PENGGANGGU KECIL

20K 576 14
                                    

Chanyeol baru saja memasukkan tangannya ke dalam selimut, lalu menyusupkan tangannya itu ke dalam celana pendek yang Baekhyun kenakan, tapi tiba-tiba pintu kamar terbuka hingga membuat kedua pria yang hendak bercinta itu terlonjak kaget.

"Sepertinya aku sudah sering mengingatkanmu untuk selalu mengunci pintu kamar." Ujar Baekhyun dengan nada sedikit kesal saat anak laki-lakinya terlihat berjalan masuk ke dalam kamar dengan kedua matanya yang masih tampak sangat mengantuk.

Tidak, Baekhyun tidak merasa kesal karena rencana bercinta yang gagal, tapi ia kesal karena Chanyeol yang selalu lupa mengunci pintu kamar. Ia khawatir jika suatu saat keduanya akan tertangkap basah saat sedang bersenggama dan secara tidak sengaja memperlihatkan hal itu kepada si kecil.

Sebenarnya balita bernama 'Seojun' itu telah diajarkan untuk selalu mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam kamar milik kedua orang tuanya, tapi mungkin karena dikuasi oleh rasa kantuk, jadi ia tidak melakukannya dan justru menerobos masuk begitu saja.

"Kenapa belum tidur, nak? Apa kau terbangun?" Chanyeol bertanya dengan lembut, masih dengan tangannya yang sibuk di balik selimut.

"Bolehkah aku tidur di sini?" Jawab bocah itu dengan suara polosnya. "Aku terus saja terbangun padahal aku sudah berdo'a dengan baik."

"Tentu saja." Baekhyun menarik keluar tangan Chanyeol dari dalam celananya. "Apa kau terbangun karena mimpi buruk?" Tanyanya yang mendapat gelengan lemah dari si kecil.

"Tidak, aku hanya terus terbangun tanpa alasan." Jawabnya sambil berusaha naik ke atas tempat tidur.

"Sayang, bagaimana denganku? Apakah ini artinya aku harus mengalah?" Chanyeol menggerutu, tapi ia tetap menggeser tubuhnya untuk memberikan ruang di tengah untuk jagoan kecilnya.

"Seojun anak kita, jadi kau tidak perlu marah padanya seperti itu hanya karena hasratmu." Baekhyun berbisik pelan sambil mengusap-usap punggung Seojun agar anak itu segera tertidur.

"Aku tidak akan marah jika waktunya tepat." Chanyeol melirik Seojun dengan sinis, lalu menatap iba pada gundukan di pangkal pahanya seolah memberitahu benda di dalamnya bahwa ia gagal untuk membuatnya masuk ke dalam lubang kesukaannya malam ini.

"Jangan kesal, kita bisa melanjutkannya lagi." Baekhyun menggeser Seojun perlahan untuk bertukar tempat dengannya.
"Mau pindah kamar?" Tawarnya setelah ia berhasil pindah ke sisi sebelah tubuh si jangkung dan memastikan bahwa Seojun sudah cukup nyenyak.

"Bisakah kita lanjutkan di sini saja? Ini sudah mulai mengeras." Chanyeol kembali menatap area bawahnya, memberi isyarat bahwa ia tidak ingin membuang waktu untuk berpindah kamar.

"Baiklah, tapi aku tidak bertanggung jawab jika nanti Seojun terbangun saat kau hampir sampai." Baekhyun terkekeh sambil mengeluarkan pusat tubuh Chanyeol dari dalam celana dan mengocoknya, sementara Chanyeol mulai menghujani wajah dan lehernya dengan banyak ciuman.

"Sekarang, aku mau sekarang." Rengek Chanyeol yang mulai tidak sabar karena batang penisnya semakin berdenyut tak karuan.

"Dasar tidak sabaran." Baekhyun mengolok, tapi ia tetap beranjak sejenak untuk sekedar menyingkirkan celana pendeknya dan mengambil botol pelumas, lalu kembali naik ke atas tempat tidur.
"Lakukan perlahan, oke? Jangan membuatku berteriak." Baekhyun mengambil posisi mengangkang dan mengingatkan Chanyeol yang tengah bersiap di antara kedua kakinya yang terbuka.

"Aku akan berusaha mengingatkanmu untuk tidak berisik, tapi aku tidak berjanji untuk bisa melakukannya dengan perlahan." Chanyeol meraih botol berisi pelumas yang Baekhyun berikan, lalu segera menuangkan isinya pada area lubang anal Baekhyun yang memang masih kering karena tidak mendapatkan rangsangan sebelumnya.
"Tolong buka kakimu lebih lebar." Perintah Chanyeol selagi ia mulai mengarahkan ujung penisnya untuk masuk.

"Chanyeol-ah, tolong selalu ingatkan aku untuk tidak mendes - AHHHH."
Ucapan Baekhyun terpotong karena sebuah desahan keras telah lebih dulu keluar dari bibirnya saat Chanyeol mendorong penisnya dalam satu kali hentakan tanpa aba-aba.

"Jangan mendesah terlalu keras, Baekhyunie, kau akan membuat Seojun terbangun." Chanyeol mengingatkan dengan kedua matanya yang terpejam, menikmati bagaimana miliknya tertanam jauh di dalam lubang sempit hangat milik Baekhyun.

"Kau terlambat, bodoh." Baekhyun melempar selimut untuk menutupi area bawahnya yang telah menyatu dengan Chanyeol saat si kecil terduduk dan menatapnya dengan sayu.
"Cepat menyingkir sebelum Seojun bertanya tentang apa yang sedang kau lakukan padaku." Ucapnya pelan sambil berusaha menutup kedua mata Seojun dengan telapak tangannya.

"Jadi.... Aku benar-benar harus mengalah? Aku bahkan belum bergerak."
Chanyeol mendengus kesal, lalu terpaksa mengeluarkan penisnya dan berlalu menuju kamar mandi untuk menyelesaikan urusannya dengan si keras yang masih berdiri tegak di bawah sana.
"Dasar pengganggu kecil." Gerutu Chanyeol sambil duduk di atas kloset dan terus mengocok batang penisnya dengan bantuan sabun mandi.

CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang