KEPUTUSAN

1K 92 7
                                    

Siang tadi, Loey mengirim pesan kepada Chanyeol bahwa ia lupa membawa kunci rumah, jadi saat Loey pulang dari kantor, Chanyeol harus turun ke bawah untuk membuka pintu.

"Apa kau sudah makan malam? Aku membeli pizza dan cola." Loey yang baru saja tiba di rumah itu menunjukkan kantong belanjaannya kepada sang adik.

"Aku makan salad buah sore tadi." Jawab Chanyeol santai, sambil mencuri pandang pada sosok lelaki bertubuh mungil yang berdiri di samping Loey.

"Oh, kenalkan. Namanya 'Byun Baekhyun'. Aku sudah berpacaran dengannya selama 2 tahun belakangan. " Loey mengenalkan kekasihnya kepada Chanyeol.

Selama ini Chanyeol memang tau bahwa kakaknya diam-diam memiliki kekasih, tapi ia tidak menyangka bahwa sosok kekasih yang baru saja dikenalkan padanya itu adalah 'Byun baekhyun', seorang pria yang telah menolak perasaannya beberapa kali.
Ya, sebenarnya bukan hal baru bagi Chanyeol jika perasaannya harus berakhir dengan bertepuk sebelah tangan, tapi ia juga tidak menyangka bahwa ia akan berada di posisi sekarang.

"Dia calon kakak iparmu, jadi tolong bersikap baiklah padanya." Ucap Loey saat kekasih mungilnya itu mengulurkan tangan kepada Chanyeol. "Aku berencana untuk menikahinya tahun ini."

"Hai, lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu?" Chanyeol menyambut uluran tangan si mungil dengan sok akrab.
"Ternyata dunia benar-benar sesempit ini."

"Jadi, kalian sudah saling mengenal?" Loey tampak terkejut dengan keramahan yang Chanyeol tunjukkan pada kekasihnya.
"Itu bagus, berarti aku tidak perlu repot membujukmu lagi agar kau bisa bersikap ramah kepada pacarku, calon suamiku lebih tepatnya."
Ya, selama ini Chanyeol memang selalu bersikap tidak ramah kepada kekasih-kekasih Loey yang sebelumnya, karena itu Loey sengaja tidak memperkenalkan Baekhyun kepada Chanyeol sejak awal.

Chanyeol hanya tersenyum simpul, berusaha menahan dirinya agar tidak menghajar kakaknya saat itu juga.

*
"Apakah ini alasan kenapa kau selalu menolakku?" Pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut Chanyeol saat ia tengah duduk berdua dengan Baekhyun di meja makan, sementara Loey tengah pergi ke kamar mandi. "Jadi kau tidak berbohong saat kau mengatakan bahwa kau telah memiliki kekasih?" Tanyanya yang masih jelas mengingat tentang alasan Baekhyun selalu menolak ajakannya untuk berkencan. "Dan sosok kekasih yang kau maksud adalah kakakku?"

"Aku tau Loey memiliki adik laki-laki, tapi aku tidak tau jika sosok adik yang Loey maksud adalah dirimu." Baekhyun menjawab dengan santai disela mengunyah sepotong pizza. "Dia selalu memanggilmu dengan nama 'Dumbo' saat bercerita tentangmu."

"Apakah aku benar-benar tidak memiliki kesempatan?"

"Tidak." Baekhyun menjawab dengan cepat. "Seperti yang Loey katakan padamu sebelumnya, aku sudah berpacaran dengannya selama 2 tahun, dan kami berencana untuk menikah tahun ini."

"Jika aku membunuhnya, apakah kau bisa menjadi milikku?"

Baekhyun tersedak saat mendengar kalimat itu, mata sipitnya menatap Chanyeol dengan nyalang selagi menyeka mulutnya dengan tisu. "Aku tau kau hanya bercanda, tapi kau tidak perlu bercanda seperti itu." Omelnya. "Itu tidak lucu."

"Bagaimana jika aku tidak bercanda? Bagaimana jika aku benar-banar membunuhnya karena aku tidak bisa membiarkannya hidup bahagia denganmu?"

"Chan, cukup! Aku tidak mau mendengar apapun lagi!" Baekhyun menekan setiap kalimatnya.

"Kenapa harus Loey? Kenapa harus kakakku?"

Pertanyaan Chanyeol itu tidak mendapatkan jawaban. Bahkan Baekhyun benar-benar kehilangan minat untuk sekedar menatap wajahnya.

CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang