Saat Chanyeol tidak sampai di rumah tepat waktu, biasanya Baekhyun akan mencemaskannya dan mencoba menelpon pria jangkung itu untuk menanyakan di mana keberadaannya. Tapi belakangan ini, Baekhyun tidak melakukannya, bahkan tenangan Baekhyun setiap kali dirinya terlambat sampai di rumah itu sempat membuat Chanyeol sedikit khawatir, entah karena Baekhyun sudah cukup paham dengan kesibukan pekerjaan yang selalu membuatnya pulang terlambat ataupun karena kondisi jalanan yang macet, yang pasti Chanyeol tidak mau berpikir bahwa Baekhyun sudah tidak lagi peduli dengan dirinya, meskipun tak dipungkiri bahwa hal itulah sumber kekhawatirannya.
Knop pintu kamar Chanyeol buka dengan teramat sangat pelan, tentu saja agar ia tidak mengganggu Baekhyun yang mungkin sudah tertidur karena sekarang sudah hampir pukul 11 malam, tapi saat pintu itu terbuka, Chanyeol menemukan lampu kamar yang masih menyala dan Baekhyun masih dalam keadaan terjaga.
"Aku pulang." Ucap Chanyeol saat netranya bertemu tatap dengan Baekhyun. "Kenapa belum tidur?" Tanyanya, karena seingatnya ia telah mengirim pesan agar Baekhyun tidak perlu menunggunya karena ia akan pulang larut."Aku baru selesai menonton drama." Jawab Baekhyun sambil meletakkan ponselnya di atas nakas.
"Kau pulang sedikit lebih cepat dari yang kupikirkan." Lanjutnya saat Chanyeol berjalan mendekat dan memberikan satu kecupan pada bibirnya."Iya, sedikit." Chanyeol tersenyum getir, merasa tidak enak karena kalimat sarkas yang Baekhyun ucapkan, lalu memilih untuk bergegas mandi dan mengganti baju kerjanya dengan piyama yang telah Baekhyun siapkan sebelumnya.
"Apa kau sakit?" Chanyeol bertanya saat Baekhyun hanya terdiam dan membelakanginya dalam keadaan tubuh mungilnya yang terbungkus rapat dengan selimut sampai batas leher.
"Tidak." Baekhyun hanya menjawab dengan singkat tanpa berbalik untuk menatap suaminya yang baru saja selesai berganti baju.
"Maaf membuatmu kesal, aku benar-benar tidak bisa pulang cepat karena - "
"Aku ingin memiliki anak." Baekhyun memotong ucapan Chanyeol karena sumpah demi apapun ia muak mendengar suaminya itu membicarakan urusan pekerjaan. "Padahal kau sudah setuju untuk tidak menunda kehamilan, tapi kau selalu sibuk dengan pekerjaanmu, kau juga tidak mengambil cuti untuk setidaknya kita pergi berbulan madu setelah menikah." Baekhyun menjeda kalimatnya untuk mengatur nafas. "Bahkan kau juga tidak pernah menyentuhku saat aku sengaja tidur tanpa baju." Baekhyun menyingkap selimut yang membungkus tubuhnya dan memperlihatkan tubuh telanjangnya. "Apa aku benar-benar suamimu?" Baekhyun beranjak dari tempat tidur untuk mengambil piyamanya di lemari.
"Aku tidak bermaksud mengabaikanmu." Chanyeol menghampiri Baekhyun, lalu memeluknya dari belakang dan memberikan beberapa kecupan pada tengkuknya. "Maaf jika aku menyakiti perasaanmu." Bisiknya lembut, sambil mengunci pergerakan Baekhyun yang baru saja mengambil sepasang piyama.
"Aku juga ingin segera memiliki anak, tapi aku tidak cukup tega untuk membangunkanmu saat aku pulang larut dan menemukanmu sudah tertidur lelap." Lanjutnya dan memutar tubuh Baekhyun agar menghadap padanya.
"Kenapa kau tidak mengatakannya? Aku pikir kau baik-baik saja jika harus bersabar sebentar.""Bagaimana aku bisa mengatakannya saat kau pulang dengan tubuh yang lelah? Bahkan sering kali kau pulang saat aku sudah tertidur dan kau akan pergi bekerja lagi sebelum aku terbangun." Ucap Baekhyun dengan nada berat dan hampir menangis. "Karena itu aku sengaja tidur tanpa baju, aku berharap kau akan menginginku disaat melihatku seperti itu, tapi nyatanya kau justru merapatkan selimut agar aku tidak kedinginan.
"Maaf. Beri aku sedikit waktu, oke? Aku janji akan segera menyelesaikan project kerjasama ini dan kita akan pergi berbulan madu setelah itu."
Baekhyun tidak menjawab, ia tidak mau terlalu banyak berharap agar ia tidak terlalu kecewa seandainya semua hal tidak berjalan sesuai dengan rencana.
"Kau tau? Sejujurnya aku berusaha sangat keras untuk menahan diriku setiap kali menemukanmu tertidur tanpa baju di balik selimut." Chanyeol menatap tubuh telanjang Baekhyun dari atas sampai bawah. "Dan sepertinya, aku tidak akan menahannya lagi untuk kali ini." Chanyeol meraih piyama yang belum sempat Baekhyun kenakan dan melemparnya, lalu melumat bibir Baekhyun dengan begitu dalam hingga membuat tubuh Baekhyun perlahan tersurut mundur dan bersandar pada pintu lemari.
"Tanpa pemanasan, apakah tidak masalah?"
"Huh?"
Sepertinya Chanyeol tidak sabar jika harus menunggu jawaban Baekhyun, ia membalik tubuh pria mungilnya itu untuk menghadap lemari, lalu menarik bagian pinggulnya untuk membuatnya menungging.
"Beritau aku jika kau merasa terlalu sakit." Bisiknya, dan Baekhyun yang cepat paham pun menangguk sebagai jawaban.Chanyeol meludah di telapak tangannya, lalu mengurut batang penisnya dengan tidak sabaran untuk membuatnya basah dan mengeras.
Setelah batang penisnya mengeras sempurna, Chanyeol menyibak kedua pipi pantat Baekhyun dan kembali meludah, bukan di telapak tangannya lagi, melainkan pada area cincin lubang anal Baekhyun yang akan segera ia masuki.
"Aku masuk, ya?"
Mendengar itu, Baekhyun pun memejamkan kedua matanya, kedua tangannya pun perpegangan pada pembuka lemari dengan sangat erat, meskipun keduanya sudah beberapa kali bercinta, tapi ini adalah kali pertama keduanya berencana melakukannya tanpa adanya sebuah persiapan yang matang.
Baekhyun meringis menahan sakit saat ujung batang penis Chanyeol mulai menempel pada lubangnya dan Chanyeol mulai mendorongnya perlahan untuk masuk,"Apakah sakit sekali?" Chanyeol menghentikan pergerakannya meskipun baru setengah dari batang penisnya yang berhasil masuk saat memperhatikan wajah Baekhyun yang memerah karena menahan nyeri.
"Sakith, tapi aku akan menahannya."
Mendengar itu, Chanyeol pun memutuskan untuk meludah lagi beberapa kali agar membuat batang penisnya semakin licin, lalu mendorongnya lagi hingga berhasil masuk sepenuhnya.
Baekhyun merasa lega, setelah lebih dari satu minggu, akhirnya batang penis itu kembali menyumpal memenuhi lubang analnya. "Ayo cepat bergerak!" Serunya sambil menggoyangkan pantat sintalnya. Ia mendadak lupa dengan rasa kesalnya beberapa saat yang lalu.
"Ayo lebih cepat!"
"Ayo tusuk lebih dalam lagi!"
"Ya, di situ! di situ! Tusuk bagian itu sampai semua spermamu keluar di dalam sana!"
Mulut kecilnya terus mengoceh memberi perintah, sepertinya ia benar-benar tidak sabar untuk segera memiliki seorang bayi, atau jika boleh meminta lebih, sebenarnya ia ingin memiliki bayi kembar 3, sih. Hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)
Fanfiction*Kumpulan Short AU CHANBAEK. *BXB area ⚠⚠⚠ *Mature content 🔞🔞🔞 *Main Cast : Chanyeol - Baekhyun. *Panggilan 'Papa' untuk Baekhyun & 'Ayah' untuk Chanyeol *Semua cerita hanya fiksi & imajinasi penulis / tidak ada kaitannya dengan kehidupan prib...