk sekedar menyapa kakak iparnya itu.

Ya, tentu Chanyeol tidak pernah tau bahwa Baekhyun memiliki saudara, mengingat Jihoon juga tidak hadir saat Baekhyun menikah dengan Chanyeol karena harus menjaga saudara kembarnya yang tak kunjung membaik.

"Aku Jihoon, dan dia saudara kembarku, Seojun." Jawab Jihoon santai. "Apakah kakakku tidak pernah bercerita tentang adik-adiknya padamu?" Kini Jihoon mengambil duduk di sebelah Chanyeol.

"Aku sangat sibuk, jadi aku dan kakakmu tidak memiliki cukup banyak waktu untuk mengobrol." Ucap Chanyeol sebagai alasan.

"Sebuah mobil sport menabraknya dan meninggalkannya begitu saja." Jihoon mulai bercerita kenapa saudara kembarnya bisa terbaring koma di sana.
"Andai orang kaya sialan itu segera membawanya ke rumah sakit saat itu, mungkin keadaannya tidak akan separah ini." Jihoon mengepalkan kedua tangannya saat menceritakan bagaimana detail kejadiannya, tanda bahwa dirinya sedang berusaha menahan amarahnya pada si pemilik mobil sport yang bahkan Jihoon sendiri tidak tau siapa orangnya. "Sepertinya pihak kepolisianpun sudah dibungkam agar tidak mengungkap kasus ini, karena nyatanya mereka masih tidak menemukan siapa pelaku dari tabrak lari itu."

Penjelasan dari Jihoon itu membuat Chanyeol terdiam cukup lama, memikirkan tentang hal yang terjadi padanya sekitar dua bulan lalu.

(Flashback on)
"Ayo cepat, kita akan terlambat." Hyunbi yang terus-terusan merengek membuat Chanyeol melajukan mobilnya dengan kecepatan yang melebihi batas seharusnya, hingga tanpa sengaja menabrak seorang pemuda yang mengendarai sepeda di pinggiran jalan. Dan saat Chanyeol menghentikan laju mobilnya, lagi-lagi Hyunbi merengek padanya "Apa yang kau lakukan? Kita akan mendapat masalah jika kau berpikir untuk menolongnya dan kita juga akan terlambat datang ke pesta."

Sebenarnya Chanyeol sangat ingin menolong pemuda malang itu, tapi rasa cintanya pada Hyunbi membuat Chanyeol gelap mata akan segalanya dan memutuskan untuk kembali melajukan mobilnya, tanpa peduli bahwa mungkin saja pemuda naas itu akan meregang nyawa karena kelalaiannya dalam berkendara.
(Flashback off)

(To be continue....)

CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang