Sebenarnya Chanyeol sudah mengantongi izin cuti bekerja dan menjanjikan Baekhyun untuk mengajak pria mungil itu pergi ke taman bermain yang terletak di tengah kota hari ini. Tapi sayangnya, suatu masalah terjadi di kantor tempatnya bekerja dan sang atasan memintanya untuk datang secepatnya.
"Kau yakin tidak keberatan jika nanti kita langsung bertemu di sana?."
"Iya, Chan. Itu lebih baik dari pada kita membuang lebih banyak waktu jika kau harus pulang dulu untuk menjemputku, lalu kita pergi ke taman bermain bersama."
"Maaf, ya? Aku janji akan segera menyusulmu setelah selesai."
Chanyeol memberikan satu tiket masuk yang telah ia beli kepada Baekhyun, sementara tiket yang satunya lagi ia selipkan ke dalam dompet miliknya.
"Aku harap masalah di kantor tidak seburuk yang ada di pikiranku." Ucapnya lagi sambil mengecup bibir Baekhyun untuk berpamitan.Setelah mobil Chanyeol meninggalkan garasi rumah, Baekhyun menatap kertas tiket yang ada di tangannya.
"Ayo kita berdo'a, semoga urusan Chanyeol cepat selesai agar kita bisa bermain bersama." Lalu ia terkekeh sendiri karena merasa konyol telah mengajak sebuah kertas tiket untuk berbicara.
*
Meskipun harus pergi menggunakan taksi, tapi Baekhyun tetap bersemangat. Bahkan sejak tadi ia sudah membayangkan wahana permainan apa saja yang harus ia coba dan jajanan apa saja yang harus ia beli. Ia benar-benar begitu bersemangat, tak lupa ia juga selalu memberi kabar kepada Chanyeol melalui pesan teks, meskipun pria jangkung itu belum sempat membaca setiap pesan yang ia kirimkan.
"Oke, ayo kita bermain." Lagi-lagi Baekhyun berbicara pada kertas tiket di tangannya sebelum menyerahkan kertas itu kepada pegawai penjaga pintu masuk.Cuaca tidak terlalu cerah, dan hal itu justru membuat Baekhyun semakin bersemangat karena ia tidak perlu merasa kepanasan saat harus mengitari taman bermain itu, apalagi harus repot-repot memakai payung seperti yang Chanyeol sarankan.
Beberapa wahana permainan telah Baekhyun coba, entah itu permainan sederhana seperti ayunan putar ataupun permainan yang cukup ekstrim seperti halilintar dan histeria, beberapa makanan ringan juga sudah ia habiskan.
Tak terasa waktu sudah semakin sore, langit semakin mendung dan rintik hujan mulai turun.
Baekhyun mengecek ponselnya yang bahkan masih tidak ada tanda bahwa Chanyeol sudah membaca semua pesan yang ia kirimkan sebelumnya.
"Ternyata masalahnya seburuk itu." Gumamnya.**
Hujan deras yang mengguyur kota sore itu membuat jalanan yang harusnya lenggang menjadi sangat macet, bahkan nyaris tidak bergerak.Chanyeol mulai gelisah saat mendapati jarum jam di tangannya menunjukkan pukul empat lewat sebelah menit. Padahal ia sudah mengatakan kepada Baekhyun bahwa ia akan menyusul paling telat pukul tiga sore, itu artinya ia sudah sangat terlambat dari waktu yang ia janjikan sebelumnya.
Ponsel di dalam tasnya Chanyeol raih dan menekan tanda panggilan pada nama 'Baekhyunie' di sana selagi menunggu bergantinya lampu merah.
"Maaf, aku membuatmu menunggu terlalu lama." Ucapnya begitu panggilan tersambung."Tidak apa-apa, menyetirlah dengan aman."
Baekhyun mencoba untuk membuat Chanyeol tenang, ia sangat tau bahwa suaminya itu akan menggila saat jalanan mulai lengah.
"Aku akan bermain roller coaster sekarang, kabari aku jika kau sudah sampai. I love you.""Oke, aku akan sampai sebentar lagi. I love you more." Jawab Chanyeol, lalu menutup sambungan telepon keduanya untuk kembali fokus pada jalanan.
Chanyeol tiba 10 menit kemudian, dan tujuan utamanya adalah wahana roller coaster, tempat di mana Baekhyun menunggunya, tapi Chanyeol tidak menemukan Baekhyun di sana, bahkan masih tidak juga menemukan Baekhyun saat Chanyeol mencoba untuk mencarinya di area lain, nomor milik pria mungil itu pun tidak dapat dihubungi.
Sampai pada akhirnya seseorang menepuk bahunya dari belakang, dan Chanyeol menoleh."Kau datang?." Ucap Baekhyun dengan senyuman manis di bibirnya, dan senyuman yang Chanyeol dapatkan saat itu membuat rasa gelisahnya berubah menjadi sebuah rasa bersalah.
"Maafkan aku." Chanyeol menunduk, tidak memiliki keberanian untuk sekedar menatap kedua mata Baekhyun.
"Chanyeol-ah, tolong hentikan ini." Ucapan Baekhyun itu membuat Chanyeol memberanikan diri untuk menatap pria mungil di hadapannya.
"A-apa aku membuatmu tidak tanang?." Suara Chanyeol bergetar, bulir bening pun luruh begitu saja dari pelupuk matanya.
"Eung..." Baekhyun mengangguk.
"Aku ingin beristirahat dengan tenang, kau selalu membuatku khawatir karena selalu datang ke tempat ini sendirian.""..."
Chanyeol terdiam, bibirnya terasa kelu dan tubuhnya terasa kaku."Berhenti menyalahkan dirimu, apa yang terjadi padaku hanyalah sebuah kecelakaan. Aku tidak mati karenamu. I love you."
Dan satu kecupan di bibir yang Baekhyun berikan membawa Chanyeol dalam kesadaran bahwa saat ini dirinya tengah berada di depan gerbang "Amusement park" taman bermain yang sudah tutup sejak 1 tahun yang lalu karena terjadi kecelakaan wahana roller coaster, dan Baekhyun adalah satu di antara banyaknya korban meninggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)
Fiksi Penggemar*Kumpulan Short AU CHANBAEK. *BXB area ⚠⚠⚠ *Mature content 🔞🔞🔞 *Main Cast : Chanyeol - Baekhyun. *Panggilan 'Papa' untuk Baekhyun & 'Ayah' untuk Chanyeol *Semua cerita hanya fiksi & imajinasi penulis / tidak ada kaitannya dengan kehidupan prib...