DAYA

968 105 7
                                    

Chanyeol itu seorang karyawan teladan yang sangat disayangi oleh para petinggi di kantor, suatu hal yang cukup menguntungkan, tapi juga merepotkan, terlebih saat ia juga harus turut serta setiap kali sang direktur utama memiliki pertemuan-pertemuan penting dengan para petinggi perusahaan lain di luar kota ataupun luar negeri.

*
"Sebenarnya aku merasa bersyukur untuk posisiku yang sekarang, aku dapat dengan cepat naik jabatan karena aku mampu bekerja lebih baik daripada yang lainnya, tapi di sisi lain, aku juga merasa kesal karena aku jadi semakin sibuk dengan urusan pekerjaan dan tidak memiliki banyak waktu untuk keluarga." Chanyeol mengeluarkan keluh kesahnya pada Baekhyun yang tengah memasukkan barang-barang miliknya ke dalam koper karena ia harus pergi ke luar kota untuk beberapa hari ke depan.

"Berhenti mengeluh, Sayang. Kau harus ingat bahwa posisimu yang sekarang adalah posisi yang kau impikan sejak 2 tahun yang lalu." Setelah selesai mengemas barang-barang milik sang suami, Baekhyun turut naik ke atas tempat tidur. "Kita tidak hidup di jaman batu, kau bisa melakukan panggilan video denganku kapanpun kau memiliki waktu luang."

"Aku tau, aku hanya benci saat aku merindukanmu dan si kecil, tapi kalian berdua tidak berada dalam jangkauanku."

Tentu Baekhyun sangat tau bagaimana rasanya, karena ia pun selalu merindukan pria jangkung itu meskipun hanya berpisah dalam hitungan hari. "Mau bagaimana lagi? Kita tidak memiliki pilihan lain."

"Kau benar." Chanyeol mengagguk setuju dengan pernyataan Baekhyun, nyatanya ia memang tidak bisa berbuat apa-apa atas tuntutan pekerjaannya itu.

"Cepat tidur, kau memiliki penerbangan di pagi buta besok pagi." Baekhyun menarik selimut untuk menutup tubuh keduanya, lalu mendekatkan wajahnya kepada Chanyeol untuk meminta 'ciuman selamat malam'.

Chanyeol mengangkat kepalanya dari bantal guna memberikan sebuah kecupan ringan di bibir Baekhyun, tapi setelah Baekhyun mengucap 'selamat malam' dan hendak kembali pada bantalnya, Chanyeol justru menahan tengkuk pria mungil itu dan kembali mempertemukan belah bibir keduanya, kali ini bukan hanya sebuah kecupan ringan, melainkan sebuah lumatan basah hingga membuat Baekhyun terengah karena kesulitan mengambil nafas.
"Aku akan tidur di taksi saat perjalanan menuju bandara." Ucap Chanyeol sambil menyeka jejak saliva di bibir si mungil. "Jadi tolong biarkan aku mengisi daya sebanyak mungkin untuk sekarang."

"Biarkan aku yang 'bergerak' kalau begitu."

Chanyeol kembali mengangguk tanda setuju, senyumannya pun merekah seolah ia baru saja memenangkan sebuah lotre. Chanyeol pikir Baekhyun akan mengomel dan memaksanya untuk beristirahat, tapi ternyata pria mungil itu justru menawarkan diri untuk memegang kendali.

Ya, sepertinya Baekhyun memang berencana untuk memonopoli sang suami sebelum 'pekerjaan' lah yang memonopoli suaminya untuk beberapa hari ke depan.
"Tunggu sebentar, oke?" Ucapnya, lalu menyingkap selimut yang baru saja membungkus tubuh keduanya. "Aku harus memastikan semuanya aman terkendali."

Chanyeol sempat berkerut kening saat Baekhyun mengucapkan kalimat itu, tapi ia segera paham saat Baekhyun memeriksa Seojun yang tengah tertidur di dalam box bayi, lalu dengan perlahan mendorong tempat tidur berukuran kecil itu agar sedikit menjauh dari tempat tidur utama.
"Apa kau berencana untuk mendesah dengan keras?" Goda Chanyeol disertai kekehan.

"Sssttt...." Baekhyun meletakkan jari telunjuknya di bibir, memberi isyarat agar Chanyeol tidak berisik. "Aku tidak bertanggung jawab jika kau batal mengisi daya karena membuat Seojun terbangun." Ucapnya dengan suara pelan, lalu kembali berjalan menghampiri Chanyeol sambil menelanjangi dirinya sendiri.

Lagi-lagi senyuman Chanyeol merekah, terlebih saat langkah si mungil yang telah bertelanjang itu semakin mendekat ke arahnya. Tentu saja sudah tidak terhitung lagi berapa banyak kali Chanyeol melihat Baekhyun bertelanjang di hadapannya, tapi tetap saja ia akan merasakan debar-debar menegangkan setiap kali melihatnya lagi, lagi, dan lagi.

CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang