Akhirnya Baekhyun memiliki janji untuk makan malam bersama Chanyeol setelah hampir dua bulan tidak sempat bertemu karena kesibukan masing-masing, tapi karena Chanyeol tak kunjung datang, Baekhyun pun terpaksa harus memesan makanan dan minuman terlebih dulu sekalipun ia telah kehilangan nafsunya untuk makan.
Baekhyun semakin kesal, rahangnya mengeras dan sorot matanya pun terlihat sangat tajam seolah ingin membunuh siapapun yang menatapnya. "Sebenarnya apa yang dilakukan pria bodoh itu?" Gerutunya sambil melihat jam di tangannya dan meletakkan ponselnya sedikit kasar saat lagi-lagi ia gagal menghubungi Chanyeol.
Setiap kali pintu restoran terbuka, pandangan mata Baekhyun akan tertuju ke sana, tapi sayangnya tidak ada Chanyeol di antara banyaknya orang yang masuk ataupun keluar dari restoran itu.
"Baekhyun sedang menunduk fokus untuk membaca sebuah novel dari aplikasi baca yang ada di ponselnya, berharap agar kegiatan itu dapat memperbaiki suasana hatinya yang tengah kesal, tapi tiba-tiba...
"Maaf, aku terlambat."
Kehadiran Chanyeol membuat suasana hati Baekhyun semakin berantakan.
Ia lapar, ia bosan karena telah menunggu terlalu lama, tapi ia juga sudah terlanjur kehilangan nafsu makannya karena kesal. Selain itu, ia juga sempat khawatir terjadi sesuatu yang buruk saat Chanyeol dalam perjalanan untuk menemuinya.
"Kau terlambat hampir 3 jam, apa kau tidak berpikir bahwa kau keterlaluan?" Ucap Baekhyun yang enggan menatap wajah Chanyeol, dan memilih untuk tetap fokus pada layar ponselnya."Maaf, aku terjebak macet."
Chanyeol tersenyum bodoh seperti tidak terjadi apa-apa, dan tanpa ragu mengambil duduk di kursi sebelah Baekhyun."Macet? Apa tidak ada alasan yang lebih klasik dari itu?" Kali ini Baekhyun menatap Chanyeol dengan nyalang.
"S-sungguh, aku tidak sedang beralasan."
Chanyeol mulai tergagap, menyadari bahwa Baekhyun benar-benar marah padanya, bukan hanya sekedar berpura-pura marah untuk menarik perhatiannya.
"Baiklah, sebenarnya aku mampir ke rumah Loey untuk mengembalikan kamera yang pernah aku pinjam sebelumnya, tapi aku benar-benar terjebak macet setelah itu." Chanyeol mencoba menjelaskan kejadian lengkapnya. "Aku juga tak sengaja meninggalkan ponselku di rumah seandainya kau mencoba untuk menghubungiku.""Aku tidak peduli dan aku juga tidak butuh penjelasanmu." Baekhyun melipat kedua tangannya di dada, dan bersandar pada sandaran kursi. "Lain kali tidak usah menjanjikan sesuatu padaku jika kau tidak berencana untuk menepati." Ketusnya. "Sepertinya memang salahku karena terlalu bersemangat untuk pertemuan ini." Nada suara Baekhyun berubah, alih-alih terdengar seperti sebuah kemarahan, kalimat itu lebih terdengar seperti sebuah kekecewaan.
"Bukankah kau ingin mengajakku pergi ke suatu tempat yang ingin kau tunjukkan padaku?" Chanyeol mencoba untuk mengubah topik pembicaraan. "Di mana itu?"
Sepertinya usaha Chanyeol tidak berhasil, Baekhyun tidak terlihat tertarik untuk menjawab pertanyaan itu."Dari pada memikirkan di mana tempat yang ingin ku tunjukkan padamu, apa kau tidak berpikir untuk meminta maaf atau menjelaskan sesuatu yang bisa aku mengerti?!" Baekhyun menekankan kalimatnya masih dengan tatapan tajamnya.
"Bukankah aku sudah meminta maaf dan menjelaskan padamu tadi?" Chanyeol mengusak rambutnya sendiri, ia mulai frustasi dengan situasinya.
"Apa kau baru saja mengataiku tuli dan bodoh?" Sepertinya Baekhyun sedikit tersinggung dengan kalimat yang Chanyeol ucapkan.
"Baiklah, aku minta maaf." Tangan Baekhyun Chanyeol genggam dan mengusapnya untuk membuat Baekhyun sedikit lebih tenang, tapi Baekhyun justru menepisnya.
"Maaf membuatmu menunggu lama, dan maaf telah membuatmu kesal." Chanyeol terus saja mengucap banyak kata maaf."Aku tidak butuh permintaan maaf!"
Ucap Baekhyun sambil meraih ponselnya di meja dan beranjak dari duduknya. "Aku benci pria bodoh dan tidak peka sepertimu!" Baekhyun berjalan meninggalkan Chanyeol, sementara Chanyeol hanya bisa menatap kepergian Baekhyun dalam diam, sampai pada akhirnya Baekhyun berbalik badan dan berteriak padanya.
"PARK CHANYEOL! APA KAU TIDAK BERPIKIR UNTUK MEMBUJUKKU? APA AKU HARUS MENJELASKAN BAHWA AKU HANYA INGIN DI PELUK? DASAR PRIA BODOH DAN TIDAK PEKA!" Baekhyun berteriak sangat keras hingga membuat para pengunjung lain menatapnya. "AKU MAU KITA PU-"Ucapan Baekhyun terpotong karena Chanyeol telah lebih dulu berlari dan memeluknya. "Tidak, tidak. Jangan mengatakan itu." Pintanya. "Aku tau aku bodoh dan tidak peka." Chanyeol mengakui. "Kau boleh marah ataupun memukulku, tapi tolong jangan pernah mengatakan bahwa kau ingin kita 'PU-'." Chanyeol pun tidak sanggup mengucapkan kata itu tanpa sensor.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)
Fanfiction*Kumpulan Short AU CHANBAEK. *BXB area ⚠⚠⚠ *Mature content 🔞🔞🔞 *Main Cast : Chanyeol - Baekhyun. *Panggilan 'Papa' untuk Baekhyun & 'Ayah' untuk Chanyeol *Semua cerita hanya fiksi & imajinasi penulis / tidak ada kaitannya dengan kehidupan prib...