Pesta kecil-kecilan untuk menyambut pergantian tahun yang Baekhyun siapkan pernah berakhir dengan menyedihkan, itulah alasan kenapa Baekhyun tidak pernah menyiapkan apapun lagi untuk menyambut pergantian tahun di tahun-tahun berikutnya.
"Hei, apa kau sudah punya rencana untuk tahun baru nanti?." Loey yang tiba-tiba menepuk bahunya dari belakang hampir saja membuat Baekhyun menyiramkan kopi miliknya pada sahabatnya itu.
"Tahun baru? Apa itu?." Baekhyun berdecak malas sambil merotasikan bola matanya.
"Jangan bilang kau hanya akan berdiam diri di rumah dan menghabiskan waktumu untuk tidur seperti tahun lalu?." Loey menebak isi kepala si pria mungil.
"Ayolah, kita harus berpesta. Itu hanya setahun sekali." Loey membujuk, tapi Baekhyun masih enggan untuk peduli."Lalu bagaimana denganmu? Apa kau juga tidak punya rencana apapun?." Kini Loey bertanya pada Chanyeol yang sedari tadi hanya sibuk dengan ponselnya tanpa memiliki minat dengan apa yang Loey bicarakan dengan Baekhyun.
"Apakah itu harus? Aku rasa semua hari sama saja." Tentu saja jawaban Chanyeol itu tidak terdengar ramah di telinga Loey.
"Ku rasa kalian ini sebenarnya manusia purba. Kuno sekali." Loey menghela nafasnya panjang, lalu meninggalkan kedua sahabatnya yang menurutnya sama-sama aneh itu.
*
Tahun akan segera berganti kurang dari 4 jam lagi, dan yang Baekhyun lakukan hanyalah menggulung tubuhnya dengan selimut dan tertidur dengan begitu lelap sejak beberapa waktu yang lalu. Tapi sayangnya tidur lelap Baekhyun harus berakhir saat ponselnya tak henti berdering dan ada nama 'Chanyeol' di sana."Baekhyun-ah, apa kau sedang tidur? Aku di depan rumahmu." Ucap Chanyeol setelah Baekhyun menekan tanda terima.
"Jika kau memiliki rencana tentang sebuah perayaan tahun baru atau apalah itu, maka lupakan dan pulanglah. Aku tidak tertarik."
Baekhyun hampir mematikan sambungan telepon keduanya, tapi Chanyeol telah lebih dulu menyela."Tidak, tidak. Aku juga tidak tertarik untuk merayakan hal semacam itu." Ucapan Chanyeol itu membuat Baekhyun terpaksa beranjak dari tempat tidur dan berjalan malas dengan beberapa umpatan yang keluar dari bibir tipisnya.
"Aku punya banyak soju, dan aku punya beberapa film baru." Chanyeol menunjukkan kantong belanjaan dan juga tas laptopnya, lalu menerobos masuk begitu saja saat Baekhyun membuka pintu.
**
"Kau ingin mengajakku menonton film semacam ini?." Baekhyun bersungut dan beranjak dari duduknya saat Chanyeol memutar film yang kedua, film tentang sepasang pria yang sedang bercinta. Tapi lagi-lagi Baekhyun mengurungkan niatnya karena Chanyeol telah lebih dulu menarik lengannya dan memintanya untuk kembali duduk di tempatnya."Sebentar saja, aku rasa kau akan menyukai alur ceritanya nanti." Ucap Chanyeol disertai tatapan yang menurut Baekhyun tidak seperti biasanya.
"Apa kau sedang mencoba untuk menggodaku?." Baekhyun menyidik curiga.
"Akan ku lakukan jika kau mau." Jawab Chanyeol sekenanya.
"Chanyeol-ah, Apa kau tau kenapa aku begitu membenci pesta tahun baru?." Ucapan Baekhyun itu membuat suasana mendadak hening, dan Chanyeol hanya bisa terdiam sambil menunggu Baekhyun untuk melanjutkan apa yang ingin ia katakan.
"KARENA KAU TIDAK DATANG DISAAT AKU MENYIAPKAN PESTA UNTUK MENYATAKAN PERASAANKU UNTUKMU!." Baekhyun berteriak dengan murka, rasanya ia sudah terlalu lelah untuk menahan diri selama dua tahun belakangan ini. "Aku berbohong saat aku mengatakan bahwa aku menyiapkan pesta untuk semua teman-teman kita, kerena sebenarnya aku hanya mengundangmu saja.""M-maksudnya?." Chanyeol tak mengerti.
"Apa kau sungguh tidak mengerti?." Air matanya yang menetes segera Baekhyun usap dengan punggung tangannya.
"M-maaf, sepertinya aku salah paham."
Tangan Baekhyun Chanyeol genggam, "Apakah 'pria' yang kau maksud saat itu adalah aku?." Tanyanya ragu."MEMANGNYA SIAPA LAGI? SIAPA LAGI PRIA BODOH YANG BERHASIL MEMBUATKU JATUH CINTA JIKA BUKAN DIRIMU?."
Chanyeol terdiam sesaat, merutuki kebodohannya dua tahun yang lalu.
Sebenarnya bukan sepenuhnya salah Chanyeol jika ia salah paham, karena nyatanya Baekhyun memang mengatakan bahwa ia ingin mengungkapkan perasaannya pada sosok pria yang ia sukai saat ia memberikan kartu undangan untuk acara penyambutan tahun baru kepada Chanyeol.
"Aku pikir kau menyukai... Orang lain." Ucap Chanyeol terbata. "Aku memutuskan untuk tidak datang ke pestamu karena rasanya akan sangat berat jika aku mengetahui fakta bahwa kau menjadi milik pria lain, sementara aku masih tidak memiliki keberanian untuk sekedar menyatakan perasaanku." Sesalnya. "Maaf, aku memang pecundang."
Baekhyun menggelengkan kepalanya sambil menatap lurus pada kedua mata Chanyeol.
"Tidak, kau bukan pria seperti itu." Bantahnya."Lalu, apa aku terlambat jika aku mengatakannya sekarang?." Tiba-tiba Chanyeol menjadi sangat serius. "Can I be your boyfriend?." Tanyanya penuh harap.
"Apa itu terlambat? Aku bahkan masih berencana untuk menunggumu lebih lama lagi." Baekhyun tersenyum, ia mengikis jarak untuk kemudian meraih bibir Chanyeol dan melumatnya dengan lembut sebagai jawaban atas pertanyaan Chanyeol.
Chanyeol pun turut tersenyum di antara lumatan yang Baekhyun lakukan, kemudian ia membalas lumatan itu dengan lumatan yang lebih dalam, bersamaan dengan riuhnya suara terompet dan juga letupan kembang api dari luar, tanda bahwa tahun sebelumnya telah berlalu, dan berganti dengan tahun yang baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)
Fanfiction*Kumpulan Short AU CHANBAEK. *BXB area ⚠⚠⚠ *Mature content 🔞🔞🔞 *Main Cast : Chanyeol - Baekhyun. *Panggilan 'Papa' untuk Baekhyun & 'Ayah' untuk Chanyeol *Semua cerita hanya fiksi & imajinasi penulis / tidak ada kaitannya dengan kehidupan prib...