TIDAK PERLU

9.6K 352 1
                                    

"Kau berkeringat." Bulir keringat di pelipis Baekhyun Chanyeol usap menggunakan ibu jarinya. "Aku bahkan belum melakukan apapun." Kekehan jenaka terdengar dari mulut Chanyeol saat memperhatikan wajah Baekhyun yang memerah dan dibasahi oleh keringat. "Apa yang kau pikirkan?, hm?." Godanya yang membuat wajah Baekhyun semakin memerah hingga ke telinga.

Ini bukan kali pertama Chanyeol menggoda Baekhyun di atas tempat tidur, mengingat pernikahan keduanya telah memasuki bulan ke 6, tapi Baekhyun masih saja merasa canggung setiap kali Chanyeol mengatakan bahwa pria jangkung itu sedang sangat menginginkannya, sebenarnya malam kemarin Chanyeol juga memintanya dan kemarinnya lagi, atau mungkin lebih tepatnya tiga hari berturut-turut.

"T-tidak, aku hanya merasa sedikit gerah." Baekhyun membuang wajahnya ke samping, menghindari wajah Chanyeol yang hanya berjarak satu senti di atas wajahnya.

Ya, pria jangkung itu memang tengah mengukung tubuh Baekhyun di bawahnya dan berbisik "Ayo bercinta." Tepat di depan bibir tipis pria mungilnya itu beberapa menit yang lalu.
"Hei, lihat aku." Chanyeol menangkup wajah Baekhyun agar kembali menatapnya. "Kau merasa ge-rah?." Dan mengulang kalimat yang Baekhyun ucapkan.
"Apa itu artinya kau ingin aku menelanjangimu sekarang juga?." Itu bukan sebuah pertanyaan, karena saat mengatakannya, Chanyeol telah berhasil menyingkirkan kaos berwarna kuning polos yang Baekhyun kenakan.

"B-bukan seperti itu maksudku."
Percuma juga jika Baekhyun berniat untuk menjelaskan, karena apapun yang ia katakan hanya akan Chanyeol artikan dengan arti yang berbeda.

"Lalu?, Kau ingin mengajakku bercinta di balkon kamar karena pendingin ruangan masih saja membuatmu kepanasan?."

'Astaga, pemikiran macam apa itu?' Batin Baekhun yang merasa heran dengan isi kepala suaminya. "Sinting." Ucapnya singkat yang berhasil membuat Chanyeol terbahak.

"Jadi... Bagaimana? Mau bercinta di sini atau di sana?." Chanyeol masih saja menggoda Baekhyun dengan menunjuk pintu ke arah balkon kamar menggunakan dagunya.

"Kau mau dengar jawabanku? Kau sudah membuatku kehilangan nafsu." Baekhyun kesal karena Chanyeol terus menggodanya, tapi setelah menyadari ucapannya, Baekhyun segera membungkam mulutnya sendiri.

Mendengar itu, Chanyeolpun menyunggingkan senyumannya yang terlihat sangat cabul di mata Baekhyun. "Kau ketahuan, sayang. Kau benar-benar sedang memikirkan sesuatu yang erotis sebelum aku menggodamu, 'kan?." Tuduhnya sambil terus menghujani wajah Baekhyun dengan ciuman-ciuman basah.

"...."
Baekhyun menelan ludahnya, ia tidak menyangka jika ia baru saja terbunuh oleh senjatanya sendiri.

"Tidak perlu malu, aku pun akan sangat senang seandainya kau yang mengajakku 'bermain' terlebih dulu."

Baekhyun tidak memberikan jawaban, bukan karena ia kehilangan kata-kata, tapi karena Chanyeol tengah menginvasi bibir beserta rongga dalam mulutnya.

Sepertinya Chanyeolpun tak mau lagi membuang waktu dengan terlalu banyak bicara, ia memejamkan matanya sambil terus memperdalam ciumannya, tak lupa kedua tangannya yang sejak tadi juga sibuk dengan kegiatannya, meraba, memilin dan mencubiti kedua puting Baekhyun dengan main-main.

Baekhyun mulai terbawa suasana, tangannya menyusup ke dalam kaos tanpa lengan yang masih Chanyeol kenakan untuk mengusap punggung si jangkung yang berada di atas tubuhnya itu.

Setelah puas menikmati pergulatan lidahnya dengan Baekhyun, Chanyeol membuka matanya dan membawa bibirnya untuk beralih menyusuri leher Baekhyun hingga ke tulang selangka.
"Kau sangat cantik." Pujinya setelah berhasil meningalkan banyak tanda cinta di berapa titik.

Baekhyun yang semula telah terbawa suasana, kini kembali tersipu malu atas pujian Chanyeol yang tiba-tiba. Wajahnya memanas dan ia yakin bahwa dirinya terlihat sepeti udang rebus sekarang.

CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang