MAKAN SIANG

1.4K 138 4
                                    

"Sayang, apa kau bisa datang ke kantor dan tolong bawakan bekal makan siang untukku? Aku bosan dengan makanan kafetaria kantor 😭." Satu pesan teks Chanyeol kirimkan pada Baekhyun dengan emotikon menangis di akhir kalimatnya.

"Alasan. Bilang saja kau ingin memakanku." Ucap Baekhyun, tapi tidak menjadikan kalimat itu sebagai balasan. "Padahal kau sendiri yang selalu menolak jika aku ingin menyiapkan bekal."

"Baiklah, aku akan memasak dan mengantarnya ke kantor sebelum jam makan siang." Baekhyun membalas dan segera mencari bahan makanan yang ada di kulkas.

Dengan bahan seadanya, Baekhyun hanya bisa memasak menu sederhana, ayam goreng tepung dan tumis buncis muda dengan campuran daging cincang. Tak lupa ia juga menyiapkan buah potong lengkap dengan sekotak yogurt sebagai makanan penutup.

Waktu menunjukkam pukul 12 siang, setelah selesai mandi dan mengoleskan pelembab pada wajahnya, Baekhyun bergegas berangkat ke kantor suaminya yang jaraknya cukup jauh, mungkin 1 jam lewat sekian belas menit.

Sebelum mengetuk pintu ruangan Chanyeol, Baekhyun sengaja membuka satu kancing baju teratasnya.
"Sayang, aku datang." Ucapnya setelah mengetuk pintu dan membukanya. "Apa kau menunggu lama?" Tanyanya sambil berjalan mendekat ke arah Chanyeol yang menyambut kedatangannya dengan senyuman yang sumringah.

"Mungkin karena aku terlalu menunggumu, jadi terasa sedikit lama." Chanyeol merentangkan kedua tangannya untuk Baekhyun peluk. "Maaf membuatmu repot." Ucapnya sambil mengecup bibir tipis Baekhyun yang tampak sehat dan kenyal.

"Tidak repot, aku senang melakukannya karena aku cukup bosan jika hanya berdiam diri di rumah sepanjang hari."
Baekhyun melepaskan diri dari pelukan Chanyeol. "Tapi karena kau meminta bekal secara mendadak, jadinya aku hanya bisa memasak dengan bahan seadanya. Akan memakan banyak waktu jika aku harus pergi berbelanja terlebih dulu."

"Tidak masalah, apapun makanannya akan tetap terasa lezat jika kau yang memasak." Chanyeol menelan ludahnya saat Baekhyun membuka tas berisi kotak bekal itu dan menyusunnya di atas meja kerjanya.

"Terima kasih untuk makan siangnya. Baekhyunie terbaik 👍👍." Chanyeol mengacungkan kedua ibu jarinya, lalu memakan menu makan siangnya dengan begitu lahap.
"Aku harus memimpin rapat 1 jam lagi."
Chanyeol menjelaskan alasan kenapa ia mengunyah makanannya dengan begitu cepat, meskipun Baekhyun tidak bertanya.

"Tapi tetap saja, kau tidak boleh makan secepat itu, perutmu akan sakit." Baekhyun mengomel selagi menyeka mulut Chanyeol dengan tisu setelah pria jangkung itu selesai menghabiskan makan siangnya.

"Kupikir kau menginginkanku, ternyata kau benar-benar kelaparan." Baekhyun terkekeh dan mengancingkan satu kancing bajunya yang sebelumnya sengaja ia buka.

"Sebenarnya, itu adalah alasan utamanya."
Chanyeol mengaku. "Tapi aku tidak menyangka jika cacing-cacing di perutku tidak bisa diajak bekerjasama setelah mencium aroma masakanmu." Chanyeol menepuk perutnya sendiri dan berjalan untuk mengunci pintu ruangannya.
"Terima kasih telah datang ke sini untuk mengantar 'MAKAN SIANG'." Chanyeol menekan kata 'makan siang' saat kembali menghampiri Baekhyun dan membuka lagi kancing baju yang baru saja Baekhyun kancingkan, bukan hanya kancing bagian teratas, tapi keseluruhan.

"Disini? Apa tidak akan menjadi masalah?" Baekhyun memastikan saat Chanyeol menyingkirkan segala barang yang berada di meja kerjanya, lalu membaringkan tubuhnya di sana.

"Apa kau lupa? Suamimu ini CEO yang punya kuasa atas segalanya yang berada di kantor ini."
Jawab Chanyeol dengan smirk andalannya.

"Kau tau, kau terdengar seperti pria cabul yang selalu melabeli diri dengan kata 'CEO' untuk memangsa daun muda." Baekhyun mengejek.

"Sayangnya aku lebih suka dengan yang sedikit lebih tua dariku." Ucap Chanyeol di depan bibir Baekhyun, lalu melumatnya. "Karena aku tidak punya banyak waktu, jadi kita harus cepat."

Baekhyun menunjuk tasnya yang ia letakkan di rak penyimpanan tas, memberi isyarat bahwa ia membawa sesuatu di dalam tasnya.

"Aku penasaran, bagaimana bisa pria mungil sepertimu memiliki kepekaan yang sebesar ini?" Chanyeol kembali menghampiri Baekhyun setelah ia menemukan botol pelumas di tas kecil yang Baekhyun bawa. "Bagaimana kau tau bahwa aku menginginkanmu untuk makan siangku, hm?" Chanyeol bergerak menyingkirkan celana jeans yang Baekhyun kenakan. "Atau sebenarnya kau yang menginginkanku untuk makan siangmu?" Dan menggoda pria mungil itu habis-habisan.

"Aku bukan pria cabul sepertimu." Baekhyun melayangkan protes. "Aku hanya membawanya untuk berjaga-jaga."

"Baiklah, aku akan menganggapnya seperti itu." Chanyeol mengalah, karena tidak penting juga meributkan siapa yang menginginkan siapa.

Dengan posisi Baekhyun yang berbaring di atas meja kerjanya, Chanyeol mengambil posisi berdiri. Tentu saja setelah ia juga menyingkirkan celana bahan yang dikenakannya.
Kedua kaki Baekhyun Chanyeol angkat ke udara, lalu ia letakkan masing-masing di kedua sisi bahunya. Posisi yang sangat tepat untuk membuat lubang anal Baekhyun sejajar dengan penisnya.

Botol pelumas yang masih tersegel itu segera Chanyeol buka, lalu ia tuangkan isinya di sekitar lubang anal Baekhyun dan juga di jari-jarinya.
Satu jari Chanyeol masukkan dengan mudah, lalu di susul oleh satu jari lainnya setelah lubang anal Baekhyun mulai terangsang dan mulai terbiasa dengan keberadaan jarinya yang bergerak keluar-masuk di sana.

Meskipun sedikit terburu-buru, tapi Chanyeol juga tidak mau bermain asal-asalan, jadi ia tetap memberikan banyak lumatan-lumatan basah di tubuh bagian atas pria mungil itu. Saat jari-jarinya sibuk menyiapkan lubang di bawah sana, mulut dan lidahnya tak henti memanjakan titik sensitif yang lainnya.

"Sebenarnya aku masih ingin berlama-lama, tapi aku tidak punya banyak waktu." Chanyeol menghentikan aktivitasnya. Tentu bukan untuk menghentikan permainan hanya sampai di sana, tapi karena ia ingin segera bermain pada intinya.
Botol pelumas yang masih berisi setengah itu kembali Chanyeol raih, lalu ia tuangkan pada telapak tangannya.

"Ingin ku bantu?" Baekhyun menawarkan bantuan saat Chanyeol mulai mengocok batang penisnya sendiri.

"Terima kasih, tapi 'tidak' untuk sekarang, aku akan semakin menginginkan lebih jika kau membantuku."
Ya, tentu Chanyeol adalah orang yang paling paham bagaimana dirinya. Saat tangan Baekhyun menyentuh penisnya, maka ia juga akan menginginkan mulut Baekhyun untuk turut memanjakan pusat tubuhnya itu.

Setelah batang penisnya sudah cukup mengeras, Chanyeol kembali melesakkan dua jarinya di lubang anal Baekhyun, lalu ia gerakkan keluar-masuk dengan tempo cepat, dan setelah lubang anal Baekhyun menganga, barulah ia keluarkan kedua jarinya untuk kemudian ia gantikan dengan batang penisnya dalam satu kali hentakan masuk.

Sejujurnya meja kayu berlapis kaca itu membuat Baekhyun merasa sedikit tidak nyaman, tapi tumbukan demi tumbukan yang Chanyeol lakukan di bawah sana berhasil menyita atensi Baekhyun sepenuhnya, alih-alih mengeluh karena tidak nyaman, ia justru melenguh penuh kenikmatan, terlebih saat tangan Chanyeol juga memanjakan penisnya yang mulai mengeluarkan putihnya.

Berbeda dengan Baekhyun yang telah lebih dulu sampai pada pelepasannya, Chanyeol justru masih belum ada tanda-tanda bahwa ia juga akan segera sampai pada pelepasannya.

Chanyeol mengeluarkan batang penisnya sejenak, ia menurunkan Baekhyun dari meja kerjanya dan kemudian ia posisikan untuk menungging, dengan kedua tangan Baekhyun berpegangan pada sisian meja.
Chanyeol kembali melesakkan batang penisnya, menusuknya dengan dalam, menariknya hingga menyisakan ujungnya, lalu menghentaknya lagi dengan lebih kuat dan semakin dalam, begitu pula seterusnya sampai ia berhasil menyemburkan spermanya di dalam sana tepat dengan sebuah pesan yang masuk dari sekretarisnya yang memberitau bahwa rapat akan dimulai 5 menit lagi karena para pemegang saham telah menunggunya di ruang rapat.

"Terima kasih untuk bekal makan siangnya, dan terima kasih untuk bonusnya. Sepertinya aku tidak akan menyentuh makanan kafetaria kantor mulai sekarang."
Setelah membersihkan diri dari sisa-sisa pelepasannya dan merapikan pakaiannya, Chanyeol mencium bibir Baekhyun cukup lama. "Maaf karena harus meninggalkanmu seperti ini." Ucapnya, lalu bergegas ke ruang rapat.

CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang