PRIORITAS

883 97 6
                                    

Sejak semalam, Baekhyun mengalami flu dan batuk yang cukup parah hingga membuatnya kesulitan untuk sekedar tertidur dengan nyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak semalam, Baekhyun mengalami flu dan batuk yang cukup parah hingga membuatnya kesulitan untuk sekedar tertidur dengan nyaman. Jadi, pagi ini Chanyeol lah yang turun tangan untuk menyiapkan menu sarapan dan bekal untuk Naeun dan juga Seojun.

*
"Sssst..."
Satu jarinya Chanyeol letakkan bibir untuk memberi isyarat pada Loey agar tidak membuat suara saat saudaranya itu mengetuk pintu kamar dan membukanya setelah dirinya memberikan izin untuk masuk.

"Apakah sakitnya cukup parah?" Loey bertanya saat menyadari Baekhyun mengenakan sweater dan juga selimut yang cukup tebal, padahal cuaca pagi ini cukup panas dan Chanyeol tidak menyalakan pendingin ruangan kamar.

"Eung." Chanyeol mengangguk singkat. "Bahkan dia tidak bisa tidur semalaman karena terbatuk-batuk dan hidungnya tersumbat." Jelasnya sambil mempererat pelukannya agar Baekhyun tetap merasa hangat dan tidak terusik dari tidurnya karena kedatangan Loey. "Dan seperti yang kau tau, kakak iparmu ini tidak akan pernah mau minum obat apalagi pergi ke dokter."

Loey mengangguk paham, apalagi ia memang cukup mengenal karakter Baekhyun semenjak pria mungil itu mulai menjalin hubungan dengan sang kakak.

"Ada perlu apa?" Chanyeol menanyakan maksud kedatangan Loey ke kamarnya.

"Aku bertemu dengan asistenmu di depan rumah saat pulang mengantar anak-anak pergi ke sekolah dan sekarang asistenmu sedang menunggu di ruang tamu." Jawab Loey dengan suara pelan. "Dia bilang kau tidak datang ke kantor dan tidak mengangkat telepon, makanya aku ingin memanggilkanmu untuk menemuinya."
Ya, pagi tadi Chanyeol memang menelpon Loey dan meminta tolong pada adiknya itu untuk mengantar anak-anaknya pergi ke seolah serta menjemputnya lagi saat jam pulang sekolah nanti.

"Tolong katakan padanya untuk menunda semua jadwal rapat hari ini, dan tolong katakan padanya untuk tidak menelponku apalagi jika itu menyangkut urusan pekerjaan." Pintanya. "Jika dia datang membawa berkas yang harus kutanda tangani, tolong simpan berkas itu di ruang kerjaku, aku akan mengerjakannya nanti." Tambahnya lagi.

"Hei, bukankah kemarin kau bilang bahwa hari ini kau memiliki pertemuan penting dengan perusahan lain?" Loey memberi peringatan, ia sangat tau bahwa Chanyeol cukup sibuk menyiapkan proyek baru belakangan ini. "Kau tidak takut jika perusahaan itu menolak ajakan untuk bekerjasama karena berpikir kau tidak profesional?"

"Aku tidak peduli, apa menurutmu ada hal yang lebih penting daripada menemani Baekhyun disaat seperti ini?" Ucapan Chanyeol itu membuat Baekhyun sedikit terusik.

"Pergilah. Kau harus bekerja." Lirih Baekhyun tanpa membuka matanya. "Aku hanya sedikit flu, kau tidak perlu membatalkan semua jadwalmu hanya untuk menemaniku." Lanjutnya masih dengan mata yang terpejam.

"Sayang, kau tidak hanya sedang sedikit flu, tapi ada 2 bayi yang sedang tumbuh di dalam perutmu." Chanyeol mencium pucuk kepala Baekhyun dan mengusap permukaan perutnya yang membesar.
"Bagaimana mungkin pekerjaanku lebih penting daripada menjaga kalian bertiga, hm?"

"Bukan tentang apa dan siapa yang lebih penting, Chan. Tapi selain tentang keluarga, kau juga harus bertanggung jawab dengan hal yang lain juga." Baekhyun membuka matanya perlahan untuk memberi keyakinan pada Chanyeol bahwa dirinya akan baik-baik saja di rumah.

"Park Baekhyun, tolong. Kita tidak perlu berdebat untuk hal semacam ini." Chanyeol tetap teguh dengan pendiriannya. "Aku tidak peduli jika semua orang akan menganggapku tidak profesional, yang pasti, aku tidak akan kemana-mana untuk sekarang." Tegasnya.

Jika Chanyeol sudah memanggilnya dengan nama lengkap seperti itu, maka Baekhyun tidak bisa berbuat apa-apa.

"Tidurlah, kau harus beristirahat karena kau tidak bisa tidur semalaman."
Chanyeol merapikan selimut yang membungkus tubuh Baekhyun, lalu meminta Loey untuk meninggalkan kamarnya dan menyampaikan pesan-pesannya kepada asisten yang menunggunya di bawah.

CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang