BERMALAM

999 90 26
                                    

 "Aku akan pulang cepat hari ini." Loey mengecup bibir Baekhyun saat ia hendak pergi untuk bekerja. "I love you." Ucapnya yang dijawab dengan kalimat yang sama oleh Baekhyun.

"Karena aku tidak memiliki jadwal apapun, aku ingin tidur lagi sebentar." Chanyeol melepas celemek dan sarung tangan karet yang ia kenakan saat membantu Baekhyun mencuci piring kotor bekas ketiganya sarapan bersama.

"Baiklah, aku akan menyiram tanaman di halaman rumah, lalu aku akan menyusulmu setelah itu." Kedua matanya Baekhyun pejamkan saat Chsnyeol juga mencuri satu kecupan di bibirnya sebelum akhirnya pria jangkung itu kembali ke dalam kamar.

Saat Baekhyun selesai menyiram tanaman di halaman dan kembali ke dalam kamar, Chanyeol tidak sedang tidur, melainkan sedang duduk bersandar dan sibuk dengan isi ponselnya. "Tidak jadi tidur lagi?" Baekhyun mendekat dan mendudukkan diri di sisi yang kosong.

"Tiba-tiba Jihoon dan Hyunbi meminta beberapa perubahan." Jawab Chanyeol sambil melempar ponselnya ke atas nakas dengan kesal. "Padahal kemarin kita sudah sepakat dengan lirik lagu dan aransement musiknya." Keluh Chanyeol sambil berbaring dan menjadikan kedua paha Bkhyun sebagai bantalan kepala, lalu mengusakkan wajahnya di perut pria mungil itu.

"Jadi, kau akan pergi menemui mereka hari ini?" Baekhyun menyisir rambut Chanyeol dengan jari-jarinya.

"Sebenarnya aku malas pergi, tapi aku terpaksa harus menemui mereka nanti." Chanyeol mendengus kesal di perut Baekhyun, lalu memejamkan matanya, bukan untuk tidur lagi seperti yang ia rencanakan sebelumnya, tapi sekedar mencari kenyamanan untuk mengusir rasa kesalnya.

*
Waktu menunjukkan pukul 1 siang, setelah menyantap menu makan siang bersama si mungil, akhirnya Chanyeol harus pergi meninggalkan rumah untuk menemui 2 orang penyanyi yang hendak membeli lagu ciptaannya.

Setelah Chnyeol meninggalkan rumah, Baekhyun memilih untuk menyibukkan diri dengan berbagai peralatan untuk merawat kuku-kukunya. "Aku mendadak ingin pergi jalan-jalan." Monolognya, tapi pada akhirnya ia hanya bermalas-malasan di rumah seharian.

*
"Apa kau tidak jadi pulang cepat?" Sebuah pesan teks Baekhyun kirimkan pada Loey saat jam di dinding hampir menunjukkan pukul 7 malam, dan Baekhyun baru mendapatkan pesan balasan sekitar 1 jam kemudian.

"Maaf, aku lupa memberitahumu bahwa aku pergi makan malam untuk merayakan ulang tahun rekan kerjaku." Balas Loey sebelum akhirnya menyimpan ponselnya ke dalam tas lagi.

Baekhyun hanya bisa tersenyum miris saat membaca pesan balasan itu, pasalnya sejak tadi ia menunggu kedatangan Loey untuk kemudian makan malam bersama. Tapi ternyata pria berkacamata itu justru sedang menikmati makan malamnya bersama rekan-rekan kerjanya. Alih-alih membalas pesan itu lagi, Baekhyun memilih untuk pergi ke ruang makan untuk kemudian memakan menu makan malam buatannya seorang diri.
"Jika tau begini, aku tidak perlu repot-repot memasak sebanyak ini." Gerutunya saat mengingat bahwa beberapa saat yang lalu Chanyeol juga mengabarinya bahwa pria jangkung itu akan pulang larut karena Jihoon dan Hyunbi mengajaknya untuk mengunjungi sebuah Bar yang baru saja buka minggu lalu.
"Kenapa kalian selalu sibuk dengan dunia kalian sediri?" Baekhyun mengaduk-aduk nasi beserta lauk yang berada di piringnya dengan malas, lalu berakhir dengan meninggalkan meja makan tanpa menyelesaikan kegiatan makan malamnya.

*
Yang Baekhyun ingat, Loey mengatakan bahwa ia akan pulang cepat saat berpamitan untuk pergi bekerja pagi tadi. Karena itu ia sempat berharap agar ketiganya bisa menikmati makan malam bersama karena Chnyeol tidak memiliki rencana untuk pergi sebelumnya. Dan yang Baekhyun ingat, Chanyeol mengatakan bahwa ia akan pergi menemui Jihoon dan Hyunbi 'sebentar saja' siang tadi, tapi nyatanya, kedua pria yang memiliki tinggi nyaris sama itu tidak satupun berada di rumah saat waktu sudah tengah malam.

Setelah berpamitan dengan rekan-rekan kerjanya, Loey bergegas pulang, tapi pria itu justru duduk di kursi yang terdapat di teras alih-alih masuk ke dalam rumah.

Setengah jam kemudian, Chanyeol tiba dan memarkirkan mobilnya di garasi.

"Kau pulang?" Loey menyapa disertai cengiran aneh saat Chanyeol berjalan ke arahnya.

"Em, apa kau baru saja sampai?" Chanyeol balik bertanya.
"Kenapa tidak masuk?" Tanyanya lagi dan Loey hanya menggaruk kepalanya sendiri untuk pertanyaan itu.
"Apakah ini alasan kenapa kau duduk di sini?" Chanyeol menatap Loey dengan kedua mata yang membola saat dirinya gagal memasukkan PIN pintu utama.

"Sepertinya Baekhyun mengganti nomor PIN-nya." Loey kembali menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Pesanku tidak dibalas, dan panggilan teleponku juga diabaikan."

Chanyeol mengangguk paham, sepertinya Baekhyun sedang sangat kesal hingga membuat pria mungil itu berbuat demikian.
"Sayang... Kenapa pintu rumahnya tidak bisa dibuka?" Chanyeol mencoba mengirimkan sebuah pesan teks, meskipun ia tidak yakin akan mendapatkan balasan, tapi tak lama, dering ponsel milik kedua pria itu berbunyi secara bersamaan karena Baekhyun melakukan panggilan video melalui grup chat.

"Babe... kenapa kau mengganti PIN pintu rumah kita?" Loey lebih dulu membuka suara saat benda pipih miliknya menampilkan wajah ketiganya di sana.

"Sayang... Ini tidak lucu." Chanyeol menimpali. "Tolong buka pintunya agar kita bisa berbicara secara langsung." Pintanya dengan lembut.

"Kalian masih ingat pulang ke rumah?" Ucap Baekhyun dengan santai alih-alih bergegas membukakan pintu untuk kedua suaminya yang masih berada di depan rumah. "Kupikir kalian lupa bahwa kalian memiliki suami yang sedang memunggu kalian pulang ke rumah." Ucapnya lagi, tapi dengan raut wajah yang tersenyum sumringah, alih-alih menunjukkan wajah marah.
"Kalian bisa tidur di mobil untuk malam ini, atau kalian bisa menginap di hotel jika kalian mau."

"Sayang, jangan seperti ini. Aku minta maaf, oke? Tolong buka pintunya dan kita bicarakan ini bersama." Chanyeol masih berusaha membujuk agar Baekhyun bersedia untuk membuka pintu.

"Aku sedang sibuk, dan tolong jangan mengganguku." Kamera ponselnya Baekhyun arahkan pada kedua putingnya yang ia jepit dengan sepasang alat penjepit, lalu ia arahkan pada lubang analnya yang ia sumpal menggunakan sebuah vibrator yang sedang bergetar di dalamnya. "Aku tidak butuh suami yang selalu sibuk dengan dunianya sendiri seperti kalian." Ucap pria mungil itu, lalu mematikan sambungan telpon secara sepihak.

"Sial... Haruskah kita mendobrak pintu?" Chanyeol menatap Loey untuk meminta pendapat.

"Aku sangat ingin melakukannya, tapi aku tidak ingin mati muda di tangan suamiku sendiri." Jawab Loey disertai sebuah helaan nafas, lalu memilih untuk masuk ke dalam mobilnya yang terparkir di garasi.

Ya, pada akhirnya Chanyeol pun tidak memiliki pilihan lain selain bermalam di garasi bersama Loey.

CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang