PERNIKAHAN (5)

1.2K 125 10
                                    

Tidak seperti biasanya, pagi ini Chanyeol mengambil duduk di depan Baekhyun dan memakan sandwich serta segelas susu hangat yang Baekhyun siapkan untuknya, tapi masih tanpa berbicara sedikitpun pada Baekhyun yang tengah memakan makanan yang serupa.

"Terima kasih untuk makanannya." Chanyeol mengatakannya dengan lirih saat meninggalkan meja makan untuk bergegas mandi.

Baekhyun hanya mengangguk dengan canggung, terlihat sebuah senyuman tipis melengkung di bibirnya saat mendengar apa yang Chanyeol katakan untuknya.

"Aku berangkat."
Baekhyun sedikit terkejut saat Chanyeol menghampirinya yang tengah mencuci piring.

"Em, hati-hati di jalan." Baekhyun sedikit tergagap, dan lagi-lagi senyuman tipis itu kembali terlihat di bibir tipisnya saat menyadari bahwa Chanyeol mengenakan setelan pakaian yang ia siapkan.

Entah apa yang membuat Chanyeol terkesan berubah, mungkin karena dirinya merasa bersalah terhadap Baekhyun atau mungkin Chanyeol merasa bersalah terhadap Seojun, atau mungkin saja karena keduanya.

Tidak hanya itu, bahkan Chanyeol juga mengirimi Baekhyun sebuah  pesan teks saat dirinya telah meninggalkan apartemen.
"Aku akan pulang larut, jangan menungguku."
Ya, sebenarnya Chanyeol cukup peka terhadap Baekhyun yang selalu menunggunya, karena Baekhyun selalu saja mematikan TV beberapa saat setelah dirinya pulang dan masuk ke dalam kamar.

*
Waktu menunjukkan pukul 2 dini hari, Chanyeol baru saja pulang dan menemukan TV yang masih menyala dengan Baekhyun di tempat yang biasanya, tapi dengan keadaan tertidur kali ini.

"Dasar keras kepala." Ucap Chanyeol lirih, lalu melangkahkan kakinya perlahan agar tidak membuat Baekhyun terganggu.

Chanyeol kembali menghampiri Baekhyun sesaat kemudian setelah dirinya selesai berganti piyama, lalu mencoba menggendong Baekhyun untuk berpindah ke kamarnya.

"Uh, apa aku tertidur?" Baekhyun terbangun dan terkejut saat dirinya telah berada dalam gendongan suaminya.

"Jangan tidur di sofa, tulangmu akan sakit." Chanyeol membuka pintu kamar Baekhyun menggunakan sikunya, lalu meletakkan Baekhyun pada tempat tidurnya.

"Terima kasih. Harusnya kau cukup membangunkanku saja." Baekhyun segera membungkus tubuhnya dengan selimut saat menyadari ada debar aneh di dalam dadanya.

"Aku akan tidur di sini."
Chanyeol menempatkan dirinya di sisi tempat tidur yang kosong, dan berbalik membelakangi Baekhyun. "Pendingin ruangan di kamarku tidak berfungsi." Ucapnya sebelum Baekhyun salah paham.

"Aku akan tidur di sofa saja kalau begitu." Baekhyun menyingkap selimutnya dan hendak beranjak dari tempat tidur.

"Kenapa?"
Pertanyaan Chanyeol itu menghentikan pergerakan Baekhyun.

"Kupikir kau tidak akan nyaman berbagi tempat tidur denganku."

"Tidak masalah, tidurlah." Chanyeol memejamkan matanya, dan Baekhyun hanya menurut tanpa berani membantah.

Keduanya saling memunggungi, sepertinya Chanyeol terlalu lelah hingga membuatnya begitu mudah tertidur.
Dengan hati-hati Baekhyun membagi setengah selimutnya untuk menyelimuti tubuh Chanyeol agar pria jangkung itu tidak kedinginan.

Waktu sudah berjalan lebih dari satu jam, tapi usaha Baekhyun untuk membuat dirinya kembali tidur tidaklah berhasil.
Ya, sebenarnya Baekhyun terlalu takut jika tiba-tiba Chanyeol akan kembali melakukan hal-hal menakutkan yang biasanya Chanyeol lakukan padanya. Meskipun ia sudah mulai terbiasa dengan Chanyeol yang tiba-tiba mengikat tangan dan kakinya, lalu menelanjangi tubuhnya untuk kemudian menyiksanya secara seksual, tapi tak dipungkiri bahwa hal itu membuat trauma tersendiri baginya.

"Apa aku membuatmu tidak nyaman?" Chanyeol membuka matanya karena peka dengan Baekhyun yang terlalu banyak bergerak karena gelisah.

"Aku baik-baik saja. Maaf membuat tidurmu terganggu." Ucap Baekhyun dalam posisi yang masih saling memunggungi.
"Jangan pedulikan aku, cukup anggap aku tidak pernah ada seperti biasanya." Kali ini Baekhyun mengucapnya dengan nada yang dingin.

"Apakah aku selalu seperti itu?" Chanyeol bergumam yang hanya mampu untuk ia dengar sendiri.
Padahal Chanyeol sangat tau bagaimana cara ia memperlakukan pria mungil itu selama ini, tapi ia juga tidak tau kenapa hatinya tiba-tiba sedikit terluka saat mendengar kalimat itu keluar dari mulut Baekhyun. Rasanya ia tidak terima jika Baekhyun menilainya sebagai pria yang buruk.

Sebenarnya Baekhyun tidak bermaksud untuk sinis, hanya saja ia berpikir bahwa dirinya harus membuat batasan agar tidak terlalu banyak berharap seperti yang Chanyeol selalu katakan padanya. Lagi pula Chanyeol memang tidur di sana karena pendingin ruangan di kamarnya sedang rusak, 'kan?. Memangnya Baekhyun bisa berharap apa? Tidak disiksa saat ia sedang tidur saja harusnya ia sudah bersyukur.

(To be continue....)

CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang