ANTARA KITA (4)

735 94 2
                                    

"Setelah aku berpikir keras, aku masih tidak tau di mana letak kesalahanku. Apakah aku membuat kesalahan?" Satu pesan teks Baekhyun kirimkan pada Chanyeol setelah dirinya memasuki kamarnya.
"Maaf jika aku menyinggungmu, tapi sungguh, aku tidak tau apapun tentangmu."
Satu pesan teks lain Baekhyun kirimkan meskipun pesan yang sebelumnya belum mendapatkan balasan.

Seminggu telah berlalu, banyaknya pesan yang Baekhyun kirimkan tak kunjung mendapat balasan, panggilan telepon yang selalu ia lakukanpun terus saja mendapat penolakan, dan saat di sekolah Chanyeol selalu saja menghindarinya, bahkan sangat sulit untuk sekedar tau di mana keberadaannya.

"Chanyeol-ah, kita harus bicara."
Baekhyun berlari mengejar Chanyeol saat siswa bertubuh tinggi itu berusaha untuk berbalik arah saat keduanya tak sengaja bertemu di koridor sekolah.

"Kau selalu menyebutku sebagai 'tukang ikut campur', lalu apa bedanya denganmu?" Lagi-lagi ucapan Chanyeol itu membuat Baekhyun tidak mengerti.

"Karena itu kita harus berbicara, sepertinya ada kesalah pahaman."

Tangan Chanyeol Baekhyun tarik untuk pindah ke belakang kelas saat beberapa siswa mulai menatap ke arah keduanya.
"Bukankah kau bertanya tentang alasan kenapa aku membenci orang kaya? Lalu apa yang salah dengan alasanku?" Baekhyun memulai pembicaraan dengan mengungkit bagaimana kesalah pahaman itu bermula.
"Sungguh, aku hanya menceritakan tentang apa yang pernah ibuku ceritakan padaku. Bahkan aku juga tidak tau siapa pria yang ibuku maksud." Baekhyun tak ingin disalahkan. "Maaf, tapi apakah ayahmu -?" Mulutnya Baekhyun bungkam sendiri menggunakan tangannya saat ia mulai memikirkan sesuatu.

"Ya, tepat seperti itu." Ucap Chanyeol membenarkan, meskipun Baekhyun tidak menjabarkan isi pikirannya.
"Karena itu aku mengurungkan niatku untuk menjadi temanmu. Bukankah kau akan berpikir bahwa aku juga akan sama saja  seperti ayahku?" Baekhyun menunduk karena merasa bersalah.
"Aku pikir kau berbeda, tapi ternyata kau juga memiliki pemikiran yang sama dengan orang-orang yang lainnya. Kau tau? Aku kecewa padamu."
Chanyeol meninggalkan Baekhyun (lagi), tepat saat lonceng tanda masuk kelas berbunyi.

*
Hari demi hari telah berlalu, keduanya memilih untuk saling mengabaikan satu sama lain seolah tidak pernah saling mengenal sebelumnya.

Jujur saja Baekhyun merasa ada yang kurang dari hari-harinya di sekolah, meskipun Chanyeol cukup menyebalkan, tapi nyatanya pria tinggi itu cukup membuatnya merasa nyaman, setidaknya untuk berdiskusi membicarakan soal pelajaran atau sekedar menemaninya makan siang.
Sementara Chanyeol hanya bisa mengawasi Baekhyun dalam diam, hanya untuk memastikan tidak ada siswa lain yang merundung lelaki mungil itu lagi.

"Padahal kita baru saja menjadi sedikit lebih dekat, tapi kenapa hubungan kita menjadi seperti ini? Apakah itu salahku jika aku terlahir menjadi anak dari orang seperti ayahku?"
Chanyeol bergumam saat menatap Baekhyun dari kejauhan.
"Setidaknya kau harus baik-baik saja, agar aku tidak menjadi gila karena selalu mengkhawatirkanmu tanpa alasan."

(To be continue....)

CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang