HEBAT

3.4K 213 2
                                    

Tepukan ringan di lengannya membuat Chanyeol terkejut dan terbangun dari tidurnya.
"Sudah sampai." Ucap sang manager begitu Chanyeol menatapnya dengan tatapan kesal.

"Ahh, rasanya aku baru saja tertidur, tapi ternyata aku sudah tidur sangat lama." Chanyeol sedikit terkekeh karena menyadari bahwa jarak tempuh dari lokasi syuting ke rumahnya memang cukup jauh dan dirinya benar-benar tidur di sepanjang jalan.
"Kau tidak akan mampir?" Tanyanya berbasa-basi.

"Terima kasih, tapi sekarang sudah terlalu malam."  Managernya menolak dengan halus sebelum akhirnya pergi dari sama untuk pulang ke rumah.

Chanyeol mengusap kedua matanya beberapa kali untuk mendapatkan seluruh kesadarannya, lalu memasuki rumah dan menjatuhkan diri di sofa ruang tamu.
Hari yang sangat melelahkan, syuting untuk iklan terbarunya yang mengambil tema 'matahari terbit' membuatnya harus pergi di pagi buta dan sekarang pun hari sudah berganti saat ia tiba di rumah.

Kedua mata Chanyeol baru saja terpejam lagi karena ia benar-benar dikuasai oleh kantuk, tapi sayup-sayup suara ocehan Seojun dari dalam kamar yang terdengar oleh indera pendengarannya membuat Chanyeol mengurungkan niatnya untuk tidur sebentar di sofa, dan memilih untuk beranjak dari sana, lalu berjalan menuju kamarnya di lantai dua.

"Sayangnya ayah, kenapa belum tidur, hm? Apa kau terbangun?" Chanyeol menahan suaranya begitu melihat Baekhyun tertidur dengan Seojun yang mengoceh di pelukannya. "Tunggu sebentar, oke?" Bisiknya pada si kecil yang menatapnya dengan tatapan polos, lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri  dan mengganti bajunya dengan piyama.

"Sepertinya papa sangat lelah." Chanyeol mengecup pipi Baekhyun sekilas sebelum menggendong bayi laki-lakinya yang masih terus mengoceh sambil menggerakkan tangan dan kaki-kaki kecilnya.
"Hei, apa kau tidak tau? Anak kecil sepertimu tidak boleh bermain di jam segini." Ucap Chanyeol sambil mencubit sedikit hidung bayinya.

"Haruskah ayah membuatkanmu susu? Atau kau ingin bermain bersama ayah dulu?"
Bayi berusia enam bulan itu tentu tidak dapat menjawab. Dan Chanyeol memilih umtuk membawanya berjalan menuju meja tempat menyimpan susu dan air panas.

"Kita minum susu dan pergi tidur, ya?" Dengan telaten Chanyeol memasukkan bubuk susu ke dalam botol dan menambahkan air hangat sesuai dengan saran penyajian. "Ayah tidak tidak memiliki jadwal apapun besok, jadi kita bisa bermain seharian."

Baekhyun segera melompat dari tempat tidur begitu dirinya terbangun dan tidak ada Seojun dalam pelukannya.
"Kau bangun?" Suara Chanyeol membuatnya terkejut dan juga lega di waktu bersamaan saat ia melihat Seojun berada dalam gendongan suaminya itu bersama sebotol susu. "Ku pikir Seojun terjatuh dan aku tidak sadar."
Suara Baekhyun terdengar menyesal, "Maaf, sepertinya aku terlalu nyenyak sampai tidak sadar bahwa Seojun terbangun, bahkan aku juga tau kau sudah pulang."

"Hei, kenapa meminta maaf?" Chanyeol mengecup pria mungil itu agar berhenti merasa bersalah. Terlebih saat Baekhyun mencoba mengambil Seojun dari gendongannya dan memintanya untuk beristirahat.

"Kau sudah bekerja seharian, dan sekarang aku malah membuatmu membantuku mengurus Seojun."

"Aku ayahnya, Baekhyunie. Memang sudah seharusnya aku membantumu untuk mengurusnya."

"Tapi..."

"Sssst..." Chanyeol memberi isyarat agar Baekhyun tidak membuat suara karena Seojun telah jatuh tertidur di gendongannya.
"Tidurlah, kau pasti lelah karena mengurusnya seharian."

Baekhyun hanya bisa mengangguk patuh dan kembali naik ke atas tempat tidur, sementara Chanyeol menidurkan bayinya pada box bayi yang terletak persis di sebelah tempat tidur.
"Tidur yang nyenyak, jagoan ayah." Bisiknya lembut sambil menyelimuti bayi laki-laki itu.

Setelah memastikan Seojun benar-benar tertidur nyenyak, Chanyeol menyusul Baekhyun yang sejak tadi tak henti menatapnya alih-alih pergi tidur seperti yang ia perintahkan.
"Kenapa tidak tidur lagi, hm?" Tanyanya.

Baekhyun tidak menjawab, ia hanya menggeser tubuhnya untuk menempel pada Chanyeol dan mencari posisi nyaman.
Ya, selelah apapun harinya karena mengurus si kecil seharian, Baekhyun memang tidak pernah mengeluh.

"Terima kasih, ya? Terima kasih telah menjadi papa yang hebat." Chanyeol memberi apresiasi dengan mencium bibir Baekhyun dan membawanya ke dalam pelukan, membiarkan pria mungil itu mengisi energinya lagi dengan tidur di dalam pelukannya semalaman.

Ya, Baekhyun adalah sosok yang sangat hebat di mata Chanyeol, begitupun sebaliknya.

CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang